SKOR.id – Francesco Bagnaia menyoroti start buruk yang telah menghambatnya untuk dapat meraih hasil maksimal dalam beberapa race terakhir, termasuk di MotoGP Indonesia 2024 Minggu pekan lalu.
Rider Ducati Lenovo Team ini memulai balapan Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika dari grid empat. Namun, akibat start yang tidak ideal, ia keluar dari posisi lima besar pada lap pertama.
Perlahan Pecco, sapaan Bagnaia, menemukan ritme kecepatannya. Tetapi, ia menghabiskan waktu untuk bertarung dengan Marc Marquez, Fabio Di Giannantonio, Marco Bezzecchi dan Franco Morbidelli.
Akibatnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk mengejar runner up Pedro Acosta dan pemenang MotoGP Indonesia sekaligus pemimpin klasemen, Jorge Martin. Pecco harus puas finis ketiga di Mandalika.
Rider asal Turin, Italia itu menjelaskan sejumlah faktor menyebabkannya butuh waktu untuk memulihkan posisi. Namun, yang paling menyulitkan adalah ketidakmampuannya mengerem mendadak.
Ini menghambatnya saat berada di belakang pembalap lain. Jadi, Francesco Bagnaia perlu sabar menunggu untuk melakukan manuver. Tentu saja ini cukup menyita waktu.
“Saya merasa kesulitan untuk mengerem mendadak. Ketika ada di belakang Marco Bezzecchi, saya perlu delapan atau sembilan lap untuk menyalip karena traksi GP23 sedikit lebih baik daripada GP24,” ujarnya dikutip dari Motorsport.
“Jauh lebih mudah menyalip Franco Morbidelli, karena dengan motor yang sama, saya tahu apa yang harus dilakukan. Namun, pada akhirnya itu balapan yang sulit karena start dan lap pertama saya (buruk).”
Start telah menjadi problem Pecco dalam beberapa Grand Prix terakhir. Menurutnya, ini adalah pekerjaan rumah (PR) besar yang harus segera dibenahi demi bisa mengejar ketertinggalan dari Martin.
“Kami harus mencari tahu tentang masalah ini. Sejak (GP) Aragon saya tidak bisa memulai balapan dengan baik. Saya selalu kalah di fase tersebut,” Bagnaia menuturkan.
“Terlepas dari dua balapan bagus saya (dalam sprint Emilia Romagna dan Indonesia), itu benar-benar sulit bagi saya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dengan saya.”
“Dalam dua tahun saya di Ducati, saya selalu melakukan start yang sempurna. Jadi, kami harus belajar dari mana kami membuat kesalahan,” pungkas pembalap 27 tahun.
Sekarang, Pecco Bagnaia akan mengalihkan fokusnya menghadapi race weekend MotoGP Jepang, di Sirkuit Motegi, 4-6 Oktober. Ia siap berjuang lagi untuk memangkas ketertinggalan 21 poin dari Jorge Martin.