IBL Putuskan Status Laga Pacific Caesar vs Borneo Hornbill

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Indonesian Basketball League. (Deni Sulaeman/Skor.id)
Indonesian Basketball League. (Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id - IBL akhirnya menetapkan status akhir laga Pacific Caesar Surabaya vs Borneo Hornbills yang digelar di GOR Pacific, 11 April lalu. Itu berkaitan dengan kejadian pada detik terakhir yang menyebabkan protes dari pihak tim Pacific Caesar Surabaya.

Sebelumnya, saat pertandingan berakhir, Borneo Hornbills dalam posisi menang dengan 97-96. Namun, sesaat selepas pertandingan, Pacific Caesar Surabaya melayangkan protes resmi terkait dua poin terakhir yang dicetak oleh Borneo Hornbills.

Hingga akhirnya, protes tersebut diproses oleh IBL dan memutuskan membatalkan dua poin terakhir Borneo Hornbills sehingga Pacific Caesar Surabaya menang dalam laga tersebut dengan skor 96-95.

IBL pun menjelaskan kronologi pengambilan keputusan tersebut dalam laman resminya di bawah ini:

Kronologis di quarter 4 pada 2 detik akhir di mana kejadian bola diterima oleh Xavier Ford, yang kemudian melakukan gerakan pivot dan percobaan tembakan dua angka. Tembakan tersebut gagal. Namun yang menjadi permasalahan, game-clock tetap berada di angka 2,0 detik hingga bola menyentuh ring, baru kemudian waktu mulai berjalan kembali. Yang artinya terjadi keterlambatan waktu dari seharusnya dimulai saat bola in bound sebelum Xavier melakukan tembakan. 

Kemudian, bola berhasil di-rebound oleh Steven Orlando, yang langsung melakukan percobaan tembakan dua angka di bawah ring dan berhasil mencetak poin. Hal ini menjadikan posisi berbalik unggul bagi Borneo dengan skor 97-96.

Berdasarkan berita acara pertandingan, di saat waktu tersisa dua detik sebelumnya dan in-bound dilakukan, petugas meja sempat menekan alat untuk menjalankan waktu namun alat tersebut baru merespons ketika sudah ditekan sebanyak tiga kali. Hal ini berdasarkan laporan yang dikumpulkan dari pengawas pertandingan, Referee Assessor dan perangkat pertandingan dari panitia pelaksana yang bertugas di lokasi.

Wasit sempat melakukan melakukan Instant Replay System (IRS) review hanya untuk melihat apakah shot sebelum atau sesudah buzzer, dan jika sebelum berapa waktu yang tersisa saat terjadi bola masuk dan memutuskan bahwa sisa waktu adalah 0.3 detik. Kemudian pertandingan dilanjutkan dengan bola penguasaan Pacific dan upaya lemparan jarak jauh namun tidak berhasil.

Setelah pertandingan, Pacific Caesar Surabaya menyampaikan protes melalui kertas hasil pertandingan sesuai dengan prosedur mekanisme protes yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pelaksanaan IBL version 09 Tahun 2024 Pasal 19 tentang mekanisme protes yang berbunyi Kapten tim Klub IBL (yang mengajukan protes) wajib, paling lambat 15 menit setelah berakhirnya pertandingan dengan memberikan informasi kepada wasit pemimpin pertandingan bahwa klub tersebut akan melakukan protes pada hasil akhir pertandingan dengan menandatangani kolom "kapten". Klub IBL wajib melampirkan surat protes paling lambat pukul 23.59 di hari yang sama (hari pertandingan).

Protes yang diajukan oleh tim Pacific pun termasuk dalam kategori legal dan dapat diproses, yaitu kesalahan kategori "An Error in Timekeeping" sesuai FIBA Rules 2024, Appendix C, Pasal C.1.a. dan sesuai dengan Peraturan IBL Pasal 19 ayat 1 poin 1.1.

Menindaklanjuti protes Pacific, IBL dan Tim Perangkat Pertandingan memproses dan menelaah lebih dalam kejadian tersebut berdasarkan dokumentasi kejadian dan FIBA Rules untuk keputusan lebih lanjut. Kemudian Tim Penugasan Perangkat Pertandingan IBL melakukan pendalaman, termasuk mengumpulkan fakta-fakta dari Pengawas Pertandingan dan Crew Chief. Berdasarkan aturan FIBA Pasal 44.2 tentang Kesalahan yang Dapat Diperbaiki (Kategori 1) berbunyi Kesalahan pada game-clock, termasuk kerusakan, kesalahan dalam memulai atau menghentikan jam pertandingan secara benar, atau dalam mengatur waktu yang tepat pada game-clock.

