SKOR.id – Alvaro Bautista memberikan pandangannya soal perkembangan MotoGP modern. Juara dunia World Superbike (WSBK) itu menilai motor-motor di kelas premier sekarang sudah kelewat kencang.
Mesin dengan tenaga 300 hp dan aero fairing kompleks yang memberikan downforce, motor MotoGP saat ini adalah kendaraan mengesankan, memungkinkan pembalap merasakan performa berkendara ekstrem.
Tetapi, di sisi lain, teknologi tinggi yang menyertainya juga memiliki kekurangan. Pada kecepatan tertinggi (top speed) hampir 370 km/jam, trek mencapai batasnya dalam hal keamanan dan keselamatan.
Zona crash, yang 10 tahun silam dianggap masih memadai, sekarang sebaliknya. Selain itu, menjadi lebih sulit bagi para pembalap untuk membedakannya karena motor telah mengambil alih beberapa tugas.
Menurut Alvaro Bautista, yang pernah bersaing di MotoGP periode 2010-2018, meyakini kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi di dunia itu perlu memperlambat lajunya sedikit, sebab sudah telalu cepat.
Ketika Bautista melakoni debut di MotoGP pada musim 2010, balapan dijalankan dengan motor bermesin 800cc. Kecepatannya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan prototipe kelas premier modern.

Sejak debutnya 13 tahun lalu, MotoGP banyak berubah. Kemajuan besar telah dicapai, terutama di bidang aerodinamika, yang berdampak pada area lain. Kini lebih mudah bagi rider memaksimalkan tenaga motor.
“Motornya kini sangat bagus secara teknis, sehingga pembalap punya tugas yang lebih sedikit. Akibatnya, tidak ada banyak gap di antara pengendara di MotoGP seperti dulu,” kata Bautista dilansir dari Motorsport.
“Motor adalah faktor pembatasnya. Di masa lalu, para pembalap dapat membuat perbedaan yang lebih besar,” tambah pembalap veteran Spanyol yang sekarang tengah menuai sukses di WSBK bersama Ducati.
Lantas, jika Alvaro Bautista menilai MotoGP sudah kelewat kencang, bagaimana cara untuk memperlambat MotoGP di masa depan guna mengurangi tingkat bahaya bagi mereka yang terlibat di dalamnya?
“Beberapa orang berpikir bahwa Anda hanya perlu membuat ban lebih buruk dan kemudian Anda secara otomatis jadi lebih lambat. Tetapi menurut saya itu adalah cara yang salah,” Bautista menjelaskan.
“Ban harus menjadi bagian terbaik dari keseluruhan motor. Ban memastikan kontak dengan aspal. Anda harus punya feeling yang baik. Bagi saya, lebih baik mengurangi tenaga atau aero agar motor melambat.”
Alvaro Bautista sendiri tengah dalam performa impresif di WSBK 2023. Dalam empat putaran atau 12 balapan yang telah digelar, ia menyabet 11 kemenangan dan berpeluang besar menjaga statusnya sebagai juara dunia bertahan.