SKOR.id – Tim Nasional Australia memang hanya mampu bertahan sampai babak perempat final – dihentian Korea Selatan, 2-1 – pada Piala Asia 2023 yang akhirnya dimenangi tuan rumah Qatar, sekaligus mempertahankan gelar mereka.
Namun, ada satu pemain Socceroos yang pantas disorot. Bukan hanya karena performanya di atas lapangan hijau namun juga di luar Timnas Australia. Ia tak lain sang gelandang Jackson Irvine.
Gelandang tengah asal klub FC St. Pauli yang bermain di Divisi II Liga Jerman, 2. Bundesliga itu tampil cemerlang di Piala Asia 2023 lalu. Turun dalam lima pertandingan sampai perempat final, Irvine mencetak dua gol yang semua dibuatnya di fase grup.
Penampilan yang agak berbeda dibanding pemain lain – dengan rambut gondrong – membuat banyak orang penasaran dengan latar belakang Irvine.
Lahir dan besar di Melbourne, Australia, pada 7 maret 1993, pemilik nama lengkap Jackson Alexander Irvine itu ternyata memiliki jiwa seni dan sepak bola yang tumbuh secara bersamaan.
Dalam sebuah wawancara dengan Optus Sport, beberapa tahun lalu, Irvine mengatakan jika tidak menjadi pemain sepak bola profesional, ia kemungkinan akan menjadi seorang musisi.
Hal yang sama diungkapkan Irvine saat diwawancara situs resmi bundesliga.com. Jika karier sepak bolanya tidak berhasil, Irvine bisa saja terjun ke dunia musik.
Irvine diketahui mulai bermain gitar pada usia empat tahun dan bermain di beberapa jenis band yang berbeda saat tumbuh dewasa.
Prince adalah salah satu penyanyi idola Irvine. Untuk gitar, nama-nama beken seperti Jimmy Page dan Jimi Hendrix menjadi idolanya. Irvine juga mengaku pernah bermimpi untuk hidup sebagai bintang rock ‘n’ roll.
Gelandang yang sudah 55 kali memperkuat Timnas Australia dengan mencetak 8 gol (sejak debutnya pada 15 Oktober 2013) itu juga menyebut bila bermain dan mendengarkan musik bisa membantunya di lapangan. Menurutnya, bermain untuk klub kultus seperti St. Pauli mungkin juga berhasil dalam hal itu.
“Dua passion (minat) saya adalah sepak bola dan musik. Setelah sepak bola, bermain gitar adalah minat kedua saya,” tutur pemain yang disebut-sebut memiliki gaya bermain mirip Gini Wijnaldum, gelandang klub Arab Saudi Al-Ettifaq FC dan Timnas Belanda, itu.
“Jadi, jadi berada di sana dengan mengenakan seragam St. Pauli, mendengarkan lagu pub rock Australia yang ikonik, jelas merupakan salah satu pengalaman paling keren yang pernah saya alami sebagai pesepak bola.”
Dalam wawancara dengan Optus Sport itu gelandang yang di antaranya pernah memperkuat Celtic, Hull City, dan Hibernian tersebut juga mengatakan bahwa band-band beraliran punk, hardcore, metal hingga band psychedelic seperti Tame Impala menjadi favoritnya.
Irvine juga beberapa kali terlihat mengenakan kaus dengan gambar band, salah satunya Have Heart, band asal Amerika Serikat yang beraliran straight edge hardcore punk. Ia juga diketahui sering menyaksikan langsung konser band di waktu senggangnya sebagai pemain sepak bola profesional.