SKOR.id - Menjelang gelaran Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Skor.id kembali menampilkan artikel Kilas Balik Piala Eropa, untuk menyambut turnamen tersebut.
Euro 2024 akan berlangsung di Jerman pada 14 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024, sebanyak 24 tim akan bersaing di turnamen ini.
Pada edisi ini, Kilas Balik Piala Eropa akan membahas Euro 2004, di mana saat itu Yunani mengejutkan dunia dengan tampil sebagai juara setelah mengalahkan Portugal di final.
Timnas Yunani akan selalu diingat sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Eropa. Di bawah asuhan Otto Rehagel, Timnas Yunani menjungkirbalikkan semua prediksi.
Bahkan, mereka meraihnya dengan mengalahkan Portugal, yang saat itu sebagai tuan rumah dan memiliki bintang yang tengah bersinar, Cristiano Ronaldo.
Pada 2004, Portugal memang menjadi tuan rumah ajang tertinggi sepak bola negeri Eropa ini. Status sebagai tuan rumah pun membuat publik sepak bola Portugal optimistis menatap turnamen ini.
Apa lagi, mereka memiliki dua modal Lainnya untuk berharap meraih gelar. Pertama adalah sosok Luiz Felipe Scolari, pelatih berpengalaman asal Brasil.
Dua tahun sebelumnya atau pada Piala Dunia 2002, Luiz Felipe Scolari yang membawa timnas Brasil juara.
Prestasi Itu pula yang membuat Portugal menunjuk Scolari. Selain faktor pelatih, tentu saja ada aspek kekuatan skuad Portugal saat Itu.
Portugal memiliki sejumlah pemain bintang seperti Rui Costa, Luis Figo, Deco, hingga Cristiano Ronaldo.
Dengan semua kualitas bintang tersebut, Portugal juga tampil dengan sepak bola menyerang yang atraktif.
Namun, semua itu tidak dapat membuat mereka tampil sebagai juara. Di final, Portugal kalah 0-1 dari Yunani.
Tampilnya Yunani sebagai juara Piala Eropa 2004 sekaligus menjadi kejutan tersendiri.
Karena dalam sejarahnya, Yunani hanya dua kali tampil di ajang internasional yaitu Piala Eropa 1980 dan Piala Dunia 1994.
Yang menarik, ini kali pertama Piala Eropa menampilkan dua tim yang bertemu dalam llaga pembuka dan kembali bertemu di final.
Langkah Yunani pada awal Piala Eropa 2004 ini pun sudah membuat kejutan dengan menang 2-1 atas tuan rumah Portugal lewat satu-satunya gol yang diciptakan Angelo Charisteas.
Yunani kemudian lolos sebagai runner-up Grup A. Yang menarik, dalam fase knockout (perempat final), mereka pun menyingkirkan Prancis yang berstatus juara Piala Eropa sebelumnya (2000).
Kemenangan hanya 1-0 tersebut membuat mereka ke semifinal. Dalam fase ini pula, Yunani mengalahkan Republic Ceko, juga dengan skor 1-0.
Hasil tersebut mereka ulangi lagi di final. Gol Angelos Charisteas, menjadi satu-satunya gol dalam final yang gelar pada 4 Juli 2004.
Seni sepak bola bertahan yang diterapkan pelatih timnas Yunani, Otto Rehagel, menjadi kunci sukses dari timnya.
Bola dan Maskot
Maskot resmi Piala Eropa 2004 adalah seorang lelaki bernama Kinas ( Quinas ).
Kineas seorang anak laki-laki yang lincah dengan pengetahuan dan bagian dari generasi emas pemain sepak bola penuh energi dan gairah.
Bola Piala Eropa 2004 adalah Roteiro, produk Adidas. Bola ini sedikit berbeda dengan memiliki lapisan yang tahan air.
Laga Menarik
Laga Belanda vs Republik Ceko dapat dikedepankan sebagai paling menarik dari Piala Eropa 2004. Belanda sempat unggul dua gol hanya dalam waktu 19 menit.
Gol pertama dilesakkan Wilfred Bouma ketika laga baru berjalan empat menit. Lalu, Ruud van Nistelrooy menambah keunggulan pada menit ke-19.
Rep Ceko memperkecil ketertinggalan lewat aksi Jan Koller, menit ke-23. Keunggulan 2-1 Belanda bertahan hingga menit 70. Di luar dugaan, Milan Baros sukses menyamakan skor.
Belanda yang awalnya unggul saat itu menjadi tim yang dalam tekanan. Mereka juga harus kehilangan 10 pemain akibat kartu kuning kedua Johnny Heitinga.
Dan, akhirnya, Republik Ceko menang lewat gol lewat Vladimir Smicer di menit ke-88.
Pemain Bintang
Sukses Yunani merengkuh gelar Piala Eropa 2004 tidak terlepas dari peran kapten Theodoros Zagorakis.
Theodoros Zagorakis adalah organisator ulung dan terpilih sebagai Pemain Terbaik. UEFA kemudian memang memilihnya sebagai Pemain Tarbaik dan Pemain Terbaik dalam final.
Theodoris Zagorakis memperlihatkan bahwa kekompakkan tim, mentalitas pantang menyerah, mampu mengalahkan aspek lainnya dalam sebuah pertempuran seperti talenta hingga kemampuan individu para bintang.
Ini menjadi momen sekali dalam hidup bagi sosok pemain yang sebelumnya tidak masuk dalam kandidat pemain yang menjadi bintang.
Data dan Statistik
Tuan Rumah: Portugal
Peserta: 16 Tim
Juara: Yunani
Runner-up: Portugal
Gol: 77 (2,48 gol/laga)
Top Scorer: 5 Gol - Milan Baros (Rep. Ceko)
Penonton: 1.160.802