SKOR.id - Terdapat banyak kekecewaan dari suporter terhadap Timnas Indonesia, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Football Institute.
Football Institute baru saja merilis hasil survey mengenai Suara Suporter Indonesia tentang Perkembangan Terkini Sepak Bola Nasional, Jumat (10/1/2025).
Survei dilakukan pada 27 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 kepada suporter sepak bola nasional sebagai respondennya, mencapai 1.200 responden.
Suporter sepak bola nasional yang dimaksud adalah suporter klub peserta Liga 1 (18 klub), ditambah satu kota barometer sepak bola nasional yakni Medan.
"Jadi memang survei Football Institute ini dilakukan setelah kegagalan Indonesia di turnamen ASEAN Championship 2024," kata Founder Football Institute, Budi Setiawan.
"Hasilnya, banyak kekecewaan dari suporter, bahkan sampai lebih dari 50 persen kekecewaan terhadap Timnas Indonesia imbang lawan Laos, kalah lawan Filipina."
"Dan juga kekalahan lawan Cina serta kekalahlawan Jepang (putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia), itu menjadi kekecewaan tersendiri buat suporter."
"Tapi apakah mereka percaya bahwa tim nasional bisa lolos ke Piala Dunia 2026? kans itu masih ada, suporter kita masih percaya. Dan kepuasan terhadap PSSI masih sangat tinggi, di atas 69 persen."
"Artinya kalau melihat respons dari suporter tentang adanya peningkatan prestasi di semua level tim nasional, ini bisa dilihat bahwa program PSSI untuk melakukan penetrasi program terhadap percepatan prestasi tim nasional itu berhasil."
"Ukuran lainnya apa? Bahwa PSSI itu sudah berhasil mendapatkan nilai sponsor yang belum pernah tercatat dalam sejarah mencapai 700 miliar," ia memaparkan di Jakarta.
Lebih lanjut diakui tingginya nilai sponsor tersebut membuat prestasi Timnas Indonesia di berbagai kelompok usia menjadi wajar, sebab PSSI punya banyak pembiayaan untuk tim nasional.
Adapun survei mengenai Suara Suporter Indonesia tentang Perkembangan Terkini Sepak Bola Nasional semula diharapkan bisa menjadi rujukan bagi PSSI untuk mengambil keputusan.
Akan tetapi seperti diketahui, federasi sudah mengambil langkah dengan memutus kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
"Tapi survei yang kami lakukan ini bukan hanya untuk tim nasional atau Shin Tae-yong, tetapi lebih kepada perjalanan PSSI, pencapaian apa yang dilakukan oleh PSSI," ucap Budi Setiawan.
"Dan juga kinerja tim nasional di semua kelompok umur, mulai dari sepak bola muda, timnas wanita, dan timnas senior. Jadi tidak ada survei ini segmented hanya untuk membahas seorang Shin Tae-yong."
"Dan survei ini sebelumnya melakukan survei untuk Liga 1 tentang match fixing dan juga perilaku suporter. Hanya saja, karena momentumnya saat ini ramainya tentang tim nasional."
"Jadi saya putuskan pada konferensi pers kali ini, saya hanya merilis hasil survei tentang tim nasional dan kinerja PSSI," ia memaparkan.
Sementara itu pada agenda pemaparan hasil survey tersebut, Football Institute juga menggelar diskusi mengenai sepak bola nasional, lebih khusus terkait PSSI dan Timnas Indonesia.
Selain Budi Setiawan, hadir pula pengamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel dan Gita Suwono, serta eks-pemain Timnas Indonesia, Peri Sandria.
Diskusi turut mencakup pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, terlepas dari membahas hasil survei dari Football Institute.
"Saya harap pergantian ini menjadi momentum untuk iklim sepak bola, atmosfernya, sepak bola kita lebih baik, lebih sehat," kata Bung Towel.
"Wajar kalau mengecewakan karena responden melihatnya hasil. Karena ekspektasi mereka pasti tinggi apalagi Timnas Indonesia belum pernah juara (AFF)," ucap Gita Suwono.
"Yang saya tekankan, walaupun terjadi pergantian pelatih dan ada pro kontra, kita semua harus terus mendukung Timnas Indonesia, mau menang ataupun kalah," ujar Peri Sandria.