SKOR.id - Elena Rybakina akhirnya memastikan trofi juara WTA 1000 Internazionali BNL d'Italia atau dikenal juga dengan Italian Open 2023 di Roma, Italia, pada Sabtu (20/5/2023).
Petenis berkbangsaan Kazakstan tersebut menang 6-4, 1-0 atas Anhelina Kalinina (Ukraina) yang memutuskan mundur di tengah laga puncak karena mengalami cedera.
Anhelina Kalinina memutuskan mundur dari laga melawan Rybakina setelah pertandingan berjalan selama 65 menit. Bahkan, derasnya hujan sempat turun di area pertandingan.
Elena Rybakina mengaku sangat senang bisa merebut gelar juara Italian Open 2023 meskipun diwarnai cedera yang mendera sang rival.
"Pastinya, saya senang dengan gelar ini. Meskipun dengan cara yang tidak yang inginkan," kata petenis peringkat ke-6 dunia tersebut kepada WTA.
"Saya merasa Anhelina luar biasa. Dia menciptakan pertarungan yang luar biasa. Saya senang melihat peningkatan permainannya."
"Semoga dia bisa terus bermain seperti itu. Sedih rasanya dia tidak bisa mengakhiri pertandingan."
"Saya berharap cederanya tidak serius. Semoga pemulihannya berjalan cepat dan dia bisa terus bermain dengan level tersebut."
Italian Open 2023 menjadikan sosok Elena Rybakina menyamai rekor pertandingan Iga Swiatek (Polandia) sepanjang tahun ini.
Petenis 28 tahun tersebut telah mengoleksi 28 kemenangan laga dan hanya selisih satu kemenangan laga dari Aryna Sabalenka (Belarus) yang memiliki 29 kemenangan sepanjang tahun 2023.
"Saya bangga dengan pencapaian tersebut. Ini tidak mudah karena jadwal yang padat yang mengharuskan berpindah-pindah destinasi," kata Elena Rybakina menjelaskan.
"Saya rasa tim saya melakukan tugasnya dengan baik. Saya mengalami peningkatan di lapangan, kebugaran juga. Kami berada di trek yang benar."
Di sisi lain, Anhelina Kalinina tidak dapat menutupi kekecewaannya karena kondisi fisik yang menurun di final Italian Open 2023.
Meskipun demikian, petenis peringkat ke-47 dunia tersebut tetap puas dengan perjalanan yang ia lakoni selama dua pekan di Roma.
"Sepertinya saya sudah di batas kemampuan fisik saya. Saya rasa setelah dua atau tiga gim saya merasa tidak bisa melanjutkan pertandingan," kata Anhelina Kalinina.
"Saya sudah mencobanya tetapi rasanya mustahil. Saya tetap bangga dengan perjuangan saya selama dua pekan ini."