SKOR.id - Timnas U-23 Indonesia kesulitan memantau kekuatan Thailand dan Vietnam selaku pesaing terkuat karena regulasi baru yang diterapkan di SEA Games 2025.
Pada cabang olahraga (cabor) sepak bola SEA Games 2025, terdapat aturan baru yang memperbolehkan tim peserta mendaftarkan pemain sampai saat technical meeting.
Regulasi itu tak semata memberi keleluasaan bagi tim pelatih menentukan komposisi skuadnya, namun juga sekaligus menyulitkan dalam hal memantau kekuatan lawan.
Hal itu seperti yang dirasakan oleh Garuda Muda, sebab pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, mengakui masih minim data mengenai kekuatan Thailand dan Vietnam.
"Tim performa analis kita terdiri dari video analis dan analis pertandingan. Hampir semua (lawan) yang di grup, kita sudah tahu," katanya pada jumpa pers Jumat (14/11/2025).
"Cuma ada yang kurang karena ada regulasi berbeda dari yang dulu, sekarang pemain bisa didaftarkan sampai technical meeting. Masih ada yang harus dicari tim performa analis kita."
"Yaitu tim Thailand atau tim Vietnam, itu (karena) dia akan main dengan (tim di) Piala Asia-nya, atau dengan tim yang berbeda (saat SEA Games 2025)," Indra Sjafri memaparkan.

Sebelumnya Timnas U-23 Indonesia, Thailand dan Vietnam diketahui tampil pada Piala Asia U-23 2024, sedangkan di tahun lalu mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Pada ajang AFC pertama, Garuda Muda jadi yang terbaik dengan melaju hingga semifinal, sedangkan Timnas U-23 Vietnam keok di perempat final dan Thailand fase grup.
Sedangkan di 2025 sebaliknya, Timnas U-23 Thailand dan Vietnam berhasil lolos ke Piala Asia U-23 2026, sedangkan Indonesia gugur termasuk perebutan runner-up terbaik.
Untuk SEA Games 2025, Timnas U-23 Indonesia, Thailand dan Vietnam sama-sama dari Pot 1 atau unggulan utama dan dengan itu berada dalam grup yang berbeda.
Garuda Muda masuk dalam Grup C dan Indra Sjafri mengungkapkan bahwa tim kepelatihan Garuda Muda sudah mendapatkan video-video pertandingan dua tim lawannya.
"Tim Myanmar, Filipina, Singapura, kami sudah mendapatkan beberapa rekaman pertandingannya. Apakah valid? itu saya juga enggak bisa jamin," ucapnya di Jakarta.
"Tetapi setidaknya hampir dua tahun sekali, dan bahkan setahun sekali, saya bermain di level Asia Tenggara. Dan mungkin kalau ada kemajuan atau kemunduran (dari tim-tim pesaing) ya tidak banyak," Indra Sjafri memungkasi.




























































































































































































































































































































































































































