- Pembalap Ducati Team itu hanya runner-up dalam tiga musim terakhir.
- Andrea Dovizioso belum mampu keluar dari bayang-bayang Marc Marquez.
- Gelar juara dunia akan sulit diraih Dovi jika Ducati tidak punya strategi baru menghadapi MotoGP 2020.
SKOR.id – Performa Andrea Dovizioso dalam tiga musim terakhir MotoGP termasuk konsisten. Ia selalu keluar sebagai runner-up di klasemen akhir.
Ini jadi pencapaian terbaiknya di kelas tertinggi dalam 12 musim. Namun meski terus tampil impresif, gelar juara dunia tampaknya masih akan sulit dijangkau Dovizioso.
Merebut status juara dunia MotoGP dari Marc Marquez pada 2020 jadi misi yang sangat sulit bagi rider 33 tahun itu. Hal ini bisa dilihat dari statistik keduanya beberapa tahun terakhir.
Sepanjang MotoGP 2019, gapnya terlalu lebar dengan Marquez. Dovizioso membukukan 269 poin dari 19 race, rata-rata 14,15, sementara sang rival meraih 420 poin, rata-rata 22,10.
Baca Juga: Valentino Rossi Hadapi Misi Nyaris Mustahil di MotoGP 2020
Inferioritas Dovizioso pun tampak dari keberhasilan meraih podium pertama. Pembalap Ducati Team ini cuma dua kali mencapainya. Sedangkan Marc Marquez 12 kali.
The Baby Alien, julukan Marquez, juga sukses meraih 10 pole position bersama tim Repsol Honda, sementara Andrea Dovizioso tidak meraihnya sekalipun musim lalu.
Kesenjangan pun mengerucut ke motor. Keunggulan Ducati ada pada top speed, tenaga, dan pengereman (braking). Ini alasan mereka mendominasi di Losail dan Red Bull Ring.
Tetapi minusnya keseimbangan dalam menjaga kelebihan dan meningkatkan kelemahan membuat Ducati masih tertinggal dari Honda yang justru terus berprogres.
Dengan ditunjang kemampuan balap Marc Marquez, Ducati kesulitan mengejar Honda. Ini yang membuat Andrea Dovizioso terlalu sering berada di belakang The Baby Alien tahun lalu.
Baca Juga: Marc Marquez Kembali ke Lintasan Balap dengan Gokart
Jelang MotoGP 2020, Dovi, sapaan Dovizioso, meminta Ducati menemukan solusi untuk mengatasi kelemahan utama mereka, kecepatan Desmosedici turun drastis di tikungan.
“Kami harus fokus di belokan karena motor sudah cukup bagus di beberapa area,” ujar Dovi di Sachsenring tahun lalu. “Namun di area itu (tikungan), kami sangat buruk.”
“Kami terlalu lambat saat di belokan. Motor tidak memiliki akselerasi yang dibutuhkan. Bila memaksakannya, maka ban menjadi lebih cepat habis,” kata Dovizioso lagi.
Jika ingin mematahkan dominasi Repsol Honda di MotoGP 2020 nanti, Ducati Team dan Andrea Dovizioso jelas perlu menemukan solusi dan strategi baru.
Tes pramusim di Sepang, Malaysia, pada 7-9 Februari mendatang akan memperlihatkan sejauh mana kesiapan mereka menghadapi MotoGP 2020.
Andrea Dovizioso (Ducati Team) vs Marc Marquez (Repsol Honda)*
2019
Dovizioso
Posisi: 2
Poin: 269
Race: 19
Pole position: 0
Menang race: 2
Marquez
Posisi: 1
Poin: 420
Race: 19
Pole position: 10
Menang race: 12
2018
Dovizioso
Posisi: 2
Poin: 245
Race: 18
Pole position: 2
Menang race: 4
Marquez
Posisi: 1
Poin: 321
Race: 18
Pole position: 7
Menang race: 9
2017
Dovizioso
Posisi: 2
Poin: 261
Race: 18
Pole position: 0
Menang race: 6
Marquez
Posisi: 1
Poin: 298
Race: 18
Pole position: 8
Menang race: 6
*Tiga musim terakhir.