SKOR.id – Tanggal 1 Februari juga diperingati sebagai Hari Aspergillosis Dunia. Penyakit Aspergillosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh sejenis jamur (fungus).
Penyakit akibat infeksi aspergillosis biasanya menyerang sistem pernapasan, namun tanda dan tingkat keparahannya sangat bervariasi.
Jamur yang memicu penyakit, aspergillus, ada di mana-mana, baik di dalam maupun luar ruangan.
Sebagian besar jenis jamur ini tidak berbahaya, namun beberapa dapat menyebabkan penyakit serius.
Terutama ketika orang dengan sistem kekebalan lemah, penyakit paru-paru, atau asma menghirup spora jamur tersebut.
Pada beberapa orang, spora memicu reaksi alergi. Orang lain mengalami infeksi paru-paru ringan hingga serius.
Bentuk aspergillosis yang paling serius – aspergillosis invasif – terjadi ketika infeksi menyebar ke pembuluh darah dan sekitarnya.
Tergantung pada jenis aspergillosis, pengobatan mungkin melibatkan observasi, obat antijamur atau, dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan.
Gejala
Tanda dan gejala aspergillosis bervariasi tergantung jenis penyakit yang diderita:
Reaksi Alergi
Beberapa penderita asma atau fibrosis kistik memiliki reaksi alergi terhadap jamur aspergillus.
Tanda dan gejala dari kondisi ini, yang dikenal sebagai aspergillosis bronkopulmonalis alergi, meliputi:
- Demam
- Batuk yang mungkin mengeluarkan darah atau sumbatan lendir
- Memburuknya asma
Aspergilloma
Kondisi paru kronis tertentu, seperti emfisema, tuberkulosis, atau sarkoidosis lanjut, dapat menyebabkan terbentuknya ruang udara (rongga) di paru-paru.
Ketika orang dengan paru-paru berlubang juga terinfeksi aspergillus, serat jamur dapat masuk ke dalam rongga dan tumbuh jadi massa kusut (bola jamur) yang dikenal sebagai aspergilloma.
Aspergilloma mungkin tidak menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan batuk ringan pada awalnya.
Namun, seiring berjalannya waktu dan tanpa pengobatan, aspergilloma dapat memperburuk kondisi paru-paru kronis yang mendasarinya dan mungkin menyebabkan:
- Batuk yang sering mengeluarkan darah (hemoptisis)
- Mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan)
- Sesak napas
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Kelelahan
Aspergillosis Invasif
Ini adalah bentuk aspergillosis yang paling parah. Penyakit ini terjadi ketika infeksi menyebar dengan cepat dari paru-paru ke otak, jantung, ginjal, atau kulit.
Aspergillosis invasif hanya terjadi pada orang yang sistem kekebalannya melemah akibat kemoterapi kanker, transplantasi sumsum tulang, atau penyakit pada sistem kekebalan.
Jika tidak diobati, bentuk aspergillosis ini bisa berakibat fatal.
Tanda dan gejalanya bergantung pada organ mana yang terkena, namun secara umum, aspergillosis invasif dapat menyebabkan:
- Demam dan menggigil
- Batuk yang mengeluarkan darah (hemoptisis)
- Sesak napas
- Nyeri dada atau sendi
- Sakit kepala atau gejala mata
- Lesi kulit
Jenis Aspergillosis Lainnya
Aspergillus dapat menyerang area tubuh selain paru-paru, seperti sinus. Pada sinus, jamur dapat menyebabkan hidung tersumbat.
Terkadang disertai keluarnya cairan yang mungkin mengandung darah. Demam, nyeri wajah, dan sakit kepala juga bisa terjadi.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda menderita asma atau fibrosis kistik, temui dokter Anda tiap kali Anda melihat ada perubahan pada pernapasan Anda.
Meskipun aspergillosis mungkin bukan penyebabnya, masalah pernapasan perlu dievaluasi.
Jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya, sesak napas, atau batuk disertai darah, segera dapatkan perawatan medis.
Dalam kasus aspergillosis invasif, pengobatan yang cepat sangatlah penting.
Dalam beberapa kasus, pengobatan dengan obat antijamur dimulai segera setelah dicurigai adanya aspergillosis, bahkan sebelum tes memastikan diagnosisnya.
Penyebab
Jamur Aspergillus tidak bisa dihindari. Di luar ruangan, bakteri ini ditemukan pada dedaunan dan kompos yang membusuk, serta pada tanaman, pohon, dan tanaman biji-bijian.
Paparan aspergillus setiap hari jarang menjadi masalah bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Ketika spora jamur terhirup, sel-sel sistem kekebalan tubuh mengelilingi dan menghancurkannya.
Namun orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau obat imunosupresan memiliki lebih sedikit sel yang dapat melawan infeksi.
Hal ini memungkinkan aspergillus menyerang paru-paru dan, dalam kasus yang paling serius, bagian tubuh lainnya. Aspergillosis tidak menular dari orang ke orang.
Faktor Risiko
Risiko Anda terkena aspergillosis bergantung pada kesehatan Anda secara keseluruhan dan tingkat paparan Anda terhadap jamur.
Secara umum, faktor-faktor berikut membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi:
- Sistem kekebalan tubuh melemah. Orang yang memakai obat penekan kekebalan setelah menjalani operasi transplantasi. Terutama transplantasi sumsum tulang atau sel induk, atau orang yang menderita kanker darah tertentu memiliki risiko tertinggi terkena aspergillosis invasif. Orang yang mengidap AIDS pada stadium akhir juga mungkin berisiko lebih tinggi.
- Tingkat sel darah putih rendah. Orang yang pernah menjalani kemoterapi, transplantasi organ, atau leukemia memiliki tingkat sel darah putih yang lebih rendah, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap aspergillosis invasif. Begitu pula dengan penyakit granulomatosa kronis, kelainan bawaan yang memengaruhi sel sistem kekebalan tubuh.
- Rongga paru-paru. Orang yang memiliki ruang udara (rongga) di paru-parunya berisiko lebih tinggi terkena aspergilloma.
- Asma atau fibrosis kistik. Penderita asma dan fibrosis kistik, terutama yang masalah paru-parunya sudah berlangsung lama atau sulit dikendalikan, lebih mungkin mengalami respons alergi terhadap jamur aspergillus.
- Terapi kortikosteroid jangka panjang. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik, tergantung pada penyakit yang mendasari yang diobati dan obat lain yang digunakan.
Komplikasi
Tergantung pada jenis infeksinya, aspergillosis dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius:
- Pendarahan. Baik aspergilloma maupun aspergillosis invasif dapat menyebabkan pendarahan parah dan terkadang fatal di paru-paru Anda.
- Infeksi sistemik. Komplikasi paling serius dari aspergillosis invasif adalah penyebaran infeksi ke bagian lain tubuh Anda, terutama otak, jantung, dan ginjal. Aspergillosis invasif menyebar dengan cepat dan mungkin berakibat fatal.
Pencegahan
Hampir mustahil untuk menghindari paparan terhadap aspergillus.
Namun, jika Anda pernah menjalani transplantasi atau sedang menjalani kemoterapi, cobalah untuk menjauh dari tempat-tempat di mana Anda mungkin menemukan jamur.
Seperti lokasi konstruksi, tumpukan kompos, dan bangunan yang menyimpan biji-bijian.
Jika Anda memiliki sistem kekebalan lemah, dokter Anda mungkin menyarankan Anda memakai masker untuk menghindari paparan aspergillus dan infeksi lain yang ditularkan melalui udara.