Gendut Doni Sebut Kurniawan Dwi Yulianto Adalah Bad Boy dengan Disiplin Nomor Satu

Furqon Al Fauzi

Editor:

  • Gendut Doni bersahabat dengan Kurniawan Dwi Yulianto sejak SMP.
  • Kurniawan Dwi Yulianto dianggap Gendut Doni lebih dari sekadar seniornya, tetapi juga sudah seperti kakak.
  • Pada masa depan, Kurniawan Dwi Yulianto dan Gendut Doni berencana membangun akademi sepak bola bersama.

SKOR.id - Berkawan sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), membuat Gendut Doni Christiawan tahu banyak hal tentang Kurniawan Dwi Yulianto.

Sosok salah satu striker tersukses timnas Indonesia pada masanya itu bahkan sudah dianggap Gendut Doni sebagai kakak.

Saking dekatnya, Gendut Doni bahkan mengaku tahu luar dalam kehidupan Kurniawan yang hari ini pada Senin (13/7/2020), genap berusia 44 tahun.

Dikenal sebagai bad boy saat masih menjadi pemain, menurut Gendut Doni tak banyak orang tahu sifat asli Kurniawan.

"Dulu sampai sekarang, siapa sih yang enggak kenal Kurniawan," kata Gendut Doni.

"Terlepas dia banyak kontroversinya. Kalau dibilang prestasinya luar biasa fenomenal, dari SSB di Magelang, diklat banyaklah, saya tahu banyak ceritanya." 

Kepada Skor.id, Gendut Doni membongkar beberapa rahasia tentang Kurniawan Dwi Yulianto.

Kurniawan pula yang membuat Gendut Doni menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu berkomitmen dalam segala hal.

"Mungkin satu yang tidak banyak teman-teman tahu, Kurniawan itu orang yang paling disiplin," kata Gendut Doni.

"Dia itu disiplin dalam segala hal, misalnya on time. Dia orang paling on time," tutur lelaki asal Salatiga ini.

"Jujur saya kenal dia dari junior sampai saya main untuk timnas dan klub. Kalau untuk masalah kedisiplinan, dia nomor satu sampai sekarang termasuk saat dia menjadi pelatih."

"Makanya, saya enggak heran untuk masalah kedisiplinan bahwa dia nomor satu. Itu yang enggak bakalan saya lupakan dan banyak orang di luar sana yang tidak tahu," ucapnya.

Menurut Gendut Doni, semua orang hanya tahu kalau Kurniawan adalah pesepak bola bandel.

"Tetapi terlepas dari itu, dia orang paling iseng, tetapi orang paling berkomitmen. Itu dia pegang kuat sampai sekarang," Gendut menambahkan.

Sebagai senior, Kurniawan, dikatakan Gendut Doni selalu memposisikan diri sebagai kakak ketimbang menonjolkan sisi senioritas.

Gendut Doni lalu menceritakan, Kurniawan tak segan untuk berbagi ilmu kepada para juniornya saat sama-sama menimba ilmu sepak bola di Diklat Salatiga.

Meski dikenal sebagai sosok yang usil, Kurniawan justru memiliki banyak teman, baik dari satu angkatannya maupun junior termasuk Gendut Doni.

"Kalau saya boleh bilang, dia sosok inspirasi pemain muda saat itu karena kariernya bagus sekali, kemudian bisa berkiprah di timnas bahkan bisa bermain di luar negeri," kata Gendut Doni.

"Saat itu, dia jadi idola anak muda, panutan, itu termasuk saya, Bepe (Bambang Pamungkas). Dulu, seolah semua mengidolakan dia," Gendut Doni melanjutkan.

Namun juga tak banyak yang tahu, karier Kurniawan sebagai pesepak bola profesional hingga namanya kini dikenal luas pecinta sepak bola Indonesia, awalnya terbentur restu orang tuanya.

Gendut Doni mendengar cerita dari Kurniawan, bahwa saat remaja, Kurus, sapaan karib Kurniawan, dilarang oleh kedua orang tuanya untuk bermain sepak bola.

Apalagi, menekuninya hingga menjadi profesi. Seperti kebanyakan orang tua pada zamannya, Kurniawan diminta untuk fokus kepada pendidikan formal.

Namun karena hasrat dan kecintaannya dengan sepak bola, Kurniawan nekat hingga mengikuti seleksi Diklat Salatiga tanpa sepengetahuan orang tuanya.

"Sama orang tuanya enggak boleh main bola, Kurniawan disuruh fokus untuk sekolah," ujar Gendut Doni.

"Tetapi, dia bandel malah ikut seleksi di Salatiga tanpa orang tuanya tahu. Dia sama orang tuanya dibatasi enggak boleh main sepak bola, sampai dapat panggilan Diklat Salatiga dan ke Primavera."

Duet pada salah satu pertandingan pada Piala Tiger 2000 bersama timnas Indonesia jadi momen paling berkesan Gendut Doni dengan Kurniawan.

Keduanya memang tidak sering tampil bersama selama kariernya. Gendut Doni dan Kurniawan hanya bermain bersama untuk dua klub Liga Indonesia, Persebaya dan Persitara Jakarta Utara.

"Saya yakin dengan kepribadianya, dia akan menemui kesuksesan," kata Gendut Doni.

"Bisa dilihat saat masih aktif bermain dan sekarang, lalu di balik layar saat jadi pelatih, pasti dia enggak berubah sesuai dengan karakternya." 

Saat ini, Kurniawan tengah merintis karier sebagai pelatih kepala klub Liga Malaysia Sabah FA.

Sebelumnya, Kurniawan menjadi salah satu staf pelatih timnas Indonesia baik senior maupun U-23.

