SKOR.id – Sejarah tercipta dalam final tunggal putri Grand Slam Wimbledon 2023. Marketa Vondrousova menjadi petenis non-unggulan pertama yang sukses menjadi juara dalam Open Era.
Pencapaian tersebut diraih Vondrousova setelah mengalahkan unggulan keenam, Ons Jabeur, dalam laga final di Centre Court All England Tennis Lawn & Croquet Club, Sabtu (15/7/2023).
Petenis Republik Ceko ranking 42 dunia mampu mengatasi perlawanan Jabeur lewat pertarungan straight set, 6-4, 6-4. Wimbledon 2023 pun menjadi gelar Grand Slam pertama Vondrousova dalam kariernya.
Perempuan 24 tahun ini telah mengatasi rintangan selama dua minggu terakhir di atas lapangan rumput Wimbledon. Dan, ia bisa melakukannya lagi di final dengan mengalahkan Jabeur, yang lebih difavoritkan.
Tidak sejak Serena Williams pada 2018, ketika petenis legendaris Amerika Serikat itu menduduki peringkat 181 dunia, ada tunggal putri dengan ranking rendah yang sampai final Wimbledon.
Tentu saja tak ada pula yang menyangka Marketa Vondrousova pada akhirnya bakal mampu berlaga di partai puncak salah satu event tenis paling bergengsi di dunia tersebut, bahkan sang pemain sendiri.
“Saya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi sekarang. Perasaan yang luar biasa. Sungguh menakjubkan saya bisa berdiri di sini. Tenis itu gila,” ujar Vondrousova setelah memenangkan final.
Namun, jika menilik perjalanannya dalam turnamen tahun ini, Vondrousova telah tampil solid. Ia juga telah mengalahkan sejumlah unggulan. Ons Jabeur menjadi yang kelima ditaklukkannya.
Pada babak kedua, ia menyingkirkan unggulan ke-12 Veronnika Kudermetova (6-3, 6-3). Lalu di putaran ketiga, Vondrousova menundukkan Donna Vekic, yang merupakan unggulan ke-20.
Dalam pertandingan berikutnya, petenis bertato tersebut menang tiga set atas rekan senegaranya, Marie Bouzkova, yang jadi unggulan ke-32. Lalu di perempat final, ia menekuk Jessica Pegula, unggulan keempat, sebelum mengatasi Elina Svitolina dalam semifinal dan Jabeur di final.
Sementara itu, bagi Ons Jabeur, ini adalah kekalahan ketiganya di final Grand Slam dalam rentang satu tahun. Sebelumnya, ia juga gagal pada partai puncak Wimbledon dan US Open 2022.
“Ini sangat, sangat sulit. Saya pikir ini adalah kekalahan yang paling menyakitkan dalam karier saya,” kata petenis Tunisia, yang musim lalu di final Wimbledon kalah melawan Elena Rybakina.
Kekalahan dari Vondrousova menjadi antiklimaks bagi Jabeur. Ia sukses menyingkirkan empat juara Grand Slam untuk mencapai final, yakni Bianca Andreescu, Petra Kvitova, Elena Rybakina dan Aryna Sabalenka.
Namun Marketa Vondrousova adalah pemain yang berbeda dengan lawan-lawan sebelumnya. Seperti Ons Jabeur, ia adalah seorang pemain yang mampu ‘membunuh lawan’ secara perlahan.
Jabeur memulai pertandingan dengan baik. Ia mampu unggul 2-0 lebih dulu di set pertama. Vondrousova merespons dengan merebut gim ketiga dan keempat.
Runner up musim lalu itu kembali memimpin 4-2 sebelum Vondrousova mampu mengeklaim empat gim beruntun untuk menutup set pertama dengan keunggulan 6-4.
Set kedua, Jabeur meningkatkan intensitasnya dan jadi lebih agresif. Itu efektif, membuatnya memimpin 3-1. Tetapi Vondrousova lagi-lagi mampu bangkit untuk meredam permainan lawan dengan skor identik.