- Virus corona (Covid-19) telah membuat jadwal kompetisi balap MotoGP 2020 berantakan.
- Direktur motorsport KTM, Pit Beirer, pun mengusulkan pemangkasan jumlah seri agar MotoGP 2020 bisa digelar dengan realistis.
- Pit Beirer bahkan tak masalah apabila kompetisi MotoGP 2020 hanya diisi 8-10 balapan yang semuanya berlangsung di Benua Eropa.
SKOR.id - Direktur motorsport KTM, Pit Beirer, punya ide ekstrem terkait penyelenggaraan MotoGP 2020 yang masih tertunda oleh virus corona (Covid-19).
Kompetisi MotoGP 2020 sejatinya bakal diisi dengan 20 balapan yang digelar sejak awal Maret hingga akhir November tahun ini
Namun rencana itu harus berantakan setelah situasi dunia menjadi tak kondusif karena persebaran virus corona (Covid-19).
Sebelumnya, virus corona sudah membuat seri di Sirkuit Losail, Qatar, pada 6-8 Maret 2020, bergulir tanpa kelas utama MotoGP.
Virus corona pula yang kemudian menjadikan seluruh kelas MotoGP 2020 tak bisa bergulir hingga saat ini, bahkan akan terus berlangsung minimal hingga pertengahan Mei nanti.
Baca Juga: GP Spanyol Resmi Ditunda, Jadwal MotoGP 2020 Kembali Molor
Kini, seri perdana kelas utama MotoGP 2020 dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, pada 15-17 Mei nanti.
Namun rencana tersebut bisa kembali berakhir berantakan jikalau isu persebaran virus corona di dunia tak segera mereda.
Andai penundaan jadwal terjadi lagi, maka waktu menggelar kompetisi menjadi sangat terbatas. Dari situ, Pit Beirer muncul dengan ide pemangkasan jumlah seri MotoGP 2020.
Tak tanggung-tanggung, Pit Beirer mengusulkan agar MotoGP 2020 hanya diisi dengan 10 balapan dari total 19 seri yang tersisa pada musim ini.
Pit Beirer bahkan tak bermasalah jika MotoGP 2020 hanya menggelar seri di Eropa, mengingat adanya potensi kesulitan bagi tim melakukan perjalanan lintas benua.
"Jika ada 8-10 balapan digelar di Eropa, maka semuanya akan baik-baik saja. Ini lebih baik ketimbang tidak balapan sama sekali," kata Pit Beirer.
"Namun kebijakan larangan berpergian harus dikendurkan sehingga balapan bisa digelar dengan penonton. Ini membutuhkan waktu lebih lama," Beirer menuturkan.
Meski begitu, pria 47 tahun ini tak menutup mata dengan kondisi Benua Biru yang sedang mengalami krisis virus corona yang tampaknya makin parah.
Baca Juga: Alberto Puig Ungkap Alasan Jorge Lorenzo Tak Betah di Honda
Saat ini, sejumlah negara di Eropa tengah melakukan masa inkubasi minimal selama 14 hari dan jumlah infeksi virus corona terus melonjak.
Beirer menyebut proses tersebut harus dialami sebelum grafis persebaran virus corona mulai melandai karena terus berkurang.
Berdasarkan kalkulasi Beirer, seluruh proses itu bakal memakan waktu sekitar tiga bulan atau berlangsung hingga Juni 2020.
Jika kompetisi baru akan digelar pada Juli 2020, minimal akan ada lima balapan MotoGP yang kembali harus mengalami penjadwalan ulang.
Bila hal itu terjadi, maka solusi yang bisa ditawarkan adalah memangkas jumlah balapan atau menambah periode kompetisi MotoGP 2020, hingga Januari 2021 bila diperlukan.