SKOR.id – Pertarungan paling kontroversial dalam sejarah tinju antara Jake Paul versus Mike Tyson akan berlangsung akhir pekan ini. Banyak pihak mempertanyakan integritas duel tersebut.
Mengingat perbedaan usia yang begitu jauh dan masalah kesehatan yang diderita Tyson beberapa tahun terakhir, banyak pencinta tinju yang meragukan laga kelas berat ini bakal kompetitif.
Mantan juara dunia tinju kelas berat tak terbantahkan dijadwalkan meladeni tantangan Paul di AT&T Stadium, Arlington, Texas, Amerika Serikat pada Jumat (15/11/2024) malam waktu setempat atau Sabtu (16/11/2024) WIB.
Pertarungan ini telah memantik kontroversi di dunia tinju. Pasalnya, meski Tyson adalah petarung legendaris, umurnya sudah 58 tahun. Sedangkan Paul tengah berada di usia keemasan, 27 tahun.
Tak heran banyak penggiat tinju mempertanyakan integritas event yang digagas Netflix dan Most Valuable Promotions tersebut. Apakah ini duel yang sah atau semata demi menghasilkan uang.
Itulah yang dipertanyakan oleh Teddy Atlas, pelatih tinju yang sempat jadi mentor Mike Tyson. Ia tidak pernah meragukan integritas pertarungan yang dilakoni mantan anak asuhnya sebelumnya, tetapi kali ini berbeda.
“Satu-satunya pertanyaan saya, sebelum membahasnya lebih dalam, apakah ini nyata? Tyson pantas mendapatkan apa pun karena dia salah satu juara kelas berat terbaik yang pernah ada, dia telah bertarung sejak berusia 12 tahun, memenangi semua gelar,” kata Atlas dikutip dari Bloody Elbow.
“Pada usia 58 tahun, jika dia punya kesempatan menghasilkan banyak uang dan itu yang diinginkannya, maka Tuhan memberkatinya. Tapi bagi penonton, pertanyaannya adalah ‘Apakah Anda berharap Anda terhibur (melihat duel Paul vs Tyson)?’” imbuh sang pelatih legendaris.
Kendati meyakini Si Leher Beton, julukan Mike Tyson, akan mengantongi banyak uang dari laga versus Jake Paul, Teddy Atlas ogah menutupi sikap skeptisnya terkait integritas duel dua petinju dengan gap usia 31 tahun tersebut.
“Saya bisa memahami jika orang-orang datang karena penasaran, hanya untuk mencari hiburan. Walaupun begitu, pertama kali saya tahu ada event semacam ini, saya berpikir ‘Apakah ini nyata, apakah sudah diatur (hasil akhirnya)’. Itulah pertanyaan saya,” kata Atlas.
“Apakah itu sungguhan? Mungkin saja, saya harap demikian. Namun, apakah akan ada upaya jujur untuk melakukan apa yang selalu ingin dilakukan (setiap petinju profesional), naik ring dan memukul KO lawannya.”
Sementara itu, mantan petinju top Inggris Carl Froch terang-terangan menyatakan duel Jake Paul vs Mike Tyson hanyalah sebuah ekshibisi walau sudah dilabeli sebagai sebuah pertarungan profesional oleh otoritas tinju.
Froch meyakini ada kesepakatan dalam kontrak pertarungan yang menyebutkan bahwa Si Leher Beton tidak boleh melukai Paul. Menurut eks juara dunia kelas menengah super itu, hasil laga sudah diatur dan diputuskan.
“Mereka terus mengatakan bahwa itu diakui sebagai pertarungan tinju profesional, tapi ini bukan duel profesional. Pertama, Tyson tidak punya lisensi, kedua laga berlangsung delapan ronde, dua menit setiap rondenya,” Froch menuturkan kepada Metro.
“Saya percaya ada sesuatu dalam kontrak yang mengatakan Tyson tidak boleh menyakiti (Paul). Tyson mungkin tampil agresif pada 30 detik pertama dan memberikan beberapa pukulan bagus, namun pada akhirnya ini laga orang tua dengan anak muda dan itu tidak adil.”