- Lewis Hamilton menjadi salah satu atlet yang bersuara paling keras terhadap rasisme.
- Sebagai satu-satunya pembalap F1 berkulit hitam, Lewis Hamilton, akan melakukan aksi berlutut.
- Lewis Hamilton mendapat dukungan penuh untuk melawan rasisme di seluruh dunia.
SKOR.id - Pembalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton, mendapat dukungan dari Formula 1 (F1) untuk melakukan aksi berlutut melawan rasisme.
Lewis Hamilton adalah salah satu atlet yang paling vokal menentang rasisme. Apalagi ketika seorang Afro-Amerika, George Floyd, tewas di tangan seorang polisi kulit putih Minneapolis, AS, Derek Chauvin, tiga pekan silam.
Insiden itu memicu aksi simpatik dan protes dari seluruh dunia, termasuk para atlet, dengan simbolisme berlutut. Lewis Hamilton pun berencana melakukannya.
Inilah Jadwal Drawing Piala Asia U-19 2020 yang Libatkan Timnas Indonesia U-19 Besokhttps://t.co/Fq4RYhIuMD— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 17, 2020
Menurut pembalap 35 tahun ini, ajang F1 adalah pentas yang cocok untuk menyuarakan antirasisme karena disaksikan jutaan orang di seluruh dunia.
Rencana Hamilton terendus oleh penyelenggara F1 dan mereka memastikan tidak keberatan jika pembalap Inggris itu atau pembalap lainnya melakukan aksi berlutut.
"Ini masalah yang sangat penting dan kami mendukung siapa pun yang ingin menunjukkan dukungan untuk melawan rasisme," kata seorang juru bicara F1 seperti dikutip dari Crash.net.
Hamilton merupakan satu-satunya pembalap berkulit hitam di F1 yang terus memperjuangkan gerakan antirasisme di dalam olahraga. Ia sering mengunggah pesan kuat di media sosialnya.
Juara dunia enam kali itu mendapat dukungan dari sesama pembalap, Prinsipal Mercedes Toto Wolff, dan Direktur Balap F1 Ross Brawn.
"Lewis merupakan seorang ambasador yang penting di dunia balap dan komentarnya soal rasisme sangat valid. Kami sepenuhnya mendukung dia," kata Brawn.
Belum lama ini, Hamilton mengunggah foto legenda aktivis sosial Martin Luther King di Twitter yang sedang berlutut dalam protes menuntut hak asasi manusia.
Hamilton juga mengunggah petisi, referensi bacaan, dan film yang berkaitan dengan kulit hitam di Instagram.
"Saya merasa sangat terinspirasi oleh ribuan orang di seluruh dunia yang menggunakan suara mereka untuk berbicara menentang ketidakadilan rasial," kata Hamilton.
"Mereka berjuang untuk perubahan nyata yang dimulai dari diri sendiri, baik dengan protes yang damai, maupun menunjukkan dukungan di media sosial atau menandatangani petisi," lanjutnya.
Besarnya dukungan yang didapatkan oleh Lewis Hamilton memperbesar peluangnya untuk melakukan aksi berlutut pada balapan pertama F1 2020 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada 19 Juli 2020.
Juara Liga Jerman, Bayern Munchen Kini Maju Selangkah Menuju Treble Winnerhttps://t.co/bDNPSea9mu— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 17, 2020
Berita Lewis Hamilton Lainnya: