- Marc Marquez mempertimbangkan pindah pabrikan jika Honda tidak bisa membuat langkah maju di MotoGP.
- Juara dunia enam kali MotoGP itu tidak lagi menjadi daya tarik bagi Ducati.
- Pabrikan Borgo Panigale merasa tak perlu mengontrak Marquez karena telah memiliki banyak pembalap hebat.
SKOR.id – Marc Marquez mempertimbangkan hengkang jika Honda gagal mengatasi masalah mereka. Namun, yang pasti, Ducati tidak lagi tertarik merekrut juara dunia MotoGP enam kali itu.
Pada Februari 2020, Honda Racing Corporation (HRC) mengumumkan perpanjangan kontrak Marquez hingga akhir 2024. Setelah menyabet enam gelar dalam tujuh tahun, mereka berharap kesuksesan lain.
Tetapi harapan tidak sesuai kenyataan. Cedera lengan kanan atas serius di Jerez pada balapan pembuka membuat Marquez menepi lama dan mesti menjalani empat operasi.
Di sisi lain, selama pembalap berjuluk The Baby Alien itu absen, Honda secara teknis kalah saing dengan pabrikan rival. Mereka mencapai nadir pada 2022, saat finis juru kunci konstruktor, tanpa kemenangan.
Honda sadar sudah tertinggal dari rival-rivalnya. Karena itu, program pengembangan sudah diluncurkan. Namun sejauh ini belum ada progres. Usai tes pramusim di Sepang, Malaysia, hasilnya tak memuaskan.
“Kami saat ini tidak dalam posisi untuk bertarung di lima besar,” tutur Marquez, yang menyelesaikan tes tiga hari di Sepang di posisi ke-10, tertinggal 0,777 detik dari rider tercepat, Luca Marini (VR46-Ducati).
Musim panas lalu di Spielberg, usai menjalani operasi keempatnya, pembalap Spanyol itu menunjukkan bekas luka di lengan kanan atasnya kepada dua petinggi Honda, Tetsuhiro Kuwata dan Shinichi Kokubo.
“Ini untuk menang. Saya ingin melakukannya dengan Honda. Tetapi jika tidak memungkinkan, saya akan mencari tempat lain,” kata Marquez ketika itu, mendesak pabrikan Hamamatsu melakukan perubahan.
Walau sejumlah langkah sudah diambil, termasuk merekrut Ken Kawauchi dari Suzuki menjadi direktur teknik dan pengembangan terus dilakukan, Marquez tak selalu bisa menyembunyikan rasa frustrasinya dengan situasi Honda.
Ini membuat peralihan ke pabrikan lain muncul sebagai pilihan yang logis bagi Marquez. Ducati disebut-sebagai opsi. Apalagi sang adik, Alex Marquez, juga telah pergi dari Honda, bergabung ke Gresini, salah satu tim satelit Ducati.
Namun, di pabrikan Borgo Panigale sendiri, The Baby Alien bukan lagi daya tarik. Ducati tampak sudah tidak memiliki keinginan mendatangkan rider yang pada pekan lalu baru saja genap berusia 30 tahun itu.
“Bukannya Ducati tidak membutuhkan ‘alien’ seperti Marc, hanya saja kami sudah punya (pembalap) milik kami sendiri,” ujar Sporting Director Ducati Corse Paolo Ciabatti kepada Motorsport.
“Anda tak pernah bisa bilang tidak, tetapi Marc kini berusia 30 tahun. Kami memiliki pembalap yang lima atau enam tahun lebih muda dan masih berpotensi untuk berkembang.
“Saya tidak berpikir Ducati membutuhkan Marc. Dan saya mengatakan itu dengan sangat hormat. Kami memiliki cukup banyak pembalap yang ingin bisa naik ke tim pabrikan.
“Kami tidak perlu lagi berpikir untuk mengontraknya. Waktu (ideal) bagi Ducati merekrut Marc adalah beberapa tahun yang lalu. Sekarang sudah bukan waktunya,” kata Ciabatti menyimpulkan.
Kendati demikian, Ducati tidak sepenuhnya menutup pintu. Jika di masa depan Marc Marquez gabung dengan mereka, maka konsekuensinya, ia bakal menerima bayaran yang jauh lebih rendah.