Kenali Bahaya dan Penanganan Tepat saat Terjadi Mental Breakdown

Salah satu istilah populer dalam kesehatan mental adalah mental breakdown yang ternyata masih disalahartikan bagi beberapa orang.
Mental breakdown adalah istilah populer untuk menggambarkan sebuah fase kemunculan atau gejala-gejala berupa perubahan perilaku sebagai puncak reaksi negatif terkait depresi, stres, dan kecemasan.
Berbagai hal serius ternyata bisa memicu hadirnya mental breakdown ini, salah satu contohnya adalah stres akibat tekanan pekerjaan dan adanya perubahan besar dalam kehidupan.

SKOR.id - Salah satu istilah populer dalam kesehatan mental adalah mental breakdown yang ternyata masih disalahartikan bagi beberapa orang.

Istilah mental breakdown atau nervous breakdown sendiri bukan sebuah istilah medis, melainkan sebuah istilah populer untuk menggambarkan sebuah fase kemunculan atau gejala-gejala berupa perubahan perilaku sebagai puncak reaksi negatif terkait depresi, stres, dan kecemasan.

Oleh karena itu istilah ini tidak bisa semata-mata digunakan untuk seseorang yang hanya kecewa akan suatu hal yang biasa, misalnya kalah bermain game.

Stres sebenarnya merupakan cara tubuh melindungi diri dari bahaya sehingga membuat kita tetap fokus dan selalu waspada.

Namun, respon perlindungan diri ini tidak mudah untuk dikendalikan oleh otak dan bisa menyebabkan tekanan mental dalam jangka panjang dan hal seperti itulah yang disebut sebagai mental breakdown.

Berbagai hal serius ternyata bisa memicu hadirnya mental breakdown ini, salah satu contohnya adalah stres akibat tekanan pekerjaan dan adanya perubahan besar dalam kehidupan.

Tanda-tanda seseorang megalami mental breakdown adalah mood yang sering berubah-ubah hingga kesulitan untuk tidur pada malam hari.

Hal tersebut jika idak ditangani dengan benar tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental penderitanya.

Walaupun belum termasuk sebagai sebagai penyakit atau gangguan mental, tapi bisa menjadi tanda awal dari depresi atau krisis kesehatan mental yang serius.

Dan bisa saja hilang dan kambuh sewaktu-waktu seiring naik turunnya mood seseorang.