SKOR.id - Federasi Sepak Bola Irak (IFA) menerapkan peraturan ketat untuk para media mereka jelang Timnas Irak berlaga pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Jeddah, Arab Saudi, 8-14 Oktober 2025.
Seperti diketahui, pada ajang tersebut mereka tergabung di Grup B bersama Timnas Indonesia dan Arab Saudi.
Dengan alasan melindungi tim, salah satu yang menjadi kebijakan mereka adalah membatasi kritik terhadap tim asuhan Graham Arnold tersebut. Hal itu ditegaskan Ketua Otoritas Media dan Komunikasi IFA, Noufel Abu Raghef.
“Timnas Irak menghadapi tahap penting dan krusial, yaitu menjalani play-off Asia menuju Piala Dunia. Karena itu, fase ini membutuhkan dukungan besar dari semua pihak, mulai dari pejabat, media, hingga para suporter, demi menyukseskan misi berat ini,” kata Noufel Abu Raghef, seperti dikutip Winwin.
“Otoritas Media dan Komunikasi tidak akan membiarkan adanya serangan atau kritik yang tidak membangun terhadap tim Irak. Karena itu, kami memutuskan untuk memberlakukan sanksi berupa denda, kemudian pemblokiran, dan akhirnya membawa pelanggar ke pengadilan terhadap siapa pun yang keluar dari konteks umum dan tidak mendukung Singa Mesopotamia dalam misi bersejarah ini. Kami tidak akan membiarkan mimpi yang sudah lama dinantikan ini diganggu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Noufel Abu Raghef menuturkan seluruh pihak di Irak harus bekerja sama dan bersatu sebelum putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Termasuk media diharapkan bekerja dengan profesional.
“Sebelum jumpa pers ini, telah diadakan berbagai pertemuan dengan pembawa acara olahraga di televisi untuk menyatukan narasi olahraga, agar selaras dengan aspirasi nasional, sekaligus sesuai konteks profesional dan tanggung jawab media,” ujarnya.
“Timnas Irak adalah wajah olahraga nasional, dan tugas kami adalah menyediakan dukungan media, menciptakan ketenangan, serta menjauhkan dari personalisasi dan serangan yang disengaja. Oleh karena itu, kami melarang segala hal yang dapat melemahkan semangat, tekad, dan kemampuan para pemain. Kami sudah menyiapkan kode etik media olahraga terkait hal ini, dan menekankan pentingnya pemilihan narasumber dengan cermat dan profesional di periode mendatang,” tambahnya.
Di samping itu, dia pun menegaskan pihaknya tidak ingin membungkam suara siapa pun. Mereka juga menghargai kebebasan berekspresi.
“Tetapi kritik memiliki batasan dan tidak boleh dilakukan secara semrawut. Timnas Irak membutuhkan dukungan media dan kondisi yang tepat untuk mencapai kesiapan penuh, demi mewujudkan mimpi jutaan rakyat dan penggemar olahraga kami. Kami siap mendukung Timnas Irak sepenuhnya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Sepak Bola Irak, Adnan Darjal, menegaskan pihaknya menargetkan kesuksesan Timnas Irak untuk mencapai Piala Dunia 2026. Seperti diketahui, memang hanya juara grup yang bisa lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Artinya, dua pertandingan di fase ini yang akan dijalani masing-masing tim sangat krusial.
“Kami menargetkan kesuksesan mencapai Piala Dunia. Semua pihak harus mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, demi memperkuat persatuan dan dukungan terhadap Timnas Irak, agar bisa merebut tiket ke Piala Dunia 2026 untuk kedua kalinya dalam sejarah Singa Mesopotamia,” kata Adnan Darjal.
Di bawah arahan pelatih asal Australia, Graham Arnold, Irak telah memainkan empat laga uji coba, dengan catatan tiga kemenangan dan satu kekalahan. Irak kalah 0-2 dari Korea Selatan, namun menang 1-0 atas Yordania, 2-1 atas Hong Kong, dan 1-0 atas Thailand.