- Daniel Wenas, pemain Louvre Surabaya, berharap tak ada klub yang melakukan pemotongan gaji terhadap para pemain di tengah penghentian sementara IBL akibat Covid-19.
- Menurut Daniel Wenas, pemotongan gaji akan memberikan dampak finansial kepada pebasket, mengingat gaji pemain Indonesia tak sebesar pemain luar negeri.
- Daniel Wenas cukup terancam dengan pemotongan gaji mengingat Louvre Surabaya menginduk pada korporasi yang bergerak di bidang perhotelan.
SKOR.id – Berhentinya Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 akibat pandemi Covid-19 membuat para pemain kalut tentang kepastian gaji mereka.
Kabarnya, beberapa klub siap melakukan pemotongan gaji terhadap pemain dan ofisial.
Baca Juga: FIGC Kekeuh Liga Italia Harus Selesai
Bintang Louvre Surabaya, Daniel Wenas, mengaku sampai sekarang dirinya masih bingung dengan gaji pemain.
Daniel Wenas hanya berharap bahwa seluruh klub tetap memberikan bayaran penuh kepada para pemainnya meski kompetisi berhenti.
Menurut Daniel Wenas, gaji pebasket Indonesia tidak setinggi pebasket NBA. Karena itu, jika dipotong, hal tersebut tentu bakal menimbulkan dampak finansial.
“Kalau pemain di NBA, gaji mereka sudah besar, jadi ketika mengalami pemotongan mungkin tak terlalu masalah. Berbeda dengan pemain Indonesia yang bayarannya tertinggal sangat jauh dari NBA,” kata Daniel Wenas, kepada Skor.id, Minggu (5/4/20) malam.
Wenas menambahkan bahwa untuk melakukan pemotongan gaji, klub harus mempertimbangkan banyak hal.
Sebab, banyak pemain basket Indonesia yang saat ini berstatus kepala keluarga. Mereka harus menanggung biaya hidup istri dan anak-anaknya.
Sampai saat ini, Louvre belum mengumumkan apakah akan memotong gaji para pemainnya atau tidak.
Namun, ancaman akan hal itu cukup nyata di depan mata Wenas dan kawan-kawan.
Pasalnya, Louvre bernaung di bawah PT Herlangga Internasional Grup. Korporasi ini bermain di sektor perhotelan.
Akibat pandemi Covid-19, industri perhotelan mendapat terpaan sangat hebat. Tingkat hunian menurun drastis.
Tak hanya itu, banyak juga hotel yang sudah menutup operasionalnya untuk sementara waktu.
Sementara, Pelatih Bank BPD Bima Perkasa Jogja, Raoul Miguel Hadinoto, mengatakan bahwa setiap klub pasti memiliki kebijakan masing-masing.
Baca Juga: Kiper Persija Jakarta Lelang Tiga Barang Bersejarah
Sampai saat ini, kata Raoul Miguel Hadinoto, belum ada kabar klubnya melakukan pengurangan bayaran terhadap pemain maupun ofisial.
“Semua masih dibayar sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati,” kata sosok yang akrab disapa Coach Ebos itu.