- Pemerintah Indonesia menetapkan KKB di Papua sebagai teroris, Kamis (29/4/2021) siang.
- Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) menggelar konferensi pers usai pernyataan Kemenko Polhukam.
- PON XX Papua sejatinya berlangsung pada 2020 namun ditunda akibat pandemi Covid-19.
SKOR.id - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris, Kamis (29/4/2021). Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX bereaksi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
"Pemerintah menganggap organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujarnya, dikutip dari Youtube Kemenko Polhukam.
Mahfud MD menyebut hal itu sesuai ketentuan UU Nomor 5 Tahun 2018 bahwa teroris adalah semua yang merencanakan, menggerakkan, dan mengorganisasikan terorisme.
Apa yang dikemukakan oleh Mahfud MD tersebut merujuk pada makin maraknya aksi KKB di Papua dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, menyebabkan korban tewas yang tak sedikit.
Salah satu yang paling disorot adalah kasus tewasnya Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, Minggu (25/4/2021).
Pria yang biasa disapa Danny tersebut meninggal usai ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Lantas bagaimana dengan nasib Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang rencananya berlangsung di Papua, 2-13 Oktober 2021, seiring ditetapkannya KKB sebagai teroris oleh Pemerintah.
Sebagai informasi, PON XX Papua sejatinya dijadwalkan pada 20 Oktober-2 November 2020. Sayang, pandemi Covid-19 membuat pesta olahraga terbesar nasional ini mengalami penundaan.
Usai ditunda akibat pandemi Covid-19, persiapan penyelenggaraan PON XX 2021 kini diganggu isu terorisme, seiring pernyataan Pemerintah soal KKB di Papua, Kamis (29/4/2021).
Dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Panitia Besar PON XX Papua mengatakan status teroris untuk KKB di Bumi Cendrawasih tak memengaruhi pesta olahraga terbesar nasional itu.
"Kejadian kekerasan bersenjata di Papua, jauh dari venue-venue PON. Jadi, tenang saja," ujar Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letlora, kepada wartawan, sore ini.
"Kami juga sediakan 4 drone besar di tiap klaster venue (PON). Dan, di drone tersebut ada data DPO (Daftar Pencarian Orang) Polisi. Jadi pasti terdeteksi. Tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Marquinhos Tuntut PSG Punya Mentalitas Pejuang Hadapi Man City di Leg Kedua https://t.co/Z8Gl7AwPJi— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 29, 2021
Berita PON Lainnya:
Resmi, 12 Cabor Siap Dipertandingkan di Peparnas XVI Papua
Jelang PON XX, Papua Dorong Pemerintah Kaji Produk Hukum Baru