SKOR.id - Musim perdana kasta keempat kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 4 2024-2025, rampung. Itu ditandai dengan munculnya Tri Brata Rafflesia FC sebagai juara.
Pada partai final putaran nasional Liga 4 2024-2025 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (27/5/2025) sore, tim asal Bengkulu itu sukses mengalahkan Persika Karanganyar dengan skor 3-2.
Pertarungan berlangsung seru, dengan Tri Brata tampil apik pada paruh awal laga, tapi kemudian dipaksa bertahan sekuat tenaga jelang peluit panjang.
PSSI, yang diwakili anggota Komite Eksekutif (Exco), Muhammad, mengaku puas dengan penyelenggaraan Liga 4 2024-2025.
Meski masih banyak hal yang perlu dievaluasi, tapi setidaknya ini menjadi langkah awal yang positif.
"Syukur alhamdulillah, ini musim pertama kita di Liga 4. Walaupun belum sempurna, masih ada kekurangannya, ke depan akan kami perbaiki dengan format lebih kompetitif," ujar Muhammad saat ditemui awak media usai laga final.
"Mulai dari tingkat kabupaten, lanjut ke regional, lalu nasional. Kenapa kami bikin format seperti itu, agar jumlah pertandingannya makin banyak. Kami maunya bukan kompetisi yang beberapa laga saja sudah selesai, akhirnya tidak dapat development-nya. Kalau kita mau develop pemain, jumlah pertandingannya tentu harus diperhatikan," tambahnya.

Muhammad belum bisa merinci bakal seperti apa format Liga 4 musim depan, tapi yang pasti PSSI ingin merangkul lebih banyak klub di daerah untuk merangkak ke level lebih tinggi.
Dia juga meminta kepada para Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI agar lebih serius dalam mempersiapkan kompetisi. Sebab, sejauh ini ada yang masih asal-asalan, sekedar membuat tapi tak berlangsung lama.
"Persiapan mepet lalu akhirnya cuma diikuti dua klub, periodenya pun singkat. Padahal, untuk development pemain itu harus jangka panjang dan kontinu," katanya.
Soal beberapa kekurangan di Liga 4 2024-2025, seperti prosesi drawing yang kontroversial, wasit kurang cermat, sampai ujaran kebencian saat laga berlangsung, PSSI berjanji akan berbenah.
Bagaimanapun, ekosistem sepak bola nasional yang sehat merupakan tujuan utama mereka.
Keberhasilan menjalankan roda kompetisi hingga empat layer membuat pecinta sepak bola Indonesia membayangkan kembali adanya Piala Indonesia sebagai turnamen sekunder.
Selain membuka kesempatan bersaing antara klub lintas divisi, ini juga bisa mengakomodir menit bermain talenta-talenta potensial yang jarang dapat kepercayaan.
"Saya setuju dengan ide Piala Liga (Indonesia). Mungkin sementara ini vakum, tapi saya pribadi mendorong untuk diadakan lagi," katanya Muhammad.
"Tapi, apapun yang akan terjadi tentu kita rapatkan dulu bersama-sama semua stakeholder. Toh, dulu saya juga pernah mengusulkan untuk menambah kasta, dan pada akhirnya itu benar-benar terwujud," lanjutnya.
Piala Indonesia dulu pernah menghiasi kancah sepak bola tanah air, sebelum 'tertidur' selama hampir enam tahun.
Penyelenggaraan terakhirnya adalah musim 2018-2019, dengan PSM Makassar keluar sebagai juara usai mengalahkan Persija Jakarta di final.
Kala itu, 128 tim dari tiga level kompetisi ikut ambi bagian.