- Tottenham mengumumkan pelatih Antonio Conte harus istirahat untuk sementara waktu setelah operasi pengangkatan kantong empedu.
- Pelatih asal Italia itu didiagnosa menderita kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.
- Dan, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyingkirkan kantong empedu yang infeksi.
SKOR.id - Antonio Conte, pelatih Tottenham Hotspur, harus istirahat untuk sementara waktu dari tugasnya di pucuk pimpinan tim London Utara itu setelah dia mengalami sakit parah yang melumpuhkan di perutnya.
Pelatih asal Italia yang masa depannya tidak menentu karena sedang ramai diperbincangkan tersebut, harus menjalani operasi pengangkatan kantong empedu setelah didiagnosa kolesistitis, seperti dilansir situs resmi Spurs.
Conte akan kembali melatih dalam jangka waktu yang akan ditentukan, terkait klub Inggris tersebut yang belum memberikan informasi lebih lanjut.
Yang jelas sang pelatih memastikan dirinya merasa lebih baik usai operasi, meskipun belum mengatakan berapa lama harus pulih.
Apa itu kolesistitis?
Kolesistitis adalah peradangan pada kantong empedu, kantung berbentuk buah pir di bawah hati yang bertugas menyimpan serta melepaskan cairan empedu ke dalam usus kecil. Fungsinya adalah untuk memfasilitasi pencernaan lemak makanan.
Paling umum, kondisi ini disebabkan oleh adanya batu empedu, yang merupakan kumpulan kolesterol padat atau zat lain yang dapat tersangkut di saluran sempit yang membawa empedu dari kantong empedu ke usus kecil.
An update from Antonio after his surgery today ???? pic.twitter.com/xBkkIvdyue— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) February 1, 2023
Karena penyumbatan ini, cairan empedu tidak dapat keluar dari kantong empedu, sehingga menumpuk, menyebabkan peradangan, nyeri, dan infeksi.
Gejala yang paling umum adalah nyeri di bagian kanan atas perut, mual, muntah, demam, dan bagian kulit dan putih mata menguning. ketika kolesistitis sudah parah, ledakan kandung empedu dapat terjadi, dengan komplikasi yang mengancam jiwa.
Perawatan
Yang dilakukan di antaranya termasuk antibiotik untuk membunuh infeksi, manajemen nyeri, dan pengangkatan kantong empedu untuk mencegah episode kolesistitis di masa depan.
Pilihan yang lebih disukai adalah mengobatinya secara konservatif, yakni dengan pengobatan dan diet rendah lemak. Namun, ini biasanya tidak cukup dan dalam sebagian besar kasus perlu menjalani operasi, seperti yang terjadi pada Conte.
Setelah kantong empedu diangkat, hati akan terus memproduksi empedu, tetapi tidak akan ada perantara dan akan langsung masuk ke usus kecil.
Apakah ada cara lain untuk mencegahnya?
Ada beberapa cara untuk mencoba mencegah penyakit ini, meski itu tidak menjamin bahwa kolesistitis tidak akan pernah terjadi lagi. Namun, selalu lebih baik untuk mencegah:
- Makan makanan yang sehat: Makan makanan rendah lemak dan tinggi serat dapat membantu mencegah pembentukan batu empedu.
- Pertahankan berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan meningkatkan risiko berkembangnya batu empedu dan kolesistitis. Dalam kasus penurunan berat badan, itu harus progresif.
- Jangan melewatkan makan: Puasa dapat menyebabkan empedu menjadi terkonsentrasi, meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
- Sering berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, sehingga risiko batu empedu akan berkurang.
- Hindari makanan cepat saji dan alkohol: keduanya, jika dikonsumsi berlebihan, akan meningkatkan munculnya batu empedu.***
Berita Entertainment Bugar Lainnya:
5 Kebiasaan Utama untuk Membersihkan Hati dan Kantong Empedu
5 Kebiasaan Makan Ini Bermanfaat bagi Kesehatan Hati Lebih dari Diet Detoks Apa Pun