- IOC mengutuk aksi serangan militer yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.
- IOC menilai Rusia telah melanggar prinsip Gencatan Senjata Olimpiade.
- Situasi krisis ini juga menggerakan sejumlah asosiasi olahraga dunia untuk mengambil tindakan keamanan dan kemanusiaan.
SKOR.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengutuk aksi serangan militer yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.
Rusia melakukan invasi militer melalui darat, udara, dan laut ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) dini hari WIB.
Akibat aksi tersebut, sejumlah kota di Ukraina mengalami kerusakan dan disebut telah jatuh korban jiwa.
IOC pun menilai Rusia telah melanggar prinsip Gencatan Senjata Olimpiade yang tengah berlaku sejak tujuh hari sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Sebagai ingormasi, periode gencatan senjata ini bakal berlangsung hingga sepekan setelah Paralimpiade Musim Dingin 2022 digelar di Beijing, Cina pada 4-13 Maret nanti.
Prinsip Gencatan Senjata Olimpiade diberlakukan sebagai upaya memanfaatkan kekuatan olahraga untuk mempromosikan perdamaian dan dialog.
"Komite Olimpiade Internasional mengutuk keras pelanggaran Gencatan Senjata Olimpiade oleh pemerintah Rusia," tulis IOC dalam pernyataan resmi.
"Resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) masing-masing diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 2 Desember 2021 melalui konsensus dari 193 Negara Anggota PBB."
Resolusi menyerukan kepada negara anggota IOC dan Komite Paralimpiade Internasional untuk mamakai olahraga sebagai alat mempromosikan perdamaian, dialog, dan rekonsiliasi."
Presiden IOC, Thomas Bach, pun telah menyerukan perdamaian dan meminta negara untuk melakukan hal itu pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
IOC menambahkan bahwa pihaknya telah membentuk satgas untuk memantau situasi konflik dan menggalang bantuan untuk Komunitas Olimpiade di Ukraina.
Selain itu, situasi krisis yang saat ini terjadi di Ukraina juga menggerakan sejumlah asosiasi olahraga dunia untuk mengambil tindakan keamanan dan kemanusiaan.
UEFA misalnya. Induk sepak bola Eropa itu berencana melakukan rapat darurat untuk membahas rencana pemindahan venue final Liga Champions dari kota St. Petersburg, Rusia.
Agenda ini muncul setelah sekelompok anggota parlemen Eropa menulis surat kepada UEFA yang memintanya untuk mengubah lokasi final Liga Champions musim ini.
Tak hanya itu, mereka juga meminta UEFA berhenti mempertimbangkan kota-kota di Rusia untuk jadi tuan rumah kompetisi sepak bola internasional.
Baca Berita Lainnya:
Dampak Serangan Rusia ke Ukraina untuk Olahraga, dari Sepak Bola hingga Basket
Konflik Rusia-Ukraina: Oleksandr Zinchenko Kutuk Vladimir Putin Lewat Instagram