- Madura United menilai keputusan PSSI terkait penundaan liga sudah tepat.
- Haruna Soemitro meminta publik tak perdebatkan persoalan potong gaji.
- Zia Ul Haq menambahkan, Madura United berharap semua pihak menerima.
SKOR.id - Direktur Madura United, Haruna Soemitro, menjaminan penerapan pembayaran gaji sebesar 25 persen dari kontrak bagi pemain dan pelatih aman-aman saja.
Haruna menyatakan, Madura United akan mengikuti anjuran tersebu, meski pemain telah menjalani pertandingan dan latihan lebih dari setengah bulan pada Maret 2020.
Menurut Haruna, anjuran PSSI terkait pembayaran gaji sudah sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini, di mana klub juga dalam kondisi yang tidak ideal.
“Sudah kami katakan sebelumnya, Madura United mengikuti dan mematuhi apa yang menjadi keputusan PSSI terkait Kompetisi Liga 1 2020," kata Haruna.
"Mulai dari penghentian sementara Liga 1 2020 hingga adanya arahan PSSI bahwa klub boleh membayarkan gaji pemain dan stafnya hanya 25 persen," ia menambahkan.
Baca Juga: Striker Madura United Pasrah Gajinya Dipotong 75 Persen
Soal adanya pro dan kontra dari pemain dan pelatih kontestan Liga 1 2020, itu dianggap hal wajar. Pasalnya, setiap keputusan pasti ada silang pendapat.
"Saat ini kami harus memikirkan kehidupan umat manusia, memerangi wabah virus corona, dan tak hanya soal penghidupan," ucap Haruna kepada Skor.id.
"Ini bencana dan sifatnya force majeur kemanusiaan. Jadi semuanya saya kira harus memahami situasi dan kondisnya,” ucap alumni Universitas Brawijaya ini.
Senada, Direktur Utama PT Polana Madura Bersatu, Zia Ul Haq Abdurrahim, menilai keputusan PSSI sudah tepat. Ia meminta semua pihak menerimanya dengan lapang dada.
Baca Juga: Direktur Madura United Sebut Tak Elok Bicara Rugi di Tengah Bencana Corona
"Madura United tentu ikuti semua saran dan arahan, juga kebijakan dari PT LIB tentang penundaan Liga 1 2020. Semua pihak harus sama-sama memahami," katanya.
"Hal-hal yang menjadi kewajiban sebagaimana petikan surat dari PSSI tentunya bukan hal perlu diperdebatkan, di tengah situasi saat ini," Zia Ul Haq menandaskan.