SKOR.id - Dinamo Zagreb akan berhadapan dengan AC Milan pada matchday 8 Liga Champions 2024-2025, yang merupakan laga terakhir fase liga.
Pertandingan antara Dinamo Zagreb vs AC Milan akan dilangsungkan di Stadion Maksimir, Kamis (30/1/2025) pukul 03.00 dini hari WIB.
Pertemuan Dinamo Zagreb dengan AC Milan ini menjadi laga reuni antara kedua pelatih Fabio Cannavaro dan Sergio Conceicao.
Fabio Cannavaro kini memegang kendali di Dinamo Zagreb, sementara Sergio Conceicao lebih dulu menjadi pelatih AC Milan sejak pengujung Desember 2024.
Fabio Cannavaro dan Sergo Conceicao pernah menjadi rekan satu tim saat membela Parma dan Inter Milan.
Dilansir dari Transfermarkt, Fabio Cannavaro membela Parma pada periode 1995 hingga 2002, lalu pindah ke Inter Milan pada 2002-2004.
Sementara Sergio Conceicao membela Parma satu tahun pada 2000 hingga 2001, lalu pindah ke Inter Milan antara tahun 2001 hingga 2003.
Dilansir dari UEFA.com, Fabio Cannavaro mengungkapkan pendangannya mengenai reuni dengan Sergio Conceicao pada laga Dinamo Zagreb vs AC Milan dalam sebuah wawancara.
Mengenai pertemuan dengan AC Milan, Cannavaro menjawab bahwa melawan tim Italia tidak akan mudah.
"Pada dasarnya, tidak ada yang lebih buruk. Mungkin kami bisa menghadapi Real Madrid atau, entahlah, (Manchester) City, etapi juga karena ini adalah tim Italia yang dilatih oleh mantan rekan setim saya, dan manajer olahraganya adalah mantan rekan setim saya," kata Cannavaro.
"Saya sudah sering melihat mereka tahun ini, saya mengenal mereka dengan baik, dan bermain melawan tim Italia tentu tidak pernah mudah. Tetapi setidaknya kami bermain di kandang sendiri, dan kami tahu kami tidak akan kehilangan apa pun," kata Cannavaro menambahkan.
Pertanyaan selanjutnya membahas mengenai reuninya dengan Sergio Conceicao, yang menjadi rekannya di Parma dan Inter Milan.
Eks pemain Juventus dan Real Madrid itu mengaku menyukai karakter dan kepribadian Sergio Conceicao.
"Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengannya. Di Parma, saya adalah kapten tim, dan saya harus membantu pemain baru beradaptasi dengan tim, jadi kami menghabiskan banyak malam bersama. Sergio adalah pria yang cerdas. Dia tidak diragukan lagi adalah seorang profesional yang hebat, tetapi saya tidak menyangka dia akan menjadi pelatih yang tangguh seperti sekarang. Dia telah melampaui ekspektasi saya," kata Cannavaro.
"Saya menyukainya karena dia memiliki banyak karakter dan kepribadian, dan apa yang dia lakukan di Porto benar-benar luar biasa. Sangat hebat bahwa dalam beberapa pertandingan pertamanya bersama Milan, dia berhasil mengangkat trofi (Piala Super). Namun, saya senang. Melihat mantan rekan setim saya bermain dengan baik benar-benar membuat saya senang," kata Cannavaro menambahkan.
Pria 51 tahun itu mengungkapkan alasan menangani Dinamo Zagreb setelah melalui berbagai pengalaman di Asia hingga kembali ke Eropa.
"Saya masih ingin melatih dan bermain di lapangan setelah pengalaman hebat yang saya dapatkan di Asia, meskipun saya jelas memiliki beberapa masalah di Eropa dan Italia. Saya terdegradasi ke Serie B, saya harus puas dengan lima pertandingan di Udinese. Ini jelas tidak mudah, karena ketika Anda menjadi pelatih, Anda memiliki visi sepak bola Anda sendiri," ujar Cannavaro.
"Gairah saya untuk melatih sangat besar, itulah mengapa saya menerima pekerjaan ini dan juga karena ketika kita berbicara tentang Dinamo Zagreb, kita berbicara tentang tim terbaik di Kroasia, klub terpenting, yang paling sukses. Ketika Anda datang ke sini, Anda memahami perbedaan antara bermain dan menang. Di sini, Anda harus menang," ujarnya menambahkan.
Selanjutnya mengenai momen kembalinya di ajang Liga Champions, yang membuat Cannavaro bersemangat.
Menurutnya Liga Champions Asia (AFC) dengan Liga Champions UEFA, memiliki perbedaan.
"Ketika Anda mendengar musik itu, Anda akan selalu merasakan sensasi yang luar biasa. Saya merasakannya sebagai pemain dan, tidak diragukan lagi, bermain di Eropa adalah hal yang membuat perbedaan. Di Eropa, saya bermain di Liga Champions Eropa, dan saya melakukannya di Asia (sebagai manajer), di mana kami berhasil mencapai semifinal," kata Cannavaro.
"Saya berpartisipasi dalam banyak Liga Champions [AFC], tetapi Liga Champions jelas berbeda. Itu istimewa dan saya pasti akan merinding pada malam itu, karena musiknya membuat Anda merinding," ujarnya menambahkan.