- Pelatnas Malaysia, ABM, kritisi penampilan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Pearly Tan/M. Thinaah di Malaysia Open 2023.
- CEO ABM, Michelle Chai, menyebut kedua pasangan tersebut kehilangan semangat juara.
- ABM berharap pebulu tangkis pelatnas Malaysia bisa kembali menemukan performa terbaiknya.
SKOR.id - Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Pearly Tan/M. Thinaah mendapat kritik keras dari Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) atas penampilan mereka di Malaysia Open 2023.
Chia/Soh yang berstatus juara dunia ganda putra 2022 terhenti di babak 16 besar. Sementara Tan/Thinaah sebagai kampiun French Open 2022 gagal melewati partai pembuka di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Hal tersebut membuat Michelle Chai selaku CEO ABM mempertanyakan komitmen kedua pasangan sebagai pebulu tangkis elite asal Malaysia.
Pelatnas Malaysia merasa bahwa Chia/Soh maupun Tan/Thinaah seperti kehilangan tekad untuk menikmati pertandingan bulu tangkis.
"Kita tidak boleh takut, para pemain jangan meragukan kemampuan sendiri karena mereka telah mencapainya. Mereka memiliki kapasitas dan kemampuan," kata Michelle Chai dilansir dari NST.
"Akan tetapi selalu ada tekanan sebagai juara dunia serta ganda putra nomor tiga dunia (Chia/Soh) dan juga ganda putri peringkat ke-6 dunia (Tan/Thiaah). Akan selalu ada ekspektasi."
"Yang ingin saya katakan saat ini adalah para pemain harus menunjukkan tekad ketika mengangkat raket. Ke mana perginya kebahagiaan bertanding yang dulu? Ke mana kegembiraan itu?"
Chai berharap agar kedua pasangan yang merupakan ujung tombak pelatnas Malaysia mampu segera bangkit di turnamen selanjutnya.
Menurutnya, para pebulu tangkis harus memiliki visi dan misi bertanding demi meningkatkan kapasitas pribadi bukan karena tuntutan dari orang lain.
"Mereka harus segera menemukan kesenangan (bermain bulu tangkis) bukan tekanan juara untuk ABM, penggemar, atau siapapun," jelasnya.
"Konsistensi datang dari keyakinan. Kalian telah bisa menuju posisi elite dunia. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara mempertahankannya."
"Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dan harus berani menghadapi situasi yang ada di depan mata."
"Sama seperti saya, jika saya malu dan takut bertemu dengan media untuk menjawab pertanyaan (tentang performa pemain pelatnas) maka saya tidak layak berada di kursi CEO."
Malaysia Open 2023 menjadi catatan buruk bagi pelatnas Malaysia karena untuk pertama sejak 2015 tidak ada satu pun wakil tuan rumah di semifinal.
Hal tersebut membuat Chai berharap agar pemain dan ABM dapat bersinergi untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing di dunia bulu tangkis.
"Kami memiliki target dan metode untuk mengevaluasi permainan para pemain. Kami tidak reaktif. Kami tidak bicara mengenai hukuman atau denda kepada para pemain," tutur Chai.
"Kami semua akan bertanggung jawab. Ke depannya saya berharap agar para pemain bertanding dengan diri mereka sendiri."
"Kami sebagai pendamping memang tidak bisa maju ke lapangan tetapi para pemain bisa. Di sisi lain, tanpa dukungan dan bimbingan kami pun mereka juga tidak bisa juara."
Berita Malaysia Open 2023 Lainnya:
Rekap Hasil Final Malaysia Open 2023: Pebulu Tangkis No.1 Dunia Kuasai Seluruh Podium Juara
Kecewa Hasil Malaysia Open 2023, Nova Widianto Tetap Optimistis Kirim Wakil ke Olimpiade Paris