SKOR.id – Petarung MMA legendaris Khabib Nurmagomedov turut angkat bicara soal konflik Israel-Hamas. Ia mengutuk serangan yang dilancarkan negara pimpinan Benjamin Netanyahu ke Gaza, Palestina.
Perang sudah berlangsung sejak 7 Oktober lalu, dipicu oleh serangan roket Hamas ke wilayah Israel. Alhasil, konflik pun tak terhindarkan dan warga sipil turut menjadi korban.
Pada Selasa (17/10/2023), serangan rudal Israel menghancurkan sebuah rumah sakit di Gaza. Tindakan ini dikutik oleh Khabib. Ia melabeli hal tersebut sebagai aksi genosida atau pembantaian yang keji.
“Membom rumah sakit yang penuh dengan anak-anak dan pengungsi bukan jalan menuju perdamaian. Itu adalah genosida,” tulis mantan juara UFC tak terkalahkan via pesan di Instagram, Rabu (18/10/2023).
“Semoga Allah mengampuni kita dan seluruh saudara kita di Palestina, semoga Allah menguatkan mereka di jalan yang benar dan memberi mereka kesabaran.”
“Tidak seorang pun yang pantas dibom hanya karena mereka dilahirkan di tempat mereka dilahirkan,” ia menambahkan dalam unggahannya disertai emoji patah hati dan bendera Palestina.
Khabib Nurmagomedov yang memutuskan pensiun dari panggung MMA (Mixed Martial Arts) pada 2020, adalah seorang muslim pertama dalam sejarah yang mampu menjadi juara dunia UFC.
Dan, ini bukan kali pertama Khabib menyuarakan dukungan untuk perjuangan Palestina. Ia tidak pernah mendukung kekejaman yang dilakukan Hamas, namun mendesak Israel meninggalkan Gaza secepatnya.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan 471 orang tewas dan 314 orang terluka dalam pemboman yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, pada Selasa.
Lebih dari 3.400 warga Palestina meregang nyawa dan ribuan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang telah terkepung sejak konflik pecah hampir dua pekan lalu.
Dilansir dari Stasiun TV Rusia, RT, pihak Israel membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit tersebut. Mereka justru mengklaim itu adalah akibat kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh Hamas ke wilayah mereka.
Seorang juru bicara militer Israel juga mengatakan bahwa departemen kesehatan di Gaza, yang disebutnya dijalankan oleh Hamas, telah membesar-besarkan jumlah korban jiwa.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang tiba di Israel pada hari Rabu kemarin, menduga pemboman rumah sakit dilakukan oleh kelompok lain, yang mengacu kepada militan Palestina.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah meminta Israel dan AS untuk mempublikasikan citra satelit yang mereka miliki guna membuktikan bahwa pasukan IDF tidak bersalah atas ledakan mematikan tersebut.