Kritik Pedas Patung Dwyane Wade dari Pemenang Pulitzer

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Seniman patung Omri Armany (inset) menanggapi dengan dingin patung Dwyane Wade hasil karyanya yang dikritik banyak orang. (Dede S. Mauladi/Skor.id).
Seniman patung Omri Armany (inset) menanggapi dengan dingin patung Dwyane Wade hasil karyanya yang dikritik banyak orang. (Dede S. Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Bukan hanya penggemar, mantan pemain, dan bintang kompetisi bola basket NBA saat ini yang mengkritik patung Dwyane Wade. Daftar panjangnya termasuk Carmelo Anthony, Draymond Green, Gilbert Aarenas, dan beberapa lainnya. 

Namun sejak peresmiannya, legenda Miami Heat Dwyane Wade dan istrinya membela diri atas kritik yang ditujukan kepada mereka dan para seniman pembuat patung tersebut. 

Tetapi kritik terhadap patung Wade tersebut belum mereda. Terkini, seorang kritikus seni senior dari majalah New York yang juga pemenang hadiah Pulitzer, Jerry Saltz, juga ikut melontaran kritik pedas.

Pada akhir Oktober lalu, patung legenda NBA setinggi delapan kaki (sekira 2,44 meter) itu diresmikan di luar Kaseya Center, Biscayne Bay di Miami, Florida, Amerika Serikat, kandang Miami Heat

Namun, penggemar dan kritikus dengan cepat langsung merespons patung Wade tersebut dengan mengklaim bahwa karya seni itu tidak tampak seperti juara NBA tiga kali (2006, 2012, 2013) yang seharusnya dihormati.

Berbicara di acara Pablo Torre Finds Out, Saltz melontarkan kritik tentang betapa buruknya pengerjaan patung itu, meskipun si perancang Omri Armany mengklaim bahwa Wade mengacungkan jempolnya sebelum peresmian patungnya tersebut.

Saltz memang tidak mengenal Dwyane Wade atau pekerjaannya. Jadi, dia adalah kritikus yang sempurna menurut Pablo Torre. 

“Benar-benar sebuah karya seni s**t. Itu terlihat seperti patung mini kecil di atas piala bodoh yang dibeli di toko. Tidak ada yang lain kecuali posenya,” kata Saltz usai melihat video patung Wade.

“Dia (patung Wade) tampak seperti The Rock, terlihat berkulit putih – yang menurut saya tidak masalah – tetapi tidak memiliki karakter dan tidak memiliki aura. Ia tidak memiliki skala internal. Materialnya juga tidak terlihat.

“Mereka seperti menemukan sebuah foto, memindainya, kemungkinan besar atau semacam s***, dan mereproduksinya. Itu omong kosong. Berapa mereka membayarnya? 100 dolar AS? 200 dolar AS? Patung itu dog***.”

Di sisi lain, Wade mengaku telah menjadi bagian dari keseluruhan proses pembuatan patung dirinya itu dan memantaunya dengan cermat. Setelah peresmian patung, Wade merilis klip BTS yang menunjukkan keterlibatannya dalam memeriksa model tanah liat dan memberikan masukan. 

Para pembuat patung Wade, Omri Armany dan rekannya sesama pematung Oscar Leon, bahkan memastikan bahwa mantan pebasket yang 13 kali terpilih masuk NBA All-Star (2005–2016, 2019) tersebut puas dengan hasilnya dan baru kemudian mereka mengambil langkah selanjutnya. 

“Kepada siapa pun yang sedikit kritis, datanglah sendiri ke Miami,” ujar Leon di NBC News. “Lihatlah secara langsung dan Anda akan sangat terkejut.”

“(Wade) menyetujuinya di situs, dia menyetujuinya di foto, dan dia sendiri menyetujuinya,” tutur Armany menambahkam. “Jadi, kalau orang lain tidak menyetujuinya, dia bisa menemui Dwyane Wade sendiri secara langsung.”

Meskipun demikian, Saltz tidak mundur dari kritiknya dengan mengklaim bahwa patung itu tampak seperti “seni karya komite”. Dia juga menuduh Leon dan Armany melakukan penipuan terhadap Miami Heat.

“Mereka, dua orang itu, bahkan bukan artis,” ucap Saltz, 73 tahun, bersikeras. “Mereka adalah pengusaha. Mereka penipu (tetapi) mereka tidak mengetahuinya.”

Banyaknya kritik tak urung membuat Wade buka suara. “Secara pribadi, saya bias. Saya pikir itu adalah salah satu patung terbaik yang diciptakan karena mewakili apa yang diwakilinya bagi kami (Heat) dan saya,” kata Wade kepada Miami Herald.

Patung Wade menggambarkan sikap ikoniknya “ini rumahku” setelah kemenangan dua kali perpanjangan waktu atas Chicago Bulls di musim reguler NBA 2008-2009. Armany pun menceritakan tantangan selebrasi Wade dibandingkan karya lain yang menampilkan adegan aksi.

“Itulah yang membuat segalanya menjadi sedikit lebih sulit karena, pada akhirnya, Anda masih melihat ratusan pon perunggu yang harus berdiri dengan aman selama bertahun-tahun yang akan datang,” ucap Armany.  

