SKOR.id – Harapan untuk membawa pulang trofi Uber Cup ke Tanah Air gagal terwujud setelah tim putri Indonesia kalah dari tuan rumah Cina, Minggu (5/5/2024).
Srikandi Merah Putih harus mengakui dominasi Chen Yu Fei dan kawan-kawan di partai puncak. Indonesia takluk 0-3 melawan tim yang lebih diunggulkan untuk menjuarai Uber Cup 2024.
Kekalahan dari Cina pun memupus asa untuk mengakhiri paceklik gelar Indonesia. Skuad putri Merah Putih memang sudah lama tidak meraih trofi Uber Cup. Terakhir kali itu terjadi pada 1996 atau 26 tahun silam.
Kendati demikian, pencapaian Gregoria Mariska Tunjung dan kolega pada Uber Cup 2024 telah melewati target, yakni mencapai semifinal. Line-up pemain yang diisi atlet-atlet muda ini patut diapresiasi tinggi.
Dalam perjalanannya menuju final, tim putri Indonesia mampu mengalahkan lawan-lawan kuat seperti Thailand dan juga juara bertahan Korea Selatan di semifinal.
Dan perlu diingat, ini adalah kali pertama Indonesia kembali berhasil menembus final Uber Cup setelah 16 tahun. Sebelumnya, Tim Merah Putih berlaga di perebutan gelar adalah pada edisi 2008 di Jakarta.
Menghadapi Cina, Indonesia melakukan perombakan pada sektor ganda. Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak diduetkan bersama Apriyani Rahayu, tetapi Ribka Sugiarto. Sedangkan Lanny Tria Mayasari dipasangkan dengan Rachel Allessya Rose.
Pada partai pertama, tunggal putri andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung turun meladeni Chen Yu Fei. Tetapi ia gagal melewati adangan ujung tombak Cina itu, takluk dua gim langsung, 7-21, 16-21.
Ini menjadi kekalahan pertama Jorji, sapaan akrab Gregoria, di Uber Cup 2024. Sebelumnya, tunggal putri ranking tujuh dunia itu selalu mampu membuka jalan Merah Putih dengan menyumbang poin perdana.
Setelah pertandingan, Gregoria mengakui permainannya mengecewakan. Ia tidak tampil nyaman melawan Chen Yu Fei, terutama selam gim pertama di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Cina.
“Pertama saya mau meminta maaf kepada semua tim karena saya tidak menunjukkan permainan yang bagus hari ini. Bisa dilihat gim pertama sangat tidak nyaman dan tidak yakin dengan apa yang mau saya tampilkan,” kata Jorji usai laga.
“Saya sudah mencoba yang terbaik di gim kedua, tapi itu tidak bisa bikin saya menang. Sedih dan kecewa rasanya karena sebenarnya momen final Piala Uber adalah salah satu yang saya nantikan,” imbuhnya.
Di pertandingan kedua, Fadia/Ribka mesti menantang ganda putri nomor satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Duet ‘dadakan’ Merah Putih ini tidak mampu berbuat banyak dan kalah straight game, 11-21, 8-21.
Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka dipasangkan. Sebelum menjadi tandem Apriyani menyusul pensiunnya Greysia Polii pada 2022, Fadia lebih dulu berduet dengan Ribka sejak 2019 di tim nasional.
“Tidak menyangka bisa main di final Uber bareng Ribka lagi. Perjuangan sama-sama dari kecil, dari klub sampai sekarang mencetak sejarah bareng-bareng,” Fadia menuturkan.
“Chen/Jia sangat tough, secara pengalaman dan mentalitas mereka sangat baik. Apalagi mereka sudah sering berada di final beregu, sementara kami baru pertama kali. Ini Pelajaran berharga buat kami.”
Pada partai ketiga yang menentukan, Ester Nurumi Tri Wardoyo bertemu He Bing Jiao. Tunggal putri kedua Indonesia itu tampil impresif. Ia mampu merebut gim pertama denga skor mencolok, 21-10.
Namun, He Bing Jiao, yang merupakan pemain ranking lima dunia, merespons dan bangkit di gim kedua, unggul 21-15, untuk memaksakan pertandingan berlanjut dengan rubber.
Masuk gim penentu, Ester sempat memimpin 13-11 setelah saling kejar poin dengan sang rival. Tetapi pada akhirnya, He Bing Jiao mampu mengunci kemenangan 21-17 untuk memastikan Cina menjadi juara.
Bagi Cina, Uber Cup 2024 menjadi gelar ke-16 mereka di turnamen beregu putri paling bergengsi tersebut. Ini sekaligus mempertegas dominasi mereka sebagai pemili titel terbanyak.