Gagal Tembus Tim Olimpiade Pengungsi, Asif Sultani Jadi Sosok Penting di UNHCR

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Gagal menembus IOC Refugee Olympic Team, Asif Sultani justru memiliki peran penting di UNHCR. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Gagal menembus IOC Refugee Olympic Team, Asif Sultani justru memiliki peran penting di UNHCR. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.idOlimpiade Paris 2024 dibuka pada Jumat (26/7/2024) di Paris, Prancis. Olimpiade musim panas edisi ke-33 itu rencananya akan berakhir 11 Agustus 2024. 

Untuk ketiga kalinya setelah Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020, Komite Olimpiade Internasional (IOC) kembali menurunkan Tim Olimpiade Pengungsi (Refugee Olympic Team). 

Untuk Olimpiade Paris 2024, IOC berhasil mengirim sebanyak 37 atlet dari 15 negara dan sejumlah wilayah tergabung dalam Tim Olimpiade Pengungsi. 

Mereka akan berpartisipasi dalam 12 cabang olahraga – atletik, bulu tangkis, tinju, breaking/breakdance, kano, balap sepeda, judo, menembak, renang, taekwondo, angkat besi, dan gulat – di Olimpiade Paris. 

Jumlah atlet Tim Olimpiade Pengungsi untuk Paris 2024 ini menjadi yang terbesar dibanding dua keikutsertaan sebelumnya, yakni 29 atlet di Tokyo 2020 yang digelar pada 2021 usai pandemi Covid-19 dan 10 atlet pada debut mereka di Rio de Janeiro 2016.

Pada pembukaan Olimpiade Paris 2024, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mendesak dunia untuk mengikuti contoh tim pengungsi yang berkompetisi, karena mereka mempromosikan hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati.

Seperti diketahui, UNHCR selaku Badan Pengungsi PBB, bermitra dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Komite Paralimpiade Internasional, dan Yayasan Pengungsi Olimpiade (Olympic Refuge Foundation) untuk mendukung pengungsi di bertanding di Olimpiade Paris.

Salah satu pengungsi yang merasakan hasil koneksi antara UNHCR dengan IOC ini adalah Asif Sultani. Sultani telah mendukung UNHCR sejak tahun 2018 ketika ia menjadi pemegang Beasiswa Atlet Pengungsi Komite Olimpiade Internasional.

Selama beberapa tahun terakhir, Sultani telah berkolaborasi dengan UNHCR dalam berbagai kesempatan, mulai dari kampanye daring Hari Pengungsi Sedunia, hingga tampil dalam film pendek UNHCR, The Journey

Sultani juga memiliki pengalaman menggalang dana dan menjadi sukarelawan untuk UNHCR, bekerja dengan mitra utama UNHCR di Australia, dan merupakan pembicara publik yang menarik dan menginspirasi dengan pengalaman media internasional. 

Berasal dari Afghanistan, Asif Sultani baru berusia tujuh tahun ketika ia pertama kali terpaksa mengungsi ke negara tetangga Iran karena perang, konflik, dan penganiayaan yang sedang berlangsung di tanah airnya. 

Sayangnya, di Iran, Sultani terus mengalami kesulitan akibat diskriminasi sehari-hari yang mengancam keselamatannya. Ancaman ini membuat Asif mempelajari berbagai seni bela diri (martial arts) untuk membela diri. Seiring dengan berkembangnya kemampuannya, ia menjadi semakin bergairah terhadap olahraga tersebut. 

Di usianya yang baru 16 tahun, Asif mendapati dirinya berada di perahu bocor untuk mencari suaka di Australia. 

Beberapa tahun berlalu, pada 2018 Asif Sultani mampu menjadi pemegang Beasiswa Pengungsi Komite Olimpiade Internasional. Dari situ ia berharap dapat mewakili jutaan pengungsi di seluruh dunia. 

“Saat masih anak-anak, saya terpaksa meninggalkan kampung halaman karena perang dan konflik berkepanjangan,” ujar Asif Sultani

“Saya mencari keselamatan selama lebih dari 20 tahun dan akhirnya menemukan bila salah satu cara mendapatkannya adalah melalui seni bela diri dan olahraga.” 

Meskipun ia tidak berhasil mencapai Olimpiade, Asif Sultani belajar banyak selama perjalanannya di UNHCR. Ia bekerja sebagai pekerja pendukung disabilitas, menjalankan bisnis pelatihan pribadi, dan minat terbarunya adalah berbicara motivasi.

Dalam akun Instagramnya, tertulis Asif Sultani adalah UNHCR High Profile Supporter pertama untuk kawasan Australia, Selandia Baru, dan Pasifik. Ia juga memberikan advokasi untuk pengungsi dan pembicara sekaligus motivator di Heart Empire.

Asif Sultani mengatakan tekad untuk membangun kehidupan yang dia hargai saat ini bermula dari kehidupan yang dia jalani saat masih kecil – kehidupan sebagai pengungsi. 

Sultani adalah pembela pengungsi yang luar biasa, dan pendongeng sejati, yang menginspirasi setiap orang yang diajak bicara untuk tidak pernah menyerah dalam mewujudkan impian mereka. 

“Kalau saja saya bisa mewujudkan impian, maka hanya saya juga yang bisa menghancurkannya,” ucaap Asif Sultani di situs web resmi UNHCR

RELATED STORIES

Refugee Olympic Team, Simbol Harapan Pengungsi di Seluruh Dunia

Refugee Olympic Team, Simbol Harapan Pengungsi di Seluruh Dunia

Tim Olimpiade Pengungsi dibentuk pada Maret 2016 menyusul krisis pengungsi global.

Cerita Ramadan: Cara Pengungsi di Gaza Menghibur Diri dengan Sepak Bola

Cerita Ramadan: Cara Pengungsi di Gaza Menghibur Diri dengan Sepak Bola

Para pengungsi di Gaza, Palestina, menghibur diri dengan tampil dalam Turnamen Ramadan, hadiahnya sedikit uang dan makanan untuk sahur dan berbuka.

Polandia Sarankan IOC Bentuk Tim Pengungsi untuk Atlet Rusia di Olimpiade 2024

Sebanyak 35 negara secara terang-terangan menolak keikutsertaan atlet Rusia dan Belarus dalam Olimpiade Paris 2024.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 22 Sep, 10:44

Kolaborasi PUBG, PUBG Mobile dengan G-Dragon. (PUBG Mobile)

Esports

Detail Kolaborasi PUBG Mobile dengan G-Dragon

Kolaborasi PUBG MOBILE x G-DRAGON tersedia mulai sekarang hingga 31 Oktober 2025.

Gangga Basudewa | 22 Sep, 10:07

Lamine Yamal salah satu bintang produktif di Barcelona asuhan Hansi Flick. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

Mengapa Lamine Yamal Layak Meraih Ballon d’Or 2025

Lamine Yamal menjadi kandidat terkuat untuk meraih penghargaan Ballon d’Or 2025.

Rais Adnan | 22 Sep, 07:55

Bek Persija Jakarta, Jordi Amat. (Foto: Dok. Persija/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Kalah dari PSM, Jordi Amat Minta Pemain Persija Lakukan Otokritik

Bek Persija, Jordi Amat, mengakui PSM layak menang atas timnya.

Rais Adnan | 22 Sep, 07:28

Roger Federer bermitra dengan Oliver Peoples untuk kacamata hitam RF. (Hendy AS/Skor.id)

Fashion

Misteri Jam Tangan Rolex Terbaru Roger Federer

Roger Federer mengenakan jam tangan dari Rolex terbaru, jam tangan yang penuh misteri karena tak ada yang tahu tentangnya.

Thoriq Az Zuhri | 22 Sep, 06:54

tavares psm

Liga 1

Tuai Kemenangan Perdana, Pelatih PSM Makassar Lega

PSM Makassar berhasil mengakhiri paceklik kemenangan mereka usai menumbangkan Persija Jakarta.

Rais Adnan | 22 Sep, 06:52

Max Verstappen

Formula 1

Fakta Menarik Usai F1 GP Azerbaijan 2025: Max Verstappen Panaskan Perburuan Gelar, Carlos Sainz Podium Pertama bersama Williams

Berikut beberapa fakta menarik usai F1 GP Azerbaijan yang digelar pada Minggu (21/9/2025).

Rais Adnan | 22 Sep, 05:09

kevin diks - gladbach

World

Imbangi Bayer Leverkusen, Kevin Diks Nilai Timnya Tunjukkan Karakter

Kevin Diks bermain penuh saat Borussia Monchengladbach mencuri satu poin di kandang Bayer Leverkusen.

Rais Adnan | 22 Sep, 04:35

FFWS SEA Fall 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

4 Tim Free Fire Indonesia Lolos Grand Final FFWS SEA Fall 2025

Grand Final FFWS SEA Fall 2025 akan segera dilaksanakan, ada empat tim Free Fire asal Indonesia yang akan ikut serta.

Thoriq Az Zuhri | 22 Sep, 04:06

Tim U-15 Putra PB Djarum meraih gelar Piala Sigit Budiarto. (Superliga Junior 2025)

Badminton

Daftar Juara Superliga Junior 2025, PB Djarum Raih Dua Gelar

PB Djarum sukses memenangi Piala Sigit Budiarto dan Piala Liem Swie King yang dipersembahkan tim U-15 Putra dan tim U-19 Putra.

Gangga Basudewa | 22 Sep, 02:35

Load More Articles