SKOR.id – Juara dunia WSBK 2022 Alvaro Bautista mengetahui soal sprint race dengan sangat baik. Dan, ia merasa para pembalap MotoGP akan beradaptasi dengan format baru itu seiring waktu.
Sprint race telah dua kali digelar dalam MotoGP 2023. Respons rider pun beragam. Di satu sisi, lebih banyak tontonan pada Sabtu sore, di sisi lain, mereka jadi lebih agresif baik dalam Grand Prix Portugal dan Argentina.
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo memperingatkan akan ada kecelakaan serius cepat atau lambat akibat format baru. Alex Marquez (Gresini Racing-Ducati) mengatakan lap-lap awal sprint sangat gila.
Sementara itu, Aleix Espargaro tidak mau secara gamblang menyatakan dirinya suka atau tidak dengan sprint race. Namun, rider Aprilia Racing itu menegaskan yang tercepat harus menang, bukan yang paling agresif.
Sedangkan Marc Marquez (Repsol Honda), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dan Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) merupakan pendukung format baru tersebut sejak awal.
Saat sprint race baru diperkenalkan MotoGP, World Superbike (WSBK) berulang kali disinggung sebagai pembanding. Seperti diketahui, kejuaraan tersebut selalu menggelar dua balapan.
Tapi sejak musim 2019 WSBK menambahkan akhir pekan balapan mereka dengan Superpole Race, yang merupakan sprint singkat 10 lap. Itu tahun di mana Alvaro Bautista tiba setelah sembilan musim di MotoGP.
Rider Aruba.it Racing-Ducati tersebut bukan hanya harus beradaptasi dengan WSBK, namun juga format baru kejuaraan dengan dua balapan utama dan satu sprint race. Kini, ia menikmatinya, bahkan sukses mendominasi tahun lalu.
Berdasarkan pengalamannya, Bautista melihat format sprint race yang baru diperkenalkan MotoGP musim ini sebagai langkah ke arah yang benar, untuk membuat kejuaraan lebih menarik dan kompetitif.
“Mereka terbiasa berkendara dengan sangat berbeda. Itu sama ketika kualifikasi dibagi menjadi Q1 dan Q2. Awalnya banyak yang perdebatan, tapi sekarang tidak ada yang mempertanyakan format itu lagi,” ujar Bautista dikutip dari Motorsport.
“Semua perubahan (dilakukan) demi meningkatkan hiburan. Jika Anda start dari urutan ke-10, Anda harus menyalip separuh grid di tikungan pertama atau Anda tidak punya banyak peluang. Jadi posisi awal lebih penting daripada agresivitas.”
“Saya tidak melihat sprint sebagai format yang berbahaya. Risiko dan bahaya tergantung pada pembalap bukan race atau format baru. Saya pikir itu perubahan yang baik untuk kejuaraan karena menciptakan lebih banyak minat publik.
“Ini hal baru bagi para pembalap. Ketika Anda dengar soal sprint, Anda berpikir bahwa sejak awal Anda harus memberikan segalanya. Tapi begitu mereka menyadari cara kerjanya dan bagaimana mengatur sprint, agresivitas menjadi santai.”