- Bek kanan Persija Jakarta, Marco Motta, sebut Olimpiade 2008 di Beijing, China, memberinya banyak sudut pandang.
- Menurut Marco Motta, karena kesempatan itu dirinya dapat beradaptasi dengan iklim di Asia, utamanya Indonesia.
- Mantan pemain bertahan Juventus ini membela timnas Italia pada Olimpiade 2008 hingga babak perempat final.
SKOR.id – Bisa dibilang, Marco Motta adalah kejutan LIga 1 2020. Bek kanan Persija Jakarta ini jadi pemain asing baru di Indonesia yang berlatar liga top dunia.
Awalnya, saat namanya dikait-kaitkan dengan Persija, begitu ia mengunggah foto di media sosial sedang berada di Jakarta, bayak kalangan skeptis.
Berita Persija Lainnya: Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan, Pelatih Persija Percaya Diri
Sebagai mantan pemain Juventus FC, raja sepak bola Italia, dan berposisi sebagai bek kanan, isu kedatangannya dinilai sangat janggal.
Tak dinyana, isu tersebut bukan isapan jempol. Persija serius dan akhirnya mematenkan pemain berusia 34 tahun tersebut dengan banderol fantastis.
Bahkan, Motta seperti berhasil mematahkan mitos bahwa pemain-pemain Eropa, utamanya Eropa Barat, akan kesulitan beradaptasi dengan iklim Indonesia.
Hanya beberapa pekan di Indonesia, Motta langsung unjuk gigi. Dalam ajang Piala Gubernur Jatim, tepatnya melawan Persela pada 11 Februari 2020, ia debut bersama Persija.
Dalam laga tersebut Macan Kemayoran, julukan Persija, unggul dengan skor 4-1, dan Motta menyumbang satu assist untuk gol Novri Setiawan.
Motta mengatakan, kecepatan adaptasinya bermain di Indonesia tidak lepas dari pengalaman masuk skuad timnas Italia dalam Olimpiade 2008, Beijing, China.
Ketika itu, timnas Italia arahan Pierluigi Casiraghi tersingkir pada babak delapan besar dari Belgia. Menurut Motta, Olimpiade merupakan salah ajang paling berkesan.
Selain itu, Olimpiade 2008 juga membuat dirinya mudah beradaptasi ketika berkarier di Indonesia. Walau China juga dingin, dinilainya ada persamaan budaya.
Karenanya dalam tiga pertandingan Liga 1 2020, Motta terlihat tak kepayahan. Bahkan, kualitas teknik, utamanya umpan silang, sangat memanjakan.
“Ya, saya selalu ingat pada Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu saya berada dengan pemain-pemain masa depan Italia," ujar Motta pada Jumat (22/5/2020).
Berita Persija Lainnya: Bambang Pamungkas Ungkap Alasan Setuju Jadi Manajer Persija Jakarta
"Olimpiade Beijing juga membuat saya tidak kaget saat tiba di Indonesia 12 tahun kemudian karena cuaca dan kultur Asia tidak terlalu jauh berbeda,” kata Motta.
Meski sebelumnya tak pernah bermain di Asia Tenggara, pengalaman di Olimpiade membuat Motta tidak kesulitan tampil menggantikan peran Ismed Sofyan.