Gendut Doni mengaku dirinya sempat diajak Kurniawan untuk menjadi salah satu staf kepelatihanya. Namun hal itu urung terlaksana karena terbentur lisensi.

"Dulu pernah dia menawari, cuma saya kendala pada lisensi. Karena, saya masih B. Sementara itu, minimal buat jadi asisten saja mesti lisensi A dan Kurniawan sudah A Pro," kata Gendut Doni.

"Saya juga kan masih tahap belajar. Itu enggak menutup kemungkinanlah nanti jika sudah memenuhi syarat kami bisa berduet lagi." 

"Sebelum dia melatih juga kami berdua ada rencana buat membangun akademi sepak bola," Gendut Doni memungkasi.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Kurniawan Dwi Yulianto Lainnya:

Timnas Indonesia Belum Punya Pengganti Kurniawan Dwi Yulianto, Kata Legenda Malaysia

Salah Analisa, Kurniawan Dwi Yulianto Dibuat Duduk Manis Legenda Jerman Andreas Brehme

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Pelajaran yang Dipetik Kurniawan Dwi Yulianto dari Program Primavera

Pelajaran yang Dipetik Kurniawan Dwi Yulianto dari Program Primavera

Kurniawan Dwi Yulianto mengaku pengalamannya bermain di Eropa sangat berpengaruh hingga kariernya sebagai pelatih.

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

Pada 2020, tercatat tiga pelatih Indonesia bekerja untuk klub luar negeri.

Kurniawan Dwi Yulianto Terima Kekalahan Telak di Liga Malaysia dan Ada Topeng Wakanda

Kurniawan Dwi Yulianto Terima Kekalahan Telak di Liga Malaysia dan Ada Topeng Wakanda

Satu pemain Terengganu FC memakai topeng Wakanda sebelum menghajar anak asuh Kurniawan Dwi Yulianto pada Liga Malaysia.

Malapetaka 8 Menit, Asa Kurniawan Dwi Yulianto Buyar di Malaysia

Malapetaka 8 Menit, Asa Kurniawan Dwi Yulianto Buyar di Malaysia

Kurniawan Dwi Yulianto merasakan kekalaan kandang perdana bagi anak asuhnya pada Liga Super Malaysia 2020.

John Osok Penemu Bakat Bepe, Kurniawan Dwi Yulianto dan Gendut Doni Meninggal Dunia

John Osok Penemu Bakat Bepe, Kurniawan Dwi Yulianto dan Gendut Doni Meninggal Dunia

Pelatih legendaris Kota Salatiga asal Irian Jaya (Papua), John Osok, dikabarkan meninggal dunia.

Cerita Gendut Doni dan Trofi TopSkor Piala AFF 2000 saat Timnas Indonesia Gagal di Final

Gendut Doni adalah striker yang sempat telat panas saat timnas Indonesia mencapai final Piala Tiger 2000.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Justin Kluivert, putra Patrick Kluivert, dengan bola hat-trick dan penghargaan Man of the Match dalam kemenangan Bournemouth atas Newcastle United, akhir pekan lalu. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Liga Inggris

7 Pencetak Hat-trick di Liga Inggris 2024-2025: Termasuk Justin Kluivert, Putra Patrick Kluivert

Justin Kluivert, putra Patrick Kluivert, catat rekor di Liga Inggris lewat hat-trick dalam kemenangan Bournemouth atas Newcastle United, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 18:57

Babak Play-off Degradasi Liga 2 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Pekan 2 Play-Off Degradasi Liga 2 2024-2025

Ada 8 pertandingan yang akan tersaji pada pekan kedua babak play-off degradasi Liga 2 2024-2025, Jumat (24/1/2025).

Rais Adnan | 22 Jan, 15:47

Laga Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025 akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025 yang akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 12:51

Borneo FC vs Kaya FC di ASEAN Club Championship 2024-2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

National

Prediksi dan Link Live Streaming Borneo FC vs Kaya FC di ASEAN Club Championship 2024-2025

Laga Borneo FC vs Kaya FC akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Kamis (23/1/2025).

Rais Adnan | 22 Jan, 12:46

Lerby Eliandry (PSPS Pekanbaru). (Foto: Instagram @pspsriau/Grafis: Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga 2

Player of The Week Liga 2 2024-2025: Lerby Eliandry, Misi Bangkit Usai Cedera Parah

Lerby Eliandry menjadi salah satu pemain yang berperan membawa PSPS Pekanbaru menang di kandang Persiraja.

Rais Adnan | 22 Jan, 11:37

PBESI (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Tanggapan PBESI Soal Freeze Contract di Esports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berharap ke depan tidak ada kejadian serupa.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 11:03

Konferensi Pers EVOS X Chupa Chups Big Babol. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

EVOS Esports Umumkan Kolaborasi dengan Chupa Chups Big Babol

Keduanya ingin menciptakan pengalaman unik yang memadukan dunia gaming dan keseruan menikmati bubble gum.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 10:50

 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pebulu tangkis ganda putra Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Indonesia Masters 2025: Penuh Drama, Fajar/Rian Berhasil Lolos ke 16 Besar

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjalani pertandingan penuh drama pada babak pertama Indonesia Masters 2025.

Arin Nabila | 22 Jan, 08:59

Laga Paris Saint-Germain vs Manchester City. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming PSG vs Man City di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Paris Saint-Germain vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025 yang akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 08:19

Honor of Kings Invitational Season 3. (Level Infinite)

Esports

Global Ban Bakal Hadir di HOK Invitational Season 3

Honor of Kings Invitational S3 akan dimulai pada 21 Februari 2025 dan berakhir pada 1 Maret di Manila, Filipina.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 07:47

Load More Articles