SKOR.id – Menjelang dimulainya Euro 2024, 14 Juni mendatang, hanya ada delapan hat-trick yang terjadi di Kejuaraan Sepak Bola Eropa tersebut.
Dari delapan hat-trick itu, dua di antaranya dilakukan satu pemain dalam satu turnamen, hingga menjadi rekor sampai saat ini. Berikut para pencetak hat-trick di Euro sampai menjelang dimulainya edisi ke-17 pada Jumat nanti.
Dieter Muller: semifinal 1976, Yugoslavia 2-4 Jerman Barat (extra time)
Jarang ada pemain yang bisa melakukan debut internasional eksplosif seperti yang dilakukan Dieter Muller. Jerman Barat di ambang kekalahan dan tersingkir usai tertinggal 1-2 saat Muller masuk dari bangku cadangan untuk membuat penampilan terbaiknya di sisa waktu 11 menit.
Hanya tiga menit kemudian, Muller membuat kedudukan menjadi 2-2 sehingga memaksa digelarnya waktu tambahan (extra time). Dua gol lagi dari Muller melengkapi comeback yang mengesankan dan hat-trick luar biasa striker yang kala itu membela 1. FC Koln.
Klaus Allofs: fase grup 1980, Jerman Barat 3-2 Belanda
Klaus Allofs mungkin mendapat pujian atas eksploitasinya di depan gawang. Namun, pengaruhnya dengan mudah diimbangi oleh pemain muda Bernd Schuster, yang terlibat langsung dalam dua serangannya.
Bagaimanapun, ini hat-trick yang memberi Jerman Barat momentum untuk maju – usai kemenangan tipis 1-0 atas Cekoslovakia di pertandingan pertama grup – ke final (Euro 1980 hanya diikuti delapan tim, juara grup langsung ke final) dan kemudian memenangi turnamen.
Michel Platini: fase grup 1984, Prancis 5-0 Belgia
Tuan rumah Euro 1984 memulai kejuaraan dengan kemenangan 1-0 melawan Denmark, lewat gol yang dicetak Michel Platini. Namun pada laga kedua Prancis di Nantes, andalan mereka mulai menggila.
Memanfaatkan rebound pada menit keempat, lalu sebuah penalti dan satu sundulan, menjadi cara Platini mencetak tiga gol ke gawang Belgia. Yang pasti, pengaruhnya yang menyeluruh menjadi pertanda baik bagi Les Bleus saat itu.
Michel Platini: fase grup 1984, Prancis 3-2 Yugoslavia
Hanya tiga hari setelah membantai Belgia, Michel Platini kembali melakukannya untuk menjadi orang pertama dan satu-satunya yang mencetak lebih dari satu hat-trick dalam satu gelaran Piala Eropa hingga saat ini.
Mengadopsi peran bebas di lapangan yang sangat sesuai dengan gaya permainannya, usai tertinggal 0-1, Platini mengobrak-abrik pertahanan Yugoslavia hanya dalam 18 menit di babak kedua. Diawali gol tembakan kaki kiri dari assist Jean-Marc Ferreri, sundulan dari umpan silang Patrick Battiston, dan sebuah tendangan bebas langsung yang indah.
Marco van Basten: fase grup 1988, Inggris 1-3 Belanda
Hanya menjadi pemain pengganti dalam kekalahan 0-1 Belanda dari Uni Soviet di pertandingan pembukanya, Marco van Basten dipercaya menjadi starter oleh pelatih Rinus Michels pada laga kedua dan dibayar tuntas.
Striker AC Milan itu menunjukkan dirinya sebagai penyerang mematikan di level tertinggi saat melawan Inggris: mencetak dua gol tembakan kaki kiri hasil assist tandemnya di lini depan Ruud Gullit, dan satu gol kaki kanan hasil umpan sundulan Wim Kieft.
Hasil melawan Inggris memberikan momentum yang cukup bagi Belanda untuk melaju hingga ke final. Sekali lagi, Van Basten memainkan peran besar lewat satu gol spektakuler dalam kemenangan 2-0 atas Uni Soviet di final.
Sergio Conceicao: fase grup 2000, Portugal 3-0 Jerman
Pada laga ketiga Grup A, 20 Juni 2020, Lothar Matthaus genap menjalani pertandingan internasionalnya yang ke-150 dan terakhir untuk Jerman. Namun, sorotan malam itu hanya milik satu orang dan ia adalah penyerang sayap Portugal Sergio Conceicao.
Jerman hanya mendapat satu poin menjelang pertandingan terakhir grup ini dan otomatis tersingkir usai tiga gol yang diborong Conceicao: lewat sundulan, kaki kiri, kaki kanan, yang mempertahankan rekor 100% Portugal di fase grup.
Patrick Kluivert: perempat final 2000, Belanda 6-1 Yugoslavia
Hanya lima hari setelah eksploitasi Conceicão untuk Portugal, Patrick Kluivert melakukan hal yang sama untuk Oranje. Kluivert memiliki kecepatan gerak dan sifat predator yang menonjol di laga melawan Yugoslavia itu dengan dua gol tembakan kaki kanan dan satu kaki kiri.
Dua gol Belanda lainnya di laga itu dibuat winger Marc Overmars dan satu lagi dari bunuh diri gelandang Dejan Govedarica. Kluivert sendiri akhirnya menjadi top scorer Euro 2000 bersama striker Yugoslavia Savo Milosevic setelah keduanya mencetak total lima gol.
David Villa: fase grup 2008, Spanyol 4-1 Rusia
David Villa menunjukkan kecepatan, ketekunan, dan ketajaman mencetak gol yang tak tertandingi dalam penampilan memukau pada laga pertama Spanyol di fase grup melawan Rusia ini.
Mulai dari tendangan sederhana – Fernando Torres yang bekerja keras – untuk membuka skor, hingga kecepatan berlari menyambut umpan Andres Iniesta, sampai penyelesaian presisi untuk meraih hat-trick, penyerang yang saat itu membela Valencia CF itu adalah puncak sempurna bagi tim Spanyol yang dipenuhi seniman dan kreator.
Lewat empat golnya, Villa menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2008 menggenapi raihan La Roja yang merebut gelar keduanya (setelah 1964).