SKOR.id – Roti selama dianggap “terlarang” bagi penderita diabetes karena kandungan karbohidrat dan indeks glikemiknya yang tinggi. Namun, pasar penuh dengan berbagai jenis roti, semuanya mengklaim sehat dan berguna untuk diabetes, padahal sebenarnya tidak.
Meskipun konsumsi roti harus diatur dan dibatasi untuk penderita diabetes, konsumsi roti hanya dapat dilakukan jika Anda memilih jenisnya dengan hati-hati dan memasukkannya ke dalam anggaran karbohidrat (CHO) yang diperbolehkan.
Saat menafsirkan informasi yang diberikan, ingatlah bahwa berat rata-rata satu potong roti dapat bervariasi dari satu roti ke roti lainnya. Juga terdapat variasi besar dari satu merek ke merek lainnya. Membaca label nutrisi adalah suatu keharusan!
- Roti Putih – (per 100 gr: 245 kalori; CHO 52; protein 7,8; serat 0,2; lemak 0,7). Roti tawar klasik yang biasa digunakan terbuat dari tepung halus atau maida. Ketika biji-bijian dimurnikan, lapisan luar yang berserat (dedak) dan inti padat nutrisi (kuman) dihilangkan, hanya menyisakan endosperma yang mengandung tepung. Ini memiliki kandungan serat yang rendah. Mengkonsumsinya seperti mengonsumsi gula. Hal ini sebaiknya dihindari, tidak hanya oleh penderita diabetes tetapi juga oleh siapa saja yang ingin menjalani pola makan sehat.
- Roti Coklat – (per 100 gr: 252 kalori; CHO 52; protein 7,3; serat 1,2; lemak 1,7). Seringkali barley malt atau molase digunakan dalam pembuatannya. Bahan-bahan ini manis dan tidak cocok untuk penderita diabetes. Kebanyakan roti coklat yang tersedia mirip dengan roti putih.
- Roti Gandum Utuh – (per 100 gr: 242 kalori; CHO 49,3; protein 8,8; serat 6,4; lemak 1,08). Ini dibuat menggunakan tepung yang sebagian atau seluruhnya digiling dari biji-bijian gandum utuh. Oleh karena itu, kandungan seratnya lebih tinggi dibanding roti tawar dan dapat dikonsumsi dalam jumlah yang terkontrol. Karena mengandung dedak, kuman, dan endosperma, roti ini menyediakan lebih banyak protein, vitamin, dan serat dibandingkan roti yang dibuat dari tepung olahan. Meskipun sebagian besar roti gandum utuh berwarna coklat, tidak semua roti coklat terbuat dari biji-bijian utuh. Label yang mengklaim “dibuat dengan gandum utuh” atau “multigrain” belum tentu berisi roti yang dibuat menggunakan 100 persen biji-bijian utuh. Produk tersebut mungkin mengandung beberapa gandum utuh dan banyak biji-bijian, tetapi sebagian besar masih mengandung biji-bijian olahan. Membaca label adalah hal yang sangat penting.
- Roti Multigrain – (per 100 gr: 260 kalori; CHO 47; protein 9; serat 7; lemak 4). Roti multigrain mengandung dedak gandum, oat, dan barley bersama dengan biji labu atau biji bunga matahari. Kedua biji ini membantu dalam mengendalikan lonjakan gula darah dan lebih baik dari yang di atas.
- Roti Sourdough – (per 100 gr: 297 kalori; CHO 55; protein 8; serat - ; lemak 5). Dibuat dengan fermentasi adonan menggunakan laktobasilus liar dan ragi. Asam laktat dari fermentasi memberikan rasa asam dan meningkatkan kualitas “penjagaan”. Bagi yang menyukai rasanya, roti sourdough adalah pilihan yang bagus. Namun berhati-hatilah untuk tidak mengonsumsi irisan yang sangat tebal, atau Anda akan mendapatkan kalori berlebih.
- Roti Bebas Gluten – (per potong: 90 gr kalori; CHO 6 gr; protein 3 gr; serat 5 gr; lemak 5 gr). Cocok untuk mereka yang menderita penyakit Celiac atau bagi mereka yang ingin menghindari gluten karena alasan apa pun. Sering kali roti ini mengandung banyak gula. Jika Anda menderita penyakit Celiac dengan diabetes, konsumsi roti tersebut harus didiskusikan dengan ahli gizi/dokter.
Bagaimana Memilih Roti yang Tepat
Untuk menurunkan indeks glikemik roti, sebaiknya dikonsumsi dengan protein tinggi, lemak sehat, dan banyak sayuran. Misalnya, sandwich paneer dengan buah zaitun dan sayuran, sandwich sayuran dengan olesan alpukat, sandwich putih telur atau ayam, sandwich dadih gantung dengan sayuran tumis seperti brokoli dan capsicum adalah pilihan yang baik. Pastikan irisan roti memiliki kurang dari 100 kalori. Jika isinya lebih banyak, gunakan hanya satu irisan untuk membuat sandwich dengan tampilan terbuka.
Memahami Benar Apa yang Ada di Label
Semua roti memiliki kandungan kalori yang sama (250-300 kalori/100g) namun jumlah serat, protein, dan zat gizi mikronya sangat berbeda. Jadi bacalah labelnya dengan cermat. Carilah roti yang berserat tinggi (idealnya >3 gram per potong). Selalu konsultasikan dengan ahli gizi dan dokter Anda.