- Persik Kediri punya masalah dengan konsistensi strategi karena terus mengganti formasi pada setiap laga.
- Tim promosi Liga 1 2020, Persik Kedisi juga terbilang tidak konsisten terhadap pemain-pemain yang mereka andalkan.
- Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo masih memiliki banyak waktu untuk bisa mengevaluasi kinerja anak asuhnya.
SKOR.id - Catatan Persik Kediri begitu superior musim lalu. Baru naik dari Liga 3, tim berjulukan Macan Putih ini kembali naik kasta ke Liga 1 karena berhasil jadi juara Liga 2.
Namun saat masuk Liga 1 2020, juara Liga 3 2018 dan Liga 2 2019 ini belum bisa bicara banyak, setidaknya pada tiga pertandingan yang sudah dilakoni.
Tak sekalipun kemenangan bisa diraih. Seusai dua kali seri, Persik harus malu kalah di kandang dari tim promosi lainnya, Persiraja Banda Aceh.
Melihat sepak terjang pada dua musim sebelumnya, jelas ada yang tak beres dari kubu Macan Putih.
Baca Juga: Akun Terverifikasi di Instagram, Bukti Eksistensi Persik Kediri Semakin Diakui
Walaupun, faktor Liga 1 yang tentu saja memang lebih sulit dari Liga 2 apalagi Liga 3 tidak bisa dikesampingkan.
Baca Juga: 5 Kopi Rekomendasi saat #DiRumahSaja, Salah Satunya Favorit Legenda Timnas Indonesia
Persik seperti punya masalah dengan konsistensi strategi, terlihat dari tiga laga yang dilakoni. Secara formasi, mereka terus berganti pada setiap duel.
Semula terobosan pola 5-3-2 dari pelatih Joko Susilo mengundang decak kagum sebab bisa menahan Persebaya Surabaya pada laga tandang dengan skor 1-1.
Namun pada pekan kedua saat menjamu Bhayangkara FC, formasi Persik berubah jadi 4-3-3. Puncaknya saat lawan Persiraja, skema main menjadi 3-4-3 yang berujung kekalahan.
Kualitas Joko Susilo sebagai peramu taktik tentu tak perlu diragukan. Namun, pelatih yang akrab disapa Gethuk ini tentu perlu konsisten pada strategi yang dipakai.
Baca Juga: 5 Buku Rekomendasi Pemain Persita, Samsul Arif saat #diRumahSaja
Pada musim-musim terdahulu saat masih dilatih Afiat dan Budiardjo Thalib, skuad Macan Putih punya formasi 4-3-3 bertahan, ada dua gelandang bertahan, yang jadi pakem.
Secara sebaran pemain yang diandalkan pun demikian, butuh adanya konsistensi. Dari tiga pertandingan, hanya ada tiga pemain yang merasakan selalu tampil penuh.
Dua di antaranya pemain belakang dan satu gelandang. Sangat jarang ditemui, terutama tim papan atas Liga 1 2020 yang punya pemain kunci sesedikit itu.
Baca Juga: 14 Kiper Asing Klub Indonesia era 1980-an sampai 2020, Hanya 3 yang Rasakan Juara
Jika barometernya dinaikan jadi pemain yang terus tampil pada tiga laga, jumlahnya bertambah jadi delapan. Ada lima pemain lain yang selalu main tetapi digantikan.
Kendati begitu kompetisi masih sangat panjang. Apalagi saat ini sedang masa libur sehingga Joko Susilo dan Persik punya banyak waktu mengevaluasi kekurangan mereka.
"Kami harus berhitung dengan semua kondisi. Saya sangat paham Persik per individu pemain," kata Gethuk soal penerapan posisinya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Selain Jaga Diri, Persik Suarakan Jaga Ego untuk Lawan Corona
Formasi Persik pada Liga 1 2020:
Persebaya 1-1 Persik (5-3-2)
Persik 1-1 Bhayangkara (4-3-3 menyerang)
Persik 0-1 Persiraja (3-4-3)
Pemain Persik yang Tampil Penuh pada Liga 1 2020:
Jefferson Oliveira (Bek tengah)
Dany Saputra (Bek kiri)
Gaspar Vega (Gelandang tengah)
Pemain yang juga Tampil pada Tiap Laga tapi Digantikan:
Adi Eko Jayanto (Gelandang bertahan)
Ante Bakmaz (Bek tengah)
Faris Aditama (Sayap kiri)
Doe Sackie Teah (Gelandang serang)
Ibrahim Sanjaya (Bek kanan)
*Sumber data: Transfermarkt dan Soccerway.