Dari hasil pendalaman tersebut berdasarkan FIBA Official Basketball Rules 2024, Appendix C, Prosedur Protes, Pasal C.4: ‘Badan yang berwenang akan mengeluarkan permintaan prosedural dan mengambil keputusan atas protes sesegera mungkin, paling lambat 1x24 jam setelah pertandingan berakhir. Dapat digunakan bukti yang relevan dan keputusan dapat mencakup replay sebagian atau seluruh pertandingan. Badan yang berwenang mungkin tidak memutuskan untuk mengubah hasil pertandingan kecuali ada bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa, kalau bukan karena kesalahan yang menimbulkan protes, hasil baru "pasti" akan terwujud’.

Selanjutnya, IBL memanggil kedua tim pada Sabtu malam, 12 April pukul 20.30, Pacific dan Borneo, untuk disampaikan hasil-hasil pendalaman atas kejadian yang terjadi. Hasilnya adalah berdasarkan hasil perhitungan sebenarnya, waktu pertandingan seharusnya telah habis saat bola menyentuh ring, sehingga poin tidak dapat dihitung. Berdasarkan peraturan serta pendalaman kasus ini, maka diputuskan bahwa yang dianggap sah dan dihitung dalam klasemen adalah Pacific Caesar Surabaya dengan skor 96-95.

Selanjutnya, Borneo mengajukan surat banding atas keputusan yang disampaikan dan juga menghadirkan bukti-bukti baru tambahan yakni ajuan keberatan dikarenakan pada sequence pertandingan menyisakan waktu 2,0 detik akhir tersebut, dinilai seharusnya masih menyisakan waktu 3,4 detik (selisih 1,2 detik dengan yang tertera di papan waktu) bila terlihat di grafis skor rekaman tayang pertandingan. Dengan hal ini, meminta pihak IBL untuk menelusuri runutan kejadian sebelumnya untuk memastikan apakah sisa waktu yang sebenarnya terjadi selisih. Apabila terbukti maka bisa diasumsikan tembakan akhir Steven Orlando masih masuk dalam kurun waktu pertandingan.

Proses atas tambahan bukti baru dilakukan pada 13 April 2025 termasuk menghitung sequence sebelumnya yang dimulai pada inbound Borneo pada detik ke 11,05, kemudian Steven Orlando melakukan upaya drive ke dalam, kemudian gagal hingga terjadi kondisi out of bounds dan terbukti saat wasit meniup peluit waktu tepatnya 2,21 detik. 

Jika kembali dibandingkan dengan sequence yang menjadi protes Pacific saat tembakan terakhir Borneo, Steven Orlando menyentuh bola di 2,56 dan melepaskannya setelah 2,65 maka hal yang menjadi keberatan dan banding Borneo tidak terbukti. Tanggapan atas hal ini disampaikan secara resmi oleh IBL pada 14 April 2025.

Kejadian ini cukup jarang terjadi dan berbeda dengan case kontroversial sebelumnya, misal tembakan di akhir waktu dan kemenangan Borneo atas Tangerang Hawks di mana situasi sebelum tembakan bukan merupakan hal yang dapat dikoreksi berdasarkan Peraturan baik IBL maupun FIBA, atau bahkan kejadian saat Hangtuah melawan Pacific pada 2024 lalu terjadi karena kelalaian wasit saat itu.

Kembali pada kejadian Pacific kontra Borneo, secara komprehensif, selain kesalahan perhitungan waktu pada akhir pertandingan yang disebabkan faktor teknis (alat) dan non-teknis (sumber daya perangkat pertandingan). IBL memperhatikan pula khususnya pada pengawas pertandingan agar ke depan bisa lebih antisipatif terhadap potensi kesalahan yang dapat terjadi. 

"Kami sudah me-review kejadian tersebut dengan seksama dan cukup intensif, mengumpulkan bukti-bukti, menelaah prosedur prosedur yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan peraturan yang ada," ujar Ketua Perangkat Pertandingan, R. Harja Jaladri. 

Pada Peraturan IBL Pasal 16, mengenai Keputusan Wasit ayat 3 di mana ‘Keberatan Klub IBL tidak mengubah hasil pertandingan secara keseluruhan’ dan Pasal 18, mengenai  Peninjauan Ulang Kejadian Pertandingan ayat 2 ‘Keputusan yang diambil PT BBI setelah melihat kejadian ulang pertandingan tersebut adalah keputusan akhir dan mengikat, serta tidak dapat mengubah hasil pertandingan’ diperuntukkan kejadian-kejadian yang menjadi keberatan pasca pertandingan yang berpotensi terjadi dan bukan merupakan kategori ‘Correctable Error’ berdasarkan FIBA Rules. Serta pengajuan keberatan ini dilakukan di luar mekanisme protes pada lembar scoresheet pertandingan (sebagaimana yang dilakukan Pacific Caesar saat kejadian).

