- Kurniawan Dwi Yulianto menyebut program Primavera sangat berharga bagi karier sepak bolanya.
- Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, program Primavera membuatnya bisa main di kompetisi Eropa.
- Banyak pelajaran yang didapat Kurniawan Dwi Yulianto selama menjalani program Primavera.
SKOR.id - Jebolan program PSSI Primavera, Kurniawan Dwi Yulianto, menyebut bermain di Eropa pada masa muda sangat pengaruhi kariernya hingga kini.
Kurniawan mengungkapkan, ia bisa dibilang menjadi salah satu pesepak bola Indonesia yang beruntung karena mendapatkan kesempatan tampil di Eropa.
Lelaki yang baru saja merayakan ulang tahun ke-44 pada 13 Juli 2020 itu menyatakan ada satu pelajaran yang diambil usai dirinya menjalani program Primavera.
"Seperti mimpi, karena saya bisa satu locker room dan latihan bareng dengan pemain-pemain dunia," ujar pelatih Sabah FA itu, Senin (13/7/2020).
"Satu pelajaran yang saya ambil bagaimana sikap dan kerja keras mereka pemain dunia untuk menjadi pesepak bola yang terbaik," katanya.
"Mereka selalu tampil dan latihan. Bisa dibilang sampai 200 persen, agar mereka yang menjadi pesepak bola dunia tidak kalah bersaing," Kurniawan menambahkan.
Program pengembangan sepak bola usia muda Indonesia sejatinya sudah dimulai pada 1990-an. Ketika itu federasi memberikan nama program PSSI Primavera.
Tak tanggung-tanggung, pesepak bola Tanah Air diberikan pengalaman berlatih selama beberapa bulan di Eropa, tepatnya Italia.
Kala itu, ada tiga pemain jebolan proyek PSSI Primavera yang mendapat kesempatan menjajal atmosfer kompetisi Eropa di level senior.
Mereka adalah Kurnia Sandy sebagai kiper, Bima Sakti Tukiman diposisi gelandang, dan Kurniawan Dwi Yulianto sebagai penyerang.
Ketiganya adalah pemain yang dinilai memiliki potensi besar setelah menjajal kompetisi Primavera yang merupakan ajang pemain muda Italia.
Dalam program tersebut, Kurniawan dinilai yang paling berkembang, terutama pada pencapain dan pengalamannya dalam bertanding.
Tidak hanya terhenti pada program Primavera, Si Kurus, julukan Kurniawan, mengepakkan sayap dengan bermain di Liga Swiss bersama FC Luzern pada 1994-1995.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juuga Berita Kurniawan Dwi Yulianto Lainnya:
Alasan Kurniawan Dwi Yulianto Jadi Pesepak Bola, Salah Satunya Ingin Naik Pesawat
Kisah Indriyanto Nugroho dan Kurniawan Dwi Yulianto, Rival Jadi Sahabat
Cerita John Osok, Pelatih Diklat Salatiga yang Mengasah Bakat Kurniawan Dwi Yulianto