SKOR.id - Jelang Euro 2024 yang akan bergulir pada 14 Juni 2024 nanti, Skor.id menampilkan para legenda sepak bola dalam sejarah ajang tersebut.
Berikut ini adalah legenda Timnas Prancis di Euro 1984, Michel Platini, yang pada masanya dikenal sebagai gelandang flamboyan yang mematikan bagi lawan-lawan Les Bleus pada Piala Eropa 1984:
Piala Eropa tidak dapat dilepaskan dari nama Michel Platini. Begitu pula sebaliknya, tanpa Piala Eropa tidak akan lahir nama Michel Platini. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Jika Piala Dunia identik dengan sejumlah bintang seperti Pele, Diego Maradona, atau Franz Beckenbauer, Piala Eropa sangat identik dengan Michel Platini.
Bagi Timnas Prancis, Michel Platini pada masanya adalah dewa seperti halnya Diego Maradona bagi Argentina.
Tanpa Michel Platini, Prancis boleh jadi tidak akan meraih gelar pertama dalam sejarah mereka. Prancis tampil sebagai juara Piala Eropa 1984 setelah mengalahkan Spanyol di final.
Pada final yang digelar 27 Juni 1984, Prancis menang 2-0 atas Spanyol dalam laga yang digelar di Stadion Parc des Princes.
Pada laga tersebut, Michel Platini yang membuka keunggulan pada menit ke-57. Les Bleus kemudian mencetak gol kedua jelang laga akan berakhir, tepatnya menit ke-90.
Dua gol tersebut memastikan Prancis sebagai juara Piala Eropa 1984, sekaligus merupakan gelar pertama Les Bleus di ajang internasional.
Namun, gol di laga final tersebut hanyalah serangkaian gol-gol Michel Platini di sepanjang Euro 1984 yang memang digelar di Prancis.
Peran Michel Platini sudah terlihat sejak di laga pertama fase grup.
Michel Platini mencetak gol yang menentukan kemenangan Prancis atas Denmark pada pertandingan pertama Grup 1 menghadapi Denmark.
Selanjutnya, Michel Platini kembali mencetak gol di laga kedua saat Prancis menggilas Belgia, 5-0, di pertandingan kedua fase grup.
Bahkan, pada pertandingan tersebut, dia mencetak tiga gol alias hat-trick pada menit ke-4, 74, dan 89.
Di pertandingan ketiga fase grup, Michel Platini kemudian kembali mencatat hat-trick ke gawang Yugoslavia dalam kemenangan 3-2.
Tiga kemenangan beruntun tersebut membuat Prancis lolos ke fase knockout dengan status sebagai juara grup.
Di fase knockout, peran Michel Platini bagi Prancis semakin kentara.
Satu golnya membuat Prancis menang atas Portugal dan lolos ke babak final.
Laga semifinal tersebut dilanjutkan dengan perpanjangan waktu setelah kedua tim imbang 1-1 di waktu normal.
Portugal unggul 2-1 di menit ke-98. Namun, Prancis mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-114.
Hanya lima menit kemudian, Prancis mencetak gol ketiga mereka di laga ini, lewat aksi Michel Platini pada menit ke-119.
Gol tersebut sekaligus sebagai penentu kemenangan Prancis 3-2 atas Portugal dan berhasil lolos ke final.
Di laga final, Michel Platini kembali menjadi figur penting lewat gol pembuka yang diciptakannya yang mengawali kemenangan Prancis, 2-0 atas Spanyol. Prancis pun tampil sebagai juara.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa Michel Platini selalu mencetak gol dari sejak pertandingan pertama hingga di laga final yang membuat Les Bleus tampil sebagai juara.
Dengan demikian pula, Michel Platini tampil sebagai pencetak gol terbanyak dalam Piala Eropa 1984, dengan total mengoleksi 9 gol.
Sepanjang Piala Eropa 1984 pula, dunia mulai tertarik dengan sosok Michel Platini.
Michel Platini adalah karakter yang penuh teka-teki. Digambarkan bahwa di luar lapangan dia justru seorang pemain yang sering terlihat lesu dan seorang perokok breat.
Michel Platini juga dikenal pemain yang nakal (usil) ketika di kamar ganti. Meski demikian, selama pertandingan, dia selalu tampil intens, menuntut yang luar biasa kepada rekan-rekannya.
Dengan sikapnya itu, mudah baginya untuk meyakinkan rekan satu tim untuk menerimanya sebagai pemimpin mereka. Seperti semua kapten hebat, dia memimpin dengan memberi contoh.
Dan, seperti pemain yang benar-benar hebat, dia memiliki kepekaan terhadap waktu. Hal ini tidak pernah terlihat sangat jelas daripada performanya sepanjang Piala Eropa 1984.