SKOR.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memberi evaluasi terhadap performa Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Seperti diketahui, tim bulu tangkis Indonesia hanya mampu mencapai semifinal Piala Sudirman 2025.
Mereka kalah dari Korea Selatan setelah melalui pertarungan sengit di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Cina, pada Sabtu (4/5/2025).
Meski demikian, ini sebenarnya peningkatan dibanding edisi terakhir, dua tahun lalu. Bahkan, Indonesia berhasil mencapai semifinal lagi sejak Piala Sudirman 2019.
Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian, mengakui bahwa hasil di Piala Sudirman 2025 memang belum maksimal. Tapi, dia tak menutup mata terhadap beberapa aspek positif, terutama dalam hal regenerasi.
Menurutnya, penampilan beberapa pemain muda macam Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, Putri Kusuma Wardani, hingga Ester Nurumi Tri Wardoyo di sektor tunggal terbilang memuaskan.
Alwi mampu mengalahkan tunggal putra nomor tiga dunia asal Denmark, Anders Antonsen, sementara Putri menghabisi jawara Eropa, Line Hojmark Kjaersfedlt, serta tunggal putri nomor enam dunia, Pornpawee Chochuwong, dari Thailand.
Bahkan, saat menghadapi peringkat satu dunia, An Se-young (Korea Selatan), Putri juga mampu merepotkan meski akhirnya kalah.
"Penampilan para pelapis ini tidak jelek, malah setelah diberikan kepercayaan mampu menghasilkan yang terbaik," kata Eng Hian via rilis resmi PBSI, Minggu (4/5/2025).
"Setelah ini, kami harus melakukan evaluasi, program apa yang harus segera dilaksanakan agar level pemain-pemain ini bisa terus meningkat," tambahnya.
Lanjut ke ganda putra, perkembangan para penerus Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai andalan utama juga signifikan.
Menurut Eng Hian, dua pasangan lain, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, sudah sangat siap bahu-membahu bersama sang senior.
"Tinggal nanti di bawahnya ini yang menjadi PR kami agar segera mengejar jarak ke atas," kata mantan pebulu tangkis nasional itu.
"Saya percaya potensi ganda putra cukup baik, tinggal bagaimana menata programnya - baik program latihan maupun program turnamen," dia melanjutkan.
Sektor yang menjadi concern PBSI saat ini adalah ganda putri dan ganda campuran. Terutama ganda campuran, yang selama Piala Sudirman 2025 sangat sulit menyumbang poin.
Tim pelatih sudah melakukan beberapa rotasi untuk dua nomor tersebut, tapi hasilnya belum sesuai yang diharapkan.
"Ganda putri masih harus bekerja keras. Untuk level Super 500 ke atas, sektor ini belum punya andalan lagi. Ini yang harus dikuatkan dan ditingkatkan programnya atau mencari formula baru," ujar Eng Hian.
"Sementara di ganda campuran memang kita tahu bersama hasilnya selama di Piala Sudirman belum maksimal. Hampir sama dengan ganda putri, mereka harus meningkatkan level permainan. Ini harus dibenahi bersama," tegasnya.
Secara keseluruhan, PBSI mengapresiasi perjuangan Jonatan Christie dan kawan-kawan di Piala Sudirman 2025.
Meski tanpa sejumlah pilar macam Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, hingga Leo Rolly Carnando yang mengalami cedera dadakan, mereka tetap mampu meraih pencapaian lebih baik dibanding dua edisi terakhir.
"Jika Ginting, Gregoria, dan Leo ada, pasti kekuatan kami berbeda. Tapi dari sini kami bisa mengambil sisi positifnya, yaitu kami bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain pelapis dan mereka menjawabnya dengan penampilan luar biasa," kata Eng Hian.
"Di Piala Sudirman dua tahun ke depan, saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia. Saya bangga dengan tim ini. Semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam," dia memungkasi.
Adapun Piala Sudirman 2025 baru saja selesai hari ini. Cina kembali meraih gelar juara dengan menundukkan Korea Selatan 3-1.
Sang tuan rumah mempertajam rekor dengan koleksi 14 medali emas, jauh meninggalkan para rival.