SKOR.id – General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'Igna, merespon wacana perubahan aturan hak konsesi MotoGP untuk musim ini.
Ya, MotoGP berencana merevisi beberapa persyaratan untuk calon tim yang bakal menerima hak konsesi. Langkah ini diambil MotoGP demi membantu pabrikan Yamaha dan Honda agar bisa tampil lebih kompetitif di kompetisi musim ini.
Seperti yang diketahui, kedua pabrikan asal Jepang itu masih sulit bersaing hingga paruh musim MotoGP 2023.
Yamaha dan Honda masing-masing baru mengamankan satu podium di balapan utama MotoGP musim ini.
Podium diraih kedua tim pada balapan MotoGP Americas 2023, April.
Alex Rins mengantongi satu kemenangan di musim ini untuk Honda setelah finis tercepat di Circuit of The America (COTA) dan Yamaha meraihnya lewat Fabio Quartararo dengan P3.
Hak konsesi MotoGP sendiri merupakan hak tertentu yang diberikan kepada suatu tim agar bisa bersaing dengan tim yang sudah mapan.
Hak-hak tersebut meliputi pengembangan mesin sepanjang musim, jatah unit mesin yang lebih banyak, dan kebebasan menggelar tes tertutup.
Chief Sporting Officer Dorna, Carlos Ezpelata telah mengakui bahwa Honda dan Yamaha berpotensi menerima hak konsesi di musim ini.
Luigi Dall'Igna yang dikenal dengan nama Gigi Dall'Igna sejauh ini merespon positif langkah yang ingin diambil MotoGP tersebut agar persaingan antar pabrikan lebih merata.
Namun, ia berharap MotoGP dapat melakukannya secara adil.
"Saya setuju bahwa kejuaraan harus seimbang mungkin dan kompromi harus ditemukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat berjuang untuk posisi teratas," kata Dall'Igna kepada GPOne.com.
"Tetapi yang terbaik harus selalu menang. Ini adalah olahraga dan olahraga bekerja seperti ini. Membantu tim dalam kesulitan adalah hal yang benar, tetapi melakukannya dengan adil adalah hal yang lebih benar.”
Ducati sendiri menjadi tim pertama yang menerima hak konsesi MotoGP sejak kebijakan tersebut mulai diberlakukan pada 2014.
Seiring perkembangan yang telah berhasil dilakukan, MotoGP akhirnya mencabut hak konsesi Ducati pada 2016.
Sejak saat itu, Ducati kembali mencuri kemenangan dan berdiri sejajar bersama Yamaha dan Honda.
Bahkan, Ducati kini telah berada di puncak performanya dan tampaknya menjadi kekuatan yang hampir sulit dibendung oleh tim-tim rival.
Pabrikan asal Italia itu sejauh ini telah mengoleksi 13 kemenangan dari 16 balapan, termasuk sprint race di MotoGP 2023.
"Saya pikir ini bukan masalah kejuaraan. Sejujurnya, kami memiliki kejuaraan yang luar biasa dan spektakuler dengan balapan yang hebat. Saya bangga bekerja di kompetisi seperti ini,” kata insinyur 56 tahun itu.
"Sangat sulit untuk sampai ke sini, dengan pengorbanan bertahun-tahun oleh semua orang di dalam pabrik dan ini perlu diakui.”
"Semua ini tidak bisa hilang di tahun-tahun mendatang, karena kemungkinan konsesi yang terlalu menguntungkan pihak lain,” ujar Dall'Igna.