Sedangkan, kondisi hasil pertandingan yang dapat dikoreksi berdasarkan Peraturan Pelaksanaan IBL (Pasal 19 ayat 1 poin 1.1) dan Peraturan FIBA (Art 44.4.8) menyebutkan mengenai kesalahan yang dapat dikoreksi ‘Correctable Error’ yakni ‘Game clock, including malfunctions in starting or stopping the game clock correctly or error in settings the correct time in clock: The game clock shall be corrected with time added or deducted as necessary to correct the error’.

Menyambung dasar lainnya yakni Peraturan Pelaksanaan IBL (Pasal 19 ayat 4) mengenai Mekanisme Protes di mana ‘PT BBI akan mengambil keputusan berdasarkan surat protes, laporan pengawas pertandingan, laporan wasit, rekaman pertandingan serta saksi-saksi beserta bukti’, dan Ayat 5 berbunyi ‘Keputusan yang diambil oleh PT BBI adalah keputusan akhir dan tidak dapat diganggu gugat’. Diperkuat Peraturan FIBA (Appendix C.4) dimana ‘Badan yang berkompeten mungkin tidak memutuskan untuk mengubah hasil dari pertandingan kecuali ada bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa, apabila bukan karena kesalahan yang menimbulkan protes, hasil baru pasti akan terwujud’, menjadi dasar bahwa kejadian pada pertandingan yang dapat dan perlu dikoreksi, dalam hal ini game-clock sebagaimana mestinya dan berimplikasi terhadap koreksi poin yang seharusnya tidak terjadi.

“Kejadian ini harus menjadi pelajaran ke depan semua pihak, mulai petugas meja, pengawas dan perangkat pertandingan, panitia pelaksana serta semua yang terlibat untuk lebih sigap dan akurat dalam melakukan kontrol pertandingan di lapangan”, tutup Junas Miradiarsyah, Direktur Utama IBL. 

Source: iblindonesia.com

RELATED STORIES

IBL 2025 Kembali Terapkan Home-Away, Bukti Komitmen Klub Peserta Majukan Liga

IBL 2025 Kembali Terapkan Home-Away, Bukti Komitmen Klub Peserta Majukan Liga

IBL 2025 jadi tahun kedua liga bola basket paling bergengsi di Tanah Air menerapkan format pertandingan home and away.

IBL Lakukan Investigasi Mendalam Laga Pacific Caesar Surabaya melawan Borneo Hornbills

IBL Lakukan Investigasi Mendalam Laga Pacific Caesar Surabaya melawan Borneo Hornbills

Ada protes dari kubu Pacific, terkait penghitungan timer di sisa waktu dua detik sebelum akhir pertandingan.

Hasil Voting IBL All Star 2025 Diumumkan, Pelita Jaya Mendominasi

Voting roster IBL All Star 2025 resmi ditutup Rabu (9/4/2025) lalu, dan kini hasilnya diumumkan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 21 Apr, 22:41

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 21 Apr, 22:39

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 21 Apr, 22:37

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Daftar Roster Lengkap Semua Tim

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di gelaran turnamen Mobile Legends: Bang Bang, MPL Indonesia Season 15.

Thoriq Az Zuhri | 21 Apr, 22:19

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 21 Apr, 22:16

Ilustrasi Valorant. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

VCT 2025 Pacific Stage 1: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran VCT 2025 Pacific Stage 1 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Valorant Asia Pasifik ini.

Thoriq Az Zuhri | 21 Apr, 22:15

elkan baggott - blackpool

National

Elkan Baggott Main Penuh, Ole Romeny Pemanis Bangku Cadangan

Kevin Diks dan Dean James masih absen membela klub masing-masing karena mengalami cedera.

Teguh Kurniawan | 21 Apr, 21:58

sudirman cup 2025

Badminton

Usai Adakan Simulasi, PBSI Resmi Lepas Tim Indonesia ke Piala Sudirman 2025

Piala Sudirman 2025 akan dihelat di Xiamen, Cina, pada 27 April hingga 5 Mei mendatang.

Teguh Kurniawan | 21 Apr, 16:47

Bryan Mbeumo dan Yoane Wissa, duet maut Brentford. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Brentford Menyengat di Liga Inggris Lewat Duet Maut Bryan Mbeumo dan Yoane Wissa

Brentford tim dengan julukan The Bees atau Si Lebah, punya duet maut Bryan Mbeumo dan Yoane Wissa yang menyengat di Liga Inggris.

Pradipta Indra Kumara | 21 Apr, 15:06

SKF melalui program Meet The World Girls Schools Challenge telah merampungkan pencarian pemain untuk tim putri yang akan dikirim ke Gothia Cup 2025. (Foto: Cantrik ACL/Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Skuad Lengkap, SKF Siap Kirim Tim Putri Indonesia Pertama ke Gothia Cup 2025

SKF telah merampungkan pencarian pemain All Stars di Bandung dan Tangerang untuk melengkapi skuad.

Rais Adnan | 21 Apr, 14:23

Load More Articles