Selain karya Wade-nya, Armany dan Leon juga bertanggung jawab atas patung Michael Jordan di Chicago dan beberapa patung di luar Crypto.com Arena di Los Angeles. Tangan kreatif kedua pematung dari Rotblatt Amrany Studio itu membuat patung Shaquille O'Neal, Magic Johnson, dan Kings’ 50th Anniversary. 

Patung Kobe Bryant kedua, yang menggambarkan mendiang legenda Los Angeles Lakers duduk di tepi lapangan bersama mendiang putrinya, Gigi, diresmikan pada bulan Agustus lalu. Menariknya, tidak ada kritik untuk patung-patung buatan Armany sebelum patung Wade. 

RELATED STORIES

Philadelphia 76ers Akan Luncurkan Patung Allen Iverson pada 12 April

Philadelphia 76ers Akan Luncurkan Patung Allen Iverson pada 12 April

Philadelphia 76ers membuat patung Allen Iverson untuk hormati salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub.

Patung Kobe Bryant Diresmikan, LA Lakers Akan Pakai Jersey Black Mamba

Patung Kobe Bryant Diresmikan, LA Lakers Akan Pakai Jersey Black Mamba

LeBron James dan kolega bakal mengenakan seragam spesial Black Mamba sebagai tribute bagi Kobe Bryant saat menjamu juara bertahan NBA Denver Nuggets.

Vanessa Ungkap Kisah Mengharukan di Balik Peresmian Patung Kobe Bryant

Patung baru mendiang superstar NBA itu diresmikan di Los Angeles.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

evolene wba

Culture

Evolene Cetak Sejarah, Dua Kali Menjadi Brand Kebanggaan Indonesia di Jepang

Evolene resmi meraih penghargaan “Brand of the Year” pada World Branding Awards edisi ke-20 yang digelar di Jepang.

Nizar Galang | 18 Nov, 14:18

PSIS Semarang

Liga 2

Alasan Istri Bos Persela Ambil Alih PSIS Semarang

Datu Nova Fatmawati resmi menjadi pemilik saham mayoritas PSIS Semarang.

Rais Adnan | 18 Nov, 07:52

Gelandang Persija, Hanif Sjahbandi. (Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Persija Dipastikan Tanpa Hanif Sjahbandi Selama 4 Pekan

Hanif Sjahbandi dipastikan harus menepi dari lapangan hijau setelah mengalami masalah pada pergelangan kaki bagian depan.

Rais Adnan | 18 Nov, 07:18

Klub Liga Spanyol (La Liga), Barcelona. (Hendy AS/Skor.id).

La Liga

Akhirnya Barcelona Bisa Main Lagi di Camp Nou, Ini Jadwalnya

Barcelona mengumumkan secara resmi bisa menggunakan lagi Stadion Camp Nou saat menjamu Athletic Bilbao.

Rais Adnan | 18 Nov, 06:54

Kylian Mbappe, bintang Paris Saint-Germain yang akan pergi setelah musim berakhir. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

Sengketa Hukum Kylian Mbappe vs PSG Memanas: Gugatan Capai Rp7,7 Triliun!

Drama kepergian Kylian Mbappé dari PSG memasuki babak baru. Sengketa hukum kini resmi bergulir di pengadilan Brussel.

Rais Adnan | 18 Nov, 05:35

Thiago Silva di Sirkuit Silverstone, Inggris. (M. Yusuf/Skor.id)

Liga Italia

AC Milan Berencana Rekrut Kembali Bek Veteran Brasil

AC Milan dilaporkan saat ini serius untuk mendatangkan kembali bek Brasil, Thiago Silva, pada bursa transfer Januari.

Rais Adnan | 18 Nov, 05:08

Intercity Evergreen 2026 di Jakarta. (Istimewa)

Basketball

Logo Intercity Evergreen 2026 Resmi Diluncurkan, Usung Tema Kembali ke 18UKOTA

Lexyndo Hakim yang dipercaya Pengurus Pusat Intercity Evergreen sebagai penanggung jawab pelaksanaan bertindak sebagai Ketua SC Intercity Evergreen 2026.

Taufani Rahmanda | 18 Nov, 03:25

Anak-anak merasa nyaman dengan pelampung. (Hendy AS/Skor.id)

Culture

6 Rekomendasi Olahraga Anak di Hari Anak Internasional

Menyambut Hari Anak Internasional, berikut ini adalah enam rekomendasi olahraga anak yang mungkin bisa dilakukan di rumah.

Thoriq Az Zuhri | 18 Nov, 02:12

Ilustrasi Valorant. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

VALORANT Game Changers Championship 2025: Jadwal dan Hasil

Berikut ini adalah jadwal dan hasil lengkap turnamen esports VALORANT Game Changers Championship 2025.

Thoriq Az Zuhri | 18 Nov, 01:56

Gregoria Mariska Tunjung

Badminton

Kondisi Fisik Jadi Alasan Gregoria Mariska Tunjung Absen di Australian Open 2025

Usai runner-up di Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung tak lanjut ke Australia Open 2025.

Teguh Kurniawan | 17 Nov, 23:19

Load More Articles