Euro 2024: Timnas Inggris Mampu Mengubah Mentalitas Adu Penalti

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Trik kiper Jordan Pickford menaruh kans arah tembakan penalti pemain lawan menjadi bagian dari perbaikan mental Timnas Inggris di babak adu penalti. (Hendy AS/Skor.id)
Trik kiper Jordan Pickford menaruh kans arah tembakan penalti pemain lawan menjadi bagian dari perbaikan mental Timnas Inggris di babak adu penalti. (Hendy AS/Skor.id)

SKOR.id – Sama seperti lima tembakan yang dilakukan dengan percaya diri untuk mengalahkan Swiss di perempat final Euro 2024, Sabtu (6/7/2024) lalu, konversi Inggris dari salah satu negara dengan kinerja terburuk dalam adu penalti menjadi unit yang percaya diri saat ini, tidak ada hubungannya dengan keberuntungan.

Inggris akan bersiap menghadapi potensi adu penalti lagi di semifinal Euro 2024 saat melawan Belanda yang akan digelar BVB Stadion Dortmund, Jerman, pada Rabu (10/7/2024) malam atau Kamis mulai pukul 02.00 dini hari WIB.

Masalah Inggris dalam adu penalti terdokumentasi dengan baik dan ketika Gareth Southgate mengambil alih jabatan pelatih pada tahun 2016. Dia tahu bahwa mematahkan asosiasi negatif untuk masalah yang satu itu menjadi salah satu tugas terpentingnya.

Ironisnya, kegagalan Southgate saat adu penalti di semifinal Euro 96 melawan Jerman, atau lebih khusus lagi keputusannya untuk mengambil penalti ketika ia jelas-jelas tidak memenuhi syarat untuk menendang penalti itulah yang menjadi inti permasalahan Inggris.

Mantan bek yang kini menjadi pakar, Gary Neville, pekan lalu berbicara tentang bagaimana para penendang Inggris di Piala Dunia 2006 ditentukan oleh kompetisi dalam latihan yang berakhir dengan bek tengah Jamie Carragher.

Dalam adu penalti melawan Portugal di perempat final Piala Dunia 2006, Carragher sebagai penendang keempat gagal melakukan tembakan penentu pada upaya kedua, setelah melakukan tendangan pertama sebelum wasit meniup peluit. 

Semua tahu, tiga dari empat penendang Inggris saat itu gagal hingga mereka takluk 1-3 dari Portugal dalam adu penalti tersebut.

Pendekatan yang biasa-biasa saja dan kegagalan yang sering terjadi menjadi latar belakang Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, meluncurkan rencana luar biasa untuk menyelidiki segala sesuatu tentang hubungan Inggris dengan adu penalti

Langkah ini mendapat pujian dari psikolog perilaku asal Norwegia Geir Jordet yang dituangkan dalam bukunya Pressure. Lessons from the psychology of the penalty shootout (Tekanan. Pelajaran dari psikologi adu penalti).

Narasumber Jordet untuk bukunya itu adalah Chris Markham. Ia menghabiskan empat tahun sebagai analis di FA dan berada di balik proyek berdurasi 18 bulan yang ditargetkan secara khusus untuk memenangi adu penalti di Piala Dunia 2018 setelah kalah lima kali berturut-turut.

“Saya menemukan kutipan dari lima pelatih Inggris terakhir sebelum Gareth Southgate, tidak termasuk Sam Allardyce, yang mengatakan bahwa adu penalti adalah lotere, semua penalti tergantung pada keberuntungan, atau Anda tidak bisa melakukan tekanan seperti itu,” kata Markham kepada Jordet, seperti dikutip Reuters

“Dari sudut pandang psikologis, berbicara tentang lotere menghilangkan kepemilikan dari para pemain, itu menjadi hal penting bagi saya, bagaimana mengembalikannya kepada mereka.”

Southgate menyetujui visi Markham, yang menelusuri hal-hal kecil dalam proses tersebut, termasuk langkah-langkah awal, sudut, kecepatan, teknik pernapasan, area bidik dan penjaga gawang yang optimal, serta bagaimana pemain berperilaku secara individu dan terhadap satu sama lain setelah setiap tembakan, khususnya jika tendangannya tidak masuk.

Inggris Mulai Memetik Hasil 

Semuanya terbayar ketika Inggris mengalahkan Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia. Meskipun kalah dalam adu penalti di final Euro 2020 dari Italia, Inggris kini telah memenangi tiga dari empat adu penalti terakhir mereka, termasuk playoff UEFA Nations League, dan semuanya di bawah asuhan Southgate.

Perubahan mentalitas itu hampir terlihat jelas di Duesseldorf. Inggris bermain di perpanjangan waktu seolah-olah mereka menginginkan adu penalti, yang akhirnya benar-benar terjadi usai skor imbang 1-1 tidak berubah.

Harry Kane, yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti Inggris, telah digantikan di babak pertama extra time. Tetapi ia mengatakan merasa tenang menonton dari pinggir lapangan menjelang adu penalti.

Dia memiliki alasan bagus untuk itu karena Southgate, yang sangat dia hargai, telah menyerap semua pekerjaan Markham. Southgate memilih para penembak dan membiarkan mereka melakukan pendekatannya sendiri.

Hal ini membantu. Tetapi bukan suatu kebetulan bahwa Inggris memiliki lima pemain ideal untuk penalti. 

Cole Palmer tidak pernah gagal mengeksekusi penalti. Ivan Toney yang telah mencetak 31 gol penalti dari 33 kesempatan dan Bukayo Saka, yang semuanya adalah eksekutor penalti reguler untuk klub mereka. Sementara, Jude Bellingham dan Trent Alexander-Arnold adalah penyerang kelas dunia.

Semua penendang Inggris mampu mencetak gol dengan berbagai jenis tembakan dan semua merayakannya dengan liar di depan penggemar Inggris di belakang gawang – “trik” lain yang diidentifikasi Markham sebagai membantu pemain berikutnya dalam barisan.

Komponen kunci lainnya tentu saja adalah seorang penjaga gawang yang bisa menyelamatkan setidaknya satu tembakan yang dihadapinya.

Jordan Pickford memiliki daftar preferensi arah tembakan para pemain Swiss yang ditempel di botol airnya. Tetapi yang sama pentingnya adalah teknik “pengalih perhatian” yang ia gunakan dan identifikasi sebagai kunci.

Pickford tidak terlihat saat Manuel Akanji menempatkan bola di titik penalti untuk penalti pertama Swiss. Setelah dua diskusi terpisah dengan wasit, ia mengalihkan perhatian dengan minum cepat. Pickford lalu mengambil posisi dan menukik ke arah yang diperintahkan oleh catatan di botolnya dan berhasil menahan tembakan Akanji. 

Tim media FA kemudian membatasi pertanyaan tentang persiapan penalti. Sementara Southgate, ketika ditanya tentang perubahan pendekatan Inggris, menjawab: “Semua orang yang pernah bekerja untuk FA tampaknya telah melakukan hal itu selama beberapa tahun. Kami akan mengingat dan menuruti nasihat mereka.” 

RELATED STORIES

Hasil Inggris vs Swiss: Menang Adu Penalti, The Three Lions ke Semifinal Euro 2024

Hasil Inggris vs Swiss: Menang Adu Penalti, The Three Lions ke Semifinal Euro 2024

Timnas Inggris berhasil mengalahkan Swiss dalam adu penalti di perempat final Euro 2024 dan lolos ke semifinal, Minggu (7/7/2024) dini hari WIB.

Fakta Menarik Belanda vs Inggris di Semifinal Euro 2024

Fakta Menarik Belanda vs Inggris di Semifinal Euro 2024

Berikut ini fakta menarik dari laga Belanda vs Inggris di semifinal Euro 2024 yang akan digelar pada Kamis (11/7/2024) pukul 02.00 WIB.

Prediksi dan Link Live Streaming Belanda vs Inggris di Semifinal Euro 2024

Berikut ini prediksi dan link live streaming Belanda vs Inggris di semifinal Euro 2024 yang akan digelar pada Kamis (11/7./2024) pukul 02.00 WIB.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 2. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 2 Pekan Ketujuh

Persipura vs Barito Putera, Persipal vs Tornado FC, Persela vs PSS, Deltras vs PSIS, dan Persiba vs Persiku pada Sabtu-Minggu (25-26/10/2025)

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 09:02

Link live streaming pertandingan Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSBS vs Persebaya di Super League 2025-2026

Lanjutan pekan 10, Jumat (23/10/2025) sore, jadi momentum Persebaya Surabaya karena rapor kandang PSBS Biak.

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 07:07

Legenda NFL Tom Brady kini menjadi pemilik minoritas dan penasihat klub sepak bola Inggris, Birmingham City FC. (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Birmingham City Gandeng Kreator Peaky Blinders untuk Rancang Stadion Baru

Birmingham City resmi mengumumkan rencana ambisius untuk membangun stadion baru kreator Peaky Blinders.

Rais Adnan | 23 Oct, 06:40

Sandro Tonali langsung tampil mengesankan bersama Timnas Italia dan Newcastle United. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Terungkap! Kontrak Rahasia Antara Sandro Tonali dan Newcastle United

Sandro Tonali ternyata memiliki kontrak rahasia dengan Newcastle United saat dirinya masih dijatuhi sanksi akibat judi.

Rais Adnan | 23 Oct, 05:44

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 1. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 1 Pekan Ketujuh

Persekat vs PSPS, Sumsel vs Adhyaksa, PSMS vs Persiraja, Garudayaksa vs Persikad, dan Sriwijaya FC vs FC Bekasi pada Jumat-Minggu (24-26/10/2025).

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 04:35

Pelatih Barcelona, Hansi Flick. (Yusuf/Skor.id).

La Liga

Barcelona Tanpa Hansi Flick di El Clasico Melawan Real Madrid

Barcelona tidak akan didampingi Hansi Flick pada laga El Clasico melawan Real Madrid.

Pradipta Indra Kumara | 23 Oct, 04:06

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 03:08

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 03:08

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 03:07

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Oct, 03:06

Load More Articles