SKOR.id – Francesco Bagnaia tak bisa menutupi kemarahannya usai gagal finis di balapan utama MotoGP Americas 2023 yang digelar Senin (17/4/2023) dini hari WIB.
Start dari posisi terdepan, Francesco Bagnaia sejatinya berpeluang besar untuk mengukir kemenangan seperti yang sudah dibukukan dalam sesi sprint sehari sebelumnya.
Juara dunia MotoGP 2022 itu pun mampu memimpin balapan hingga lap kedelapan sebelum petaka menghampirinya.
Saat coba menjauh dari kejaran Alex Rins (LCR Honda) di peringkat kedua, Francesco Bagnaia tiba-tiba kehilangan kendali sehingga mengalami crash di Tikungan 2 COTA.
Pembalap tim Ducati Lenovo itu pun tak bisa melanjutkan balapan sehingga gagal mendapat tambahan poin dari balapan utama MotoGP Americas 2023.
Bagi Bagnaia, ini jadi kali kedua dirinya mengalami crash dalam sesi balapan utama MotoGP 2023 yang baru memasuki seri ketiga.
Pada seri kedua di Argentina dua pekan lalu, Bagnaia mengalami crash saat menduduki peringkat kedua dan akhirnya hanya bisa finis di posisi ke-16.
Wajar jika pembalap asal Italia itu merasakan frustrasi atas hasil negatif yang didapatkan dalam dua sesi balapan utama MotoGP 2023 secara beruntun.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu berapa putaran yang saya lakukan akhir pekan ini. Mungkin 80, mungkin 100," kata sosok yang akrab disapa Pecco itu.
"Saya berusaha memacu, mengendalikan, dan memahami motor. Kemudian, saat saya memegang kendali penuh dalama balapan, saya justru terjatuh.”
Rider 26 tahun itu pun mencurigai masalah stabilitas motor Ducati Desmosedici GP23 yang ditungganginya jadi penyebab dirinya tak bisa tampil maksimal.
“Saya sangat marah, bukan pada diri saya sendiri, karena saya 100 persen yakin itu bukan kesalahan saya hari ini,” katanya.
“Di Argentina, saya menyadari bahwa saya sedikit di batas tetapi hari ini tidak. Hari ini sesuatu terjadi tetapi bukan karena ban dingin atau angin. Ini sesuatu yang harus kami pahami dari motor.”
“Memang benar motor kami adalah yang terbaik tetapi jika Anda crash dan Anda tidak tahu kenapa, itu percuma karena kami kehilangan 45 poin dalam dua pekan," ujarnya.
"Jadi kami harus memahami bahwa kami mungkin harus memilih motor yang lebih tidak stabil."
Yang jelas, Bagnaia begitu percaya diri dan tak pernah meragukan kemampuannya sendiri. Ia bahkan sudah berkendara dengan hati-hati tetapi kecelakaan tetap tak bisa dihindari.
Oleh karena itu, Bagnaia merasa kesalahan memang berada pada motor yang ditungganginya.
“Karena sekarang ini sangat sulit. Saya merasa tak terkalahkan. Saya merasa bisa melakukan segalanya,” ia menuturkan.
“Seperti hari ini, saya melaju kencang tetapi tanpa mengambil risiko, tanpa melakukan hal-hal gila."
"Saya masuk dengan sangat tenang di tikungan dua, karena saya tahu itu lebih licin. Dan saya masih jatuh,” ujarnya.