SKOR.id - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, memberikan penegasan bahwa saat ini para pemain yang terpilih di Timnas Indonesia harus berdasarkan kualitas.
Hal itu ditegaskannya ketika ditanyakan mengenai adanya kemungkinan naturalisasi terhadap pemain FC Utrecht yang punya darah Indonesia, Miliano Jonathans.
“Saya tidak bisa komentar sebelum prosesnya terjadi. Saya juga tidak bisa komentar mana pemain dipilih atau tidak, karena itu kan prosesnya masing-masing,” ucap Erick Thohir, kepada wartawan saat menghadiri buka puasa bersama di kediaman Menpora RI, Dito Ariotedjo, Kamis (27/3/2025).
“Yang pasti saya tidak mau pembentukan Timnas itu ada pemain titipan, karena itu yang merusak dari strata pembinaan secara nasional dan saya juga arahkan di futsal seperti itu dan di sepak bola pantai juga sama,” tegasnya.
Lebih lanjut, lelaki yang juga Menteri BUMN ini juga tidak menutup kemungkinan bakal adanya pemain naturalisasi baru pada agenda FIFA Matchday, Juni 2025.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia pada periode tersebut akan menjalani dua laga terakhir mereka di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Di mana dua laga tersebut bakal menentukan nasib skuad Garuda apakah lanjut atau terhenti asanya untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Pertama, tim asuhan Patrick Kluivert akan menjamu Cina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 Juni nanti. Lima hari berselang, mereka akan menantang Jepang di Suita City Football Stadium, Suita, Jepang.
“Kami ingin mensinkronisasikan antara Timnas U-17, U-20, U-23 dan senior supaya talent pool-nya itu terlihat sejak dini. Kami tidak mau ada friksi di antara pelatih, pelatih harus punya satu atap, satu policy. Sehingga program kami berkelanjutan tidak sepotong-sepotong,” ucap Erick Thohir.
“Nah, jadi saya berharap tentu tadi bagaimana penciptaan talent pool sejak muda di dalam negeri terutama tadi yang kami review. Tapi kami juga tidak menutup ketika pemain diaspora kita ingin menjadi bagian dari kita dan ada diskusi khusus antara Pak Presiden, Mensesneg dan saya, nanti saya akan laporkan ke Pak Menpora mengenai terobosan Pemerintah ke depan untuk bagaimana mengapresiasi para pemain diaspora maupun pemain Timnas kita yang sudah berkorban untuk nama besar bangsa Indonesia,” lelaki berusia 54 tahun itu menjelaskan.