- Risiko yang pertama adalah memberatkan kerja ginjal dan jantung.
- Hal ini karena kandungan sodium dan natrium yang tinggi dalam ikan asin tidak baik bagi tubuh.
- Selain itu, pada dasarnya ikan asin mengandung nitrosamin, yaitu zat karsinogen yang dihasilkan pada proses pembuatannya.
SKOR.id - Sebagai negara maritim tentunya Indonesia kaya akan makanan olahan dari laut.
Salah satu yang populer adala ikan asin, yang biasanya banyak ditemui di kawasan pesisir.
Cara mengolah ikan asin pun juga cukup mudah yaitu dengan cara mencampur ikan dengan garam kemudian dikeringkan dengan sinar matahari hingga menyusut kandungan airnya.
Dengan mengolah ikan mentah menjadi ikan asin akan membuatnya menjadi lebih tahan lama.
Namun di balik semua kelezatan ikan asin tersebut ternyata menyimpan berbagai bahaya yang mengintai.
Bahaya ini biasanya hadir jika seseorang mengonsumsi ikan asin terlalu banyak dan terlalu sering.
Risiko yang pertama adalah memberatkan kerja ginjal dan jantung.
Hal ini karena kandungan sodium dan natrium yang tinggi dalam ikan asin tidak baik bagi tubuh.
Kelebihan natrium dalam darah akan memberikan beban kerja yang lebih berat pada ginjal.
Bila garam terakumulasi, tubuh menahan air untuk mengencerkan garam.
Kondisi ini akan meningkatkan jumlah cairan di dalam aliran darah.
Sehingga jantung akan bekerja lebih untuk memompa dan mengalirkan darah tersebut.
Selain itu, pada dasarnya ikan asin mengandung nitrosamin, yaitu zat karsinogen yang dihasilkan pada proses pembuatannya.
Proses pengasinan dan penjemuran di bawah sinar matahari akan menimbulkan reaksi pada zat nitrit yang dihasilkan daging ikan.
Lalu akan membentuk senyawa nitrosamin yang bisa menimbulkan risiko kanker, terutama kanker tenggorokan.
Berita Bugar lainnya:
Gejala Kekurangan Vitamin D: Tanda Kadar Rendah yang Mengganggu di Kaki Anda
10 Makanan yang Dapat Membantu Melawan Kantuk