- CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, sebut pihaknya harus berpacu dengan waktu untuk menentukan nasib MotoGP 2020.
- Kepastian soal seri perdana musim ini bakal memengaruhi masa depan MotoGP 2020 secara keseluruhan.
- Carmelo Ezpeleta tak ingin penyelenggaraan MotoGP 2020 kelewat padat sehingga harus molor sampai Desember 2020 atau bahkan Januari 2021.
SKOR.id - Hingga saat ini, jadwal balapan perdana untuk kelas utama MotoGP 2020 belum dapat dipastikan. Agenda yang telah disusun rapi, kini harus berantakan karena Covid-19.
Pada saat ini, GP Prancis yang dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, pada 17 Mei telah diplot menjadi balapan pembuka kelas utama MotoGP 2020.
Akan tetapi, tak ada satu pun pihak yang bisa memastikan, apakah balapan di Negeri Mode itu bisa diselenggarakan tepat waktu atau tidak.
Dorna Sports selaku promotor MotoGP juga tak bisa menjamin. Namun, mereka mengaku tetap siap menggulirkan musim ini dengan berbagai skenario.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, untuk menjawab teka-teki soal masa depan penyelenggaraan MotoGP 2020.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 Tentatif, Rencana Valentino Rossi Berantakan
Bagi Carmelo Ezpeleta, hal yang terpenting adalah terlebih dahulu keluar dari krisis Covid-19. Setelah itu, pihaknya baru bisa menyusun jadwal balap MotoGP 2020 secara lebih pasti.
"Saat balapan sudah boleh kembali digelar, kami akan menyesuaikan agenda (MotoGP 2020) dengan sebaik mungkin," kata Carmelo Ezpeleta.
"Kini semuanya begitu tergantung dengan kapan kami bisa memulai balapan," pria asal Spanyol ini melanjutkan.
Ya, jadwal seri perdana menjadi kunci penyelenggaraan keseluruhan musim ini. Apalagi Ezpeleta tak ingin agenda balap MotoGP 2020 menjadi kelewat padat.
Lebih lanjut, Ezpeleta menyebut ada regulasi yang mengatur MotoGP minimal terdiri dari 13 balapan untuk menghadirkan juara dunia yang sah.
Akan tetapi, aturan tersebut dianggap tak penting lagi di tengah kondisi dunia yang tak kondusif karena pandemi Covid-19.
"Kami akan berusaha mengatur jadwal tanpa menaruh beban lebih pada akhir musim, yang saat ini juga sudah cukup padat," ujar Ezpeleta.
"Namun jika kami memulai kejuaraan dunia dengan sangat terlambat, kami tak akan bisa menggelar seluruh balapan (19 seri)," Carmelo Ezpeleta menuturkan.
Baca Juga: Honda dan Ducati Saling Sindir Terkait Penundaan MotoGP
Pernyataan di atas seolah menutup kans skenario MotoGP 2020 yang sempat diusulkan berlangsung larut hingga Desember 2020, bahkan hingga Januari 2021.
Menurut Ezpeleta, jadwal yang molor bisa merusak ritme para pembalap dalam melakukan persiapan, terutama untuk menghadapi kompetisi MotoGP 2021.
"Ketika nanti kami sudah memahami keadaan yang terjadi pada saat ini (MotoGP 2020), kami juga akan mengevaluasi kejuaraan selanjutnya (MotoGP 2021)," ujarnya.
"Dunia tak akan lagi sama setelah apa yang terjadi saat ini," Carmelo Ezpeleta memungkasi.