- FINA baru saja memberi sanksi larangan tanding kepada perenang Rusia bernama, Evgeny Rylov.
- Peraih dua medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 itu menghadiri pidato Presiden Rusia tentang operasi ke Ukraina.
- Sanksi kepada Evgeny Rylov berlaku dari 20 April 2022 sampai dengan 20 Januari 2023.
SKOR.id - Federasi Renang Internasional (FINA) baru saja mengeluarkan sanksi larangan tanding kepada Evgeny Rylov.
Evgeny Rylov adalah salah satu perenang andalan Rusia yang meraih medali emas di nomor 100 dan 200 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu.
Sanksi kepada Rylov berhubungan dengan kehadiran sang atlet dalam rapat umum pro-perang di Moscow pada 18 Maret 2022.
Pada saat itu, ia jadi salah satu peserta rapat ketika Presiden Rusia Vladimir Putin naik panggung untuk membahas invasi ke Ukraina yang disebut sebagai "Operasi Khusus".
FINA yang mengetahui salah satu anggota komunitasnya menjadi bagian dari kubu pro-perang lantas memberikan pernyataan keras.
Federasi renang internasional itu memberikan sanksi larangan tanding selama sekitar sembilan bulan kepada Rylov yang berlaku sejak 20 April 2022 hingga 20 Januari 2023.
View this post on Instagram
Sayangnya, keputusan FINA tersebut diwarnai pernyataan blunder dengan "keliru" menulis tanggal 18 Maret menjadi 8 Maret 2022.
Meski demikian, FINA belum memberi keterangan mengenai apakah memang ada kegiatan tertanggal 8 Maret 2022 yang benar-benar didatangi oleh Rylov di Stadion Luzhniki, Moskow.
"FINA melakukan pertemuan hari ini dan memutuskan untuk menangguhkan Evgeny Rylov (Rusia) dari semua kompetisi atau kegiatan apa pun yang digelar FINA," begitu tulis FINA seperti dilansir dari Swimswam.
"Termasuk juga kompetisi internasional dalam kalender FINA World Aquatic selama sembilan bulan dikarenan Saudara Rylov menghadiri acara di Stadion Luzhniki, Moscow, pada 8 Maret 2022. Sanksi tersebut berlaku sejak 20 April 2022."
Berita Invasi Rusia Lainnya:
Panitia Resmi Larang Petenis Rusia Berlaga di Wimbledon
World Athletics Rilis ''Ukraine Fund'' Guna Selamatkan Atlet Terdampak Invasi Rusia