- Sejak pertama kali digelar pada 2011, setidaknya sudah ada tiga bentuk trofi yang disediakan untuk juara turnamen golf Indonesian Masters.
- Mulai edisi 2016, trofi turnamen golf Indonesian Masters berbentuk gunungan berwarna emas.
- Dalam pertunjukan wayang, gunungan biasanya muncul di kelir saat lakon akan dimulai maupun ditutup dan punya filosofi mendalam tentang kehidupan.
SKOR.id - Setelah dua tahun vakum karena situasi pandemi Covid-19, turnamen golf Indonesian masters akan kembali bergulir pada tahun ini.
Indonesian Masters 2022 dijadwalkan berlangsung di Royale Jakarta Golf Club pada 1-4 Desember mendatang dengan total hadiah sebesar 1,5 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp23,4 miliar).
Pemenang turnamen golf ini pun berhak mengangkat trofi berbentuk gunungan berwarna emas nan ikonik.
Saat Indonesian Masters pertama kali digelar pada 2011, trofi yang dimenangi oleh Lee Westwood belum berbentuk gunungan emas.
Trofi yang diraih Lee Westwood pada edisi 2011 dan 2012 bisa dibilang tak memiliki bentuk nan ikonik yang membedakannya dengan piala kejuaraan lain.
Memasuki edisi ketiga pada 2013, trofi yang diperebutkan dalam turnamen golf Indonesian Masters pun mengalami perubahan.
Saat itu, trofi yang diperebutkan untuk ajang Indonesian Masters berbentuk kepala burung garuda dengan siluet sayap yang tengah mengepak secara vertikal.
Siluet burung garuda tersebut pun seolah sedang berdiri di atas sebuah bola golf besar yang bertuliskan "Indonesian Masters" dan title sponsor-nya saat itu.
Trofi dengan warna mayoritas putih tersebut secara berurutan dimenangi oleh Bernd Wiesberger (2013), Anirban Lahiri (2014), dan Lee Westwood (2015).
Memasuki musim 2016, seiring dengan perubahan title sponsor turnamen, trofi yang diperebutkan dalam ajang Indonesian Masters pun mengalami perubahan.
Mulai musim tersebut, trofi yang diperebutkan dalam ajang Indonesian Masters berbentuk gunungan dengan warna dominan emas.
Trofi berbentuk gunungan emas itu pun masih dipertahankan hingga edisi 2022 yang akan digelar awal Desember nanti meski turnamen sudah beberapa kali ganti title sponsor.
Makna Gunungan dalam Pewayangan
Gunungan dalam wayang kulit biasanya berbentuk kerucut dengan bagian bawah sedikit membulat lalu melancip ke atas yang melambangkan pohon kehidupan.
Makin tinggi ilmu atau makin tua usia, manusia harus makin mengerucut manunggaling jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya dalam kehidupan hingga makin dekat dengan Sang Pencipta.
Dikutip dari lama kebumenkab.go.id, dalam sebuah gunungan biasanya tersemat sejumlah ikon yang memiliki makna masing-masing dan melambangkan kehidupan alam semesta.
Misalnya gapura dan dua penjaga berbentuk raksasa, Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto, yang terletak di bagian bawah gunungan merupakan lambang hati manusia.
Dalam gunungan juga terdapat rumah joglo yang melambangkan suatu rumah yang di dalamnya memiliki kehidupan aman, tentram, dan bahagia.
Sedangkan pohon besar di tengah yang menjalar ke seluruh badan gunungan menggambarkan segala budi dan perilaku manusia yang harus tumbuh sehingga mewarnai dunia alam semesta.
Pohon besar dalam gunungan juga bisa dianggap sebagai perwujudan bahwa Tuhan memberi pengayoman dan perlindungan bagi manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Sementara itu, gambar burung melambangkan bahwa manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual maupun material.
Banteng jadi simbol manusia harus kuat, lincah, ulet, dan tangguh; kera melambangkan manusia harus mampu memilih dan memilah; sedangkan harimau melambangkan manusia harus jadi pemimpin bagi dirinya sendiri.
Berita Indonesian Masters 2022 Lainnya:
Mengenal Indonesian Masters, Turnamen Golf Papan Atas Asia
Indonesian Masters Ajak Awak Media Main Golf Lewat Media Golf Day