- Novak Djokovic menyebut keputusan panitia Wimbledon melarang para petenis Rusia dan Belarus ikut berkompetisi sebagai hal yang 'gila'.
- Petenis Serbia itu mengatakan para atlet tidak ada hubungannya dengan konflik yang sedang berlangsung.
- Keputusan yang diambil oleh All England Lawn Tennis Club (AELTC) juga menuai kritikan dari tur ATP dan WTA.
SKOR.id - Petenis putra nomor satu dunia, Novak Djokovic menyebut keputusan panitia Wimbledon melarang para petenis Rusia dan Belarus ikut berkompetisi sebagai hal yang 'gila'.
Penyelenggara turnamen Grand Slam di Inggris itu resmi menarik partisipasi atlet dari kedua negara tersebut menyusul situasi perang yang masih terjadi di Ukraina hingga saat ini.
Keputusan ini sebagai bentuk penolakan terhadap perang sekaligus dukungan untuk rakyat Ukraina.
Tentunya langkah ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Salah satu bintang tenis dunia yang secara publik tak menyetujui keputusan tersebut adalah Novak Djokovic.
Djokovic mengatakan para atlet tidak ada hubungannya dengan konflik yang sedang berlangsung.
"Saya akan selalu mengutuk perang, saya tidak akan pernah mendukung perang karena saya sendiri adalah anak perang," kata Djokovic kepada wartawan di Serbia Open.
Seperti diketahui, Djokovic juga tumbuh melalui masa-masa sulit saat Serbia kerap dilanda situasi peperangan pada tahun 90an.
Sehingga ia turut bersimpati dengan situasi yang akan dihadapi para pemain Rusia dan Belarus kedepannya.
“Saya tahu berapa banyak trauma emosional yang tersisa. Di Serbia kita semua tahu apa yang terjadi pada 1999. Di Balkan, kita mengalami banyak perang dalam sejarah baru-baru ini.
“Namun, saya tidak bisa mendukung keputusan Wimbledon, saya pikir itu gila. Ketika politik mengganggu olahraga, hasilnya tidak bagus." lanjutnya.
Keputusan yang diambil oleh All England Lawn Tennis Club (AELTC) juga menuai kritikan dari tur ATP dan WTA.
Ini adalah pertama kalinya petenis dilarang berkompetisi dengan alasan kewarganegaraan sejak era pasca-Perang Dunia II ketika pemain Jerman dan Jepang dikeluarkan.
AELTC menuturkan keputusan ini suatu saat bisa dipertimbangkan kembali jika keadaan atau konflik antara Rusia dan Ukraina ada perubahan hingga Juni mendatang.
Baca Berita Tenis Lainnya:
Elina Svitolina Ingin Atlet Rusia Tetap Bisa Ikut Wimbledon 2022 dengan Syarat Tertentu
Panitia Resmi Larang Petenis Rusia Berlaga di Wimbledon