- Keinginan tampil bagus di atas lapangan membuat pemain senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, kerap bermain keras.
- Ismed Sofyan mengakui pribadinya di dalam lapangan saat memperkuat Persija dengan saat di rumah sangat berbeda.
- Walau sudah berusia senja, Ismed Sofyan ingin terus tampil bagus dan memiliki motivasi lebih saat dapat pujian.
SKOR.id - Bek senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, bercerita alasan dirinya kerap bermain keras di atas lapangan, baik bersama klub maupun timnas Indonesia.
Hal itu dilakukan oleh pemain kelahiran Tualang Cut, Aceh, tersebut karena ingin memberikan penampilan terbaik untuk tim yang ia bela.
Berita Persija Lainnya: Rindu The Jakmania, Ismed Sofyan Berharap Liga 1 2020 Kembali Bergulir
Ismed juga mengidentifikasi pribadi dirinya di dalam dan di luar lapangan sangat berbeda, bahkan kontradiktif sehingga tidak bisa disamakan.
"Pribadi saya di dalam lapangan dan di luar lapangan itu berbeda. Kalau orang tahu pribadi saya maka sangat berbeda," kata Ismed kepada Skor.id, Rabu (20/5/2020).
Pemain berusia 40 tahun itu pun menjelaskan alasan mengapa dirinya kerap bermain keras dalam sebuah pertandingan, baik bersama Persija maupun timnas.
Menurut Ismed, semuanya demi kemenangan tim. Oleh karena itu, ia bakal melakukan segala cara yang terkadang melakukan sepak bola yang dinilai buruk.
Padahal, dirinya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk tim meskipun tak jarang aksinya itu justru berbuah kerugian untuk timnya.
"Prinsip saya tidak ingin tim saya kalah. Artinya saya bisa memberikan seribu persen di atas lapangan dan mungkin orang hanya melihat karakter saya," kata Ismed.
Meski begitu, permainan keras dan semangat pantang menyerah yang ia tunjukkan tak jarang berbuah pujian saat tim yang ia bela sukses meraih hasil positif.
Ia pun menanggapi pujian yang diberikan kepadanya sebagai motivasi untuk tampil lebih baik lagi dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
Pasalnya, Ismed mengakui, bahwa mempertahankan performa sangat sulit dilakukan apalagi dalam usianya yang sudah menginjak kepala empat.
"Pujian itu membuat kita untuk lebih termotivasi dan berikan yang terbaik untuk tim karena di sepak bola tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi," katanya.
Berita Persija Lainnya: Cerita Ismed Sofyan tentang Ramadan di Aceh dan Kulinernya
Oleh karena itu, pemain yang sudah sembilan belas tahun membela Persija itu pun meminta semua orang tidak menilai pemain sepak bola hanya dari cara bermainnya.
Karena, banyak pemain sepak bola yang memiliki karakter permainan keras di lapangan, namun memiliki pribadi yang lembut dan baik di luar.