SKOR.id – Masih dalam rangka Hari Batik Nasional 2024 yang diperingati hari ini, kali ini Skor.id membahas sneaker-sneaker custom yang menggunakan corak batik.
Dua siswa SMK Budi Mulia 2 Yogyakarta, Raden Fathur Rahman Saleh Saptowidojo dan Muhammad Farlo Farreal, menciptakan inovasi sneaker batik bernama “Sebanus”.
Sebanus yang merupakan singkatan dari Sneakers Batik Nusantara, dan diperkenalkan pada tahun 2023 lalu.
Dikutip dari website vokasi.kemdikbud.go.id, Sebanus merupakan inovasi sneaker yang berbasis batik, di mana dalam sepatunya terdapat gambar pulau-pulau besar Indonesia.
Tiap pulau besar tersebut dilukiskan dengan motif batik dari daerah masing-masing.
Fathur menuturkan, melalui Sebanus ini diharapkan dapat jadi alternatif untuk generasi muda mengenal dan mencintai batik dengan cara yang lebih modern.
Terdapat enam jenis motif batik nusantara yang terlukis dalam Sebanus, yaitu:
- Motif Sasirangan, Kalimantan Selatan
- Motif Geblek Renteng, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Motif Angso Duo, Jambi
- Motif Cendrawasih, Papua
- Motif Mega Mendung, Jawa Barat
- Motif Jagung, Gorontalo
“Bagi kita yang menyukai batik mungkin mudah saja mengenakannya tetapi bagi mereka yang tidak suka mereka akan menganggap bahwa batik itu kuno dan tidak trendy," kata Fathur.
"Sebanus ini menjadi produk bagi mereka yang ingin belajar batik dengan media yang lebih trendy dan anak muda sekali,” ucapnya.
Pembuatan produk sneaker ini dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih sehingga kualitas sepatu dan lukisan motif batiknya dapat terjaga.
Untuk pemesanan produk Sebanus ini dapat dilakukan secara online melalui media sosial @sebanus_official.
Satu pasang produk ini dipatok dengan harga Rp700 ribu. “Rencana ke depan kita akan bekerja sama dengan beberapa vendor sepatu sehingga nanti untuk harganya bisa ditekan lagi,” ucap Fathur.
Sepatu SHOTz dari Unair
Sneaker bercorak batik lainnya dibuat oleh mahasiswa D-III Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV UNAIR).
Mereka adalah Dwi Ratna Yulianti, Desela Kharisma Q. R., dan Nabiilah Husna.
Dikutip dari unair.ac.id, ketiganya meraih Best Paper dalam kompetisi Marketing Entrepreneur Competition Online yang diadakan Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Trilogi.
Dwi Ratna Yulianti menuturkan bahwa timnya melakukan riset terlebih dahulu untuk memilih dan memutuskan ide produk.
Setelah melakukan berbagai petimbangan, tim memutuskan untuk memilih sneaker sebagai produk inovasi.
Kondisi pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu sempat membuat beberapa pelaku usaha fashion mengalami kerugian besar hingga menyebabkan beberapa dari mereka terpaksa gulung tikar.
Menurut Dwi, timnya ingin mengembangkan produk sneaker yang unisex dan membawa aksen kebudayaan batik agar lebih digemari anak muda.
“Akhirnya terciptalah Sepatu SHOTz. SHOTz hadir sebagai solusi untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dengan mengusung konsep cinta tanah air,” kata Dwi.
Lebih lanjut Desela Kharisma mengungkapkan bahwa sepatu SHOTz mengkombinasikan desain batik dengan model sepatu yang sedang tren.
Sepatu SHOTz memiliki 4 desain model sepatu, yaitu Slip On Sneakers, Plimsoll Sneakers, Low Top Sneakers dan High Top Sneakers.
“Dalam proses produksi sepatu SHOTz, kami akan bekerja sama dengan beragam pelaku usaha atau stakeholder seperti warga Kampung Dolly, seniman batik, serta masyarakat sekitar Surabaya,” ucapnya.
Mereka juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk terlibat dalam pembuatan sepatu SHOTz.
“Selain itu, SHOTz juga bekerja sama dengan seniman batik dalam proses desain batik pada sepatu.”
“Dengan kehadiran sepatu SHOTz ini diharapkan memiliki dampak positif bagi sektor pelaku usaha atau skateholder,” ucapnya.
Gibran x Aerostreet
Sementara itu Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka, juga pernah memproduksi sneaker, bekerja sama dengan pabrik sepatu lokal Aerostreet tahun lalu.
Ketika itu, dalam caption foto yang diunggah Gibran pada akun Instagramnya, tertulis "Aerostreet X @gibran_rakabuming kolaborasi pertama Aerostreet yang bertema batik akan diproduksi secara reguler, agar bisa dinikmati lebih banyak orang.”
Dalam keterangan berikutnya dijelaskan pula sepatu bermotif batik tersebut akan tersedia dalam ukuran 37-46 dan dijual dengan harga Rp179.900.
"Kalau saya pengennya makin banyak orang yang bisa beli, jadi kuantitasnya harus gede supaya semua orang bisa menikmati," ujar Gibran, yang saat itu masih menjadi Wali Kota Solo.