- Greysia Polii menyebut dirinya dan Apriyani Rahayu adalah kombinasi yang sempurna.
- Ada empat faktor utama yang menjadi kunci kesuksesan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai ganda putri.
- Apriyani Rahayu tak ingin cepat puas dengan raihan di Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id - Greysia Polii dan Apriyani Rahayu adalah kombinasi senior dan junior paling sukses untuk ganda putri Indonesia, setidaknya untuk saat ini.
Meski terpaut 11 tahun, Greysia Polii (34 tahun) dan Apriyani Rahayu (23 tahun), mereka sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Itu menjadi medali emas pertama Indonesia yang datang dari nomor ganda putri sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992.
Pencapaian Greysia/Apriyani juga membuat Indonesia jadi negara kedua, setelah Cina, yang mampu memenangi medali emas cabor bulu tangkis Olimpiade dari lima nomor yang ada.
Dalam wawancara dengan Olympics.com, Greysia mengatakan bahwa perbedaan usia yang cukup mencolok dengan Apriyani justru menciptakan kombinasi yang sempurna.
"Apriyani memiliki kekuatan sebagai atlet muda. Dia memiliki tenaga dan fisik yang kuat," kata perempuan berdarah Manado itu.
"Sedangkan, saya lebih berpengalaman. Saya lebih tangguh dalam hal strategi serta pemikiran dalam menjalankan pertandingan. Jadi, kami menjadi kombinasi yang sempurna,"
"Saya tidak terlalu memikirkan usia bahwa dia jauh lebih tua daripada saya. Saya fokus ke diri sendiri agar menjadi lebih kuat," Apriyani menimpali.
Ketika ditanya mengenai kunci sukses dalam membangun kerja sama yang solid sebagai sepasang ganda putri, Greysia menyebutkan empat hal.
"Kunci sukses kami adalah ketekunan dan harmoni. Selain itu, juga komunikasi dan saling percaya satu sama lain. Hal tersebut membuat kami sangat solid," terangnya.
Pada sisi lain, Apriyani yang kini jadi perempuatn peraih medali emas Olimpiade termuda dari cabor bulu tangkis mengaku belum percaya bisa menjadi kampiun di Tokyo 2020.
"Jujur saja, saya masih belum percaya bahwa ini nyata. Karena saya tidak pernah membayangkan menang medali emas Olimpiade."
"Saya juga merasa bangga karena saya baru 23 tahun dan saya tidak ingin cepat puas," Apriyani memungkasi.
Sebagai informasi, Greysia Polii dipasangkan dengan Apriyani Rahayu sejak 2017 atau ketika Nitya Krishinda Maheswari harus menjalani operasi karena cedera.
Nitya Krishinda Maheswari adalah pasangan bermain Greysia Polii saat itu. Mereka pernah meraih medali emas Asian Games 2014 dan jadi ganda putri nomor dua dunia pada 2016.
Saat itu, Apriyani Rahayu belum genap 20 tahun dan masih menjadi salah satu rookie dalam skuad ganda putri utama Pelatnas Indonesia.
Enam bulan setelah resmi berpasangan, mereka sukses menembus top 10 ganda putri dunia dan pada tahun 2021 menjadi peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu kini menduduki peringkat keenam dalam ranking dunia sektor ganda putri yang dirilis BWF.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2020: Tim Putra dan Putri Indonesia di Grup A https://t.co/ieJmFeECyb— SKOR.id (@skorindonesia) August 18, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Bonus Peraih Medali Olimpiade 2020 Ditambah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Dapat Rp5,5 Miliar
Jadi Pebulu Tangkis Tertua yang Raih Emas, Greysia Polii Disorot Media Amerika